Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kartini, Berikut 8 Inspirasi Kebaya Tradisional hingga Modern   

Kompas.com - 21/04/2024, 10:35 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Hari Kartini diperingati setiap 21 April, yang jatuh pada hari ini, Minggu (21/4/2024). Salah satu bentuk peringatan Hari Kartini adalah para perempuan memakai kebaya. 

Sebab, kebaya kerap menjadi busana yang dikenakan oleh Raden Ajeng (R.A.) Kartini, tokoh pahlawan emansipasi perempuan.

Baca juga: Kenapa Hari Kartini Identik dengan Kebaya? Simak Penjelasannya 

Selain itu, kebaya memiliki sejarah panjang sebagai busana perempuan Indonesia. Berikut inspirasi kebaya dari masa ke masa, mulai dari model tradisional hingga modern yang bisa dikenakan saat memperingati Hari Kartini. 

Sejarah singkat kebaya 

Pada abad ke-9, perempuan di Tanah Jawa masih mengenakan kemben sebagai busana sehari-hari. Mengutip Kompas.com (19/4/2021), saat ajaran Islam masuk ke Tanah Jawa, maka dilakukan penyesuaian busana perempuan agar lebih menutupi area dada.

Para perempuan Jawa akhirnya memakai kemben dilengkapi dengan semacam outer, berupa kain tipis yang digunakan untuk menutup bagian belakang tubuh, bahu, serta kedua lengan. 

Kebaya pun mulai dikenal sebagai busana para permaisuri dan selir raja dari Kerajaan Majapahit. 

Berdasarkan catatan resmi Portugis, kebaya adalah busana perempuan Indonesia saat mereka mendarat di Indonesia pada abad ke-15. Meskipun, pada masa tersebut busana kebaya hanya dipakai oleh para kaum bangsawan. 

Seiring bergulirnya waktu, kebaya juga dipakai oleh perempuan non bangsawan. Mereka mengenakan kebaya dari kain tipis dan mengaitkan bagian depannya dengan sebuah peniti.

Baca juga: 10 Kartini Masa Kini yang Inspiratif, dari Fesyen hingga Pejuang HAM

Model kebaya dari masa ke masa

1. Kebaya kutu baru 

Artis peran dan penyanyi Maudy Ayunda, mengenakan kebaya kutu baru warna merah saat acara kelulusan dari Stanford University, Stanford, California, AS.Dok. Instagram @maudyayunda Artis peran dan penyanyi Maudy Ayunda, mengenakan kebaya kutu baru warna merah saat acara kelulusan dari Stanford University, Stanford, California, AS.

Kebaya kutu baru termasuk salah satu model kebaya zaman dahulu. Model kebaya klasik ini, kembali menjadi tren di kalangan perempuan, sehingga cocok dipakai untuk memperingati Hari Kartini.

Mengutip dari buku digital Evolusi Kebaya (2022) yang disusun oleh Pusat Data dan Analisa Tempo, ciri khas kebaya kutu baru adalah sisi kanan dan kiri yang dipisahkan dengan kain menyerupai kemben. 

Kain yang menyambungkan sisi kanan dan kiri tersebut kerap disebut sebagai bef. Kutu baru biasanya dipakai dengan stagen yang menutupi area perut. 

Bahan yang digunakan untuk model kebaya kutu baru beragam, seperti katun paris motif, satin, sifon, sutra polos, hingga beludru. Para perempuan biasanya memakai selendang dan kain jarik batik untuk melengkapi penampilannya. 

Baca juga: 5 Cara Melanjutkan Perjuangan Kartini di Era Modern

2. Kebaya Kartini 

Foto RA Kartini bersama dengan suaminya, Raden Adipati JoyodiningratWikimedia Commons Foto RA Kartini bersama dengan suaminya, Raden Adipati Joyodiningrat

Sesuai namanya, model kebaya ini terinspirasi dari busana yang kerap dikenakan oleh RA Kartini. Ciri khas yang membedakan kebaya Kartini dengan kebaya lainnya adalah potongan badan dan tangan yang lebih longgar dan panjang. 

Dalam buku digital Evolusi Kebaya (2022), disebutkan bahwa RA Kartini mengenakan kebaya dengan aplikasi bordir di dekat kerah model V. RA Kartini menambahkan bros di bagian kerah V tersebut.

Dokumentasi foto RA Kartini menunjukkan bahwa sang tokoh emansipasi perempuan tersebut kerap memakai kebaya tersebut semasa hidup. 

Ciri khas lain dari kebaya Kartini adalah, tidak memakai kemben pada bagian dada, dikutip dari Kompas.com (10/4/2023). 

3. Kebaya Bali

Ilustrasi perempuan mengenakan kebaya BaliShutterstock/Odua Images Ilustrasi perempuan mengenakan kebaya Bali

Kebaya Bali punya model serupa dengan kebaya kutu baru. Bedanya, kebaya Bali kerap memakai bahan brokat dengan warna-warna cerah. 

Sebagai pelengkap, ada selendang yang dililitkan di bagian pinggan pemakainya. Jika perempuan Jawa memakai sanggul, maka perempuan Bali mengenakan gelung rambut menyamping di bagian kiri saat mengenakan kebaya Bali. 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com