Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/06/2024, 08:20 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Banyak orang mulai rutin berjalan kaki untuk kesehatannya. Namun bagi sebagian yang lain, jalan kaki dianggap kurang efektif sehingga mereka memilih berlari.

Tapi sebenarnya keduanya adalah pilihan bagus untuk melatih kardiovaskular kita. Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari keduanya antara lain:

  • Menurunkan tekanan darah istirahat dan detak jantung.
  • Memperbaiki kadar kolesterol.
  • Meningkatkan regulasi gula darah.
  • Mengatur mikrobiota usus.
  • Mempertahankan fungsi otot dan gerak sendi.
  • Meningkatkan daya ingat dan kemampuan berpikir.
  • Mengurangi risiko demensia.
  • Melindungi terhadap risiko penyakit Alzheimer.
  • Meningkatkan harapan hidup.

Tapi haruskah kita memilih satu diantaranya agar tetap sehat?

Ahli fisiologi olahraga dan pelatih pribadi Karen Feakes, CPT, menjelaskan keuntungan dari keduanya.

Bisakah jalan kaki membuat kita bugar seperti berlari?

Ya, kita dapat mencapai tujuan kebugaran dengan rutin berjalan kaki. Namun ada beberapa syarat, kata Feakes.

“Kamu perlu berolahraga atau berjalan lebih lama atau lebih jauh untuk menyamakan apa yang kamu dapatkan jika berlari,” jelasnya.

Mengenai jalan kaki vs lari untuk menurunkan berat badan, berikut beberapa fakta yang perlu dipertimbangkan.

Baca juga: 6 Alasan Mengapa Jalan Kaki Masih Menjadi Olahraga Terbaik

Fakta berjalan dan berlari

Biasanya ada perbedaan sekitar 30% antara jumlah kalori yang dapat kita bakar dari berjalan dibanding berlari. Namun ada beberapa variabel yang bisa membuat jumlah kalorinya menjadi sama.

Misalnya, lari lambat sejauh 3 km mungkin akan membakar kalori sama dengan jalan cepat dengan jarak sama. Namun kalori yang terbakar akan makin banyak seiring dengan meningkatnya kecepatan. 

Kesetaraan metabolisme kita (MET) menentukan jumlah kalori yang dibakar tubuh berdasarkan tingkat intensitas yang dilakukan. Saat intensitas meningkat, kebutuhan oksigen tubuh juga meningkat. Semakin tinggi tingkat MET, semakin besar pula hasil yang diperoleh.

Intensitas olahraga yang lebih tinggi juga memunculkan afterburn lebih lama. Afterburn atau konsumsi oksigen setelah olahraga (EPOC), adalah proses tubuh kita tetap membakar kalori setelah latihan selesai. Metabolisme ini dapat bertahan pada tingkat yang lebih tinggi selama beberapa jam setelah berolahraga.

Berat badan seseorang juga dapat mempengaruhi pengeluaran kalorinya. Sekalipun intensitas aktivitas setiap orang sama, namun massa tubuh akan mempengaruhi total pembakaran.

Kelebihan berjalan kaki

Ilustrasi jalan kaki menaiki tangga.Dziggyfoto Ilustrasi jalan kaki menaiki tangga.
“Berjalan kaki adalah olahraga penting yang perlu dilakukan orang setiap hari,” kata Feakes. “Ini adalah latihan fungsional bagi banyak dari kita saat kita menjalani jadwal sehari-hari.”

Jadi, mengapa beberapa orang memilih berjalan kaki daripada berlari? Feakes menguraikan manfaat berjalan kaki.

Mudah, nyaman, dan gratis

Kita tidak memerlukan peralatan apa pun. Yang dibutuhkan hanyalah diri sendiri dan sepasang sepatu berjalan yang bagus. Kita bahkan tidak memerlukan sepatu bila berjalan-jalan di permukaan yang lembut seperti di pasir atau rumput.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com