Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Mengunyah Permen Karet Keras Bisa Membuat Rahang Lebih Tegas?

Kompas.com - 19/06/2024, 09:09 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber NYPost

KOMPAS.com - Sebuah tren di media sosial menyebutkan bahwa mengunyah permen karet menjadi cara membuat rahang menjadi lebih tegas. Tren yang dipicu iklan merek-merek permen karet ini banyak diikuti remaja pria yang ingin wajahnya tampak lebih macho.

Dalam beberapa iklan dan postingan dikatakan bahwa mengunyah permen karet yang keras dan liat memberikan hasil yang sama seperti “mewing,” sebuah teknik olahraga wajah yang menempatkan lidah di langit-langit mulut untuk menciptakan ilusi rahang yang lebih tajam.

Menurut dokter kulit Kavita Mariwalla, dorongan untuk memperbaiki fitur wajah ini terkait dengan tren “lookmaxxing” yang sedang berkembang, di mana orang-orang melakukan upaya ekstrem dalam upaya mengubah atau “memaksimalkan” fitur wajah mereka untuk mencapai kecantikan optimal.

Tren yang menyebar luas di TikTok dan Reddit di kalangan pria muda ini memicu kekhawatiran terhadap kesehatan mental mereka, yang mencoba rutinitas kebugaran wajah dan permen karet khusus untuk mengencangkan rahang.

Baca juga: Trik Yoga Wajah agar Tulang Rahang dan Pipi Kencang

Secara khusus, permen karet yang dibuat dari resin damar wangi – dijual oleh vendor seperti RockJaw, Stronger Gum, dan Jawliner – menjanjikan garis rahang yang terpahat, yang diharapkan dapat membentuk otot rahang untuk meningkatkan definisinya di wajah.

“Kebanyakan anak remaja, termasuk anak saya yang baru berusia 12 tahun, menginginkan rahang yang tajam dan tegas karena promosi penampilan maksimal di TikTok,” kata Mariwalla.

“Orang-orang menginginkan garis rahang ini karena mereka ingin terlihat seperti model dan tampil lebih menarik,” lanjutnya.

RockJaw, misalnya, merekomendasikan mengunyah satu hingga dua permen karet selama 30 menit hingga 1,5 jam per hari, bahkan merekomendasikan mengunyah di kedua sisi mulut dan istirahat yang cukup.

Baca juga: Apakah Mengunyah Permen Karet Bisa Membuat Pipi Tirus? 

Apakah cara ini bisa berhasil?

Dokter kulit selebriti Dr. Paul Jarrod Frank memperingatkan cara tersebut mungkin tidak dapat mencapai efek yang diinginkan hanya dengan permen karet. Dia skeptis terhadap efek yang dipromosikan dari permen karet, seperti yang terlihat di TikTok.

Bahkan jika permen karet resin damar wangi memang dirancang untuk mempercantik penampilan rahang, katanya, hal itu dapat menyebabkan pertumbuhan otot maseter yang berlebihan dan, pada gilirannya, menimbulkan masalah pada rahang, seperti gangguan rahang popping, klik, atau rahang temporomandibular, yang juga dikenal sebagai TMJ.

Dr. Frank menyebutkan permen karet tersebut belum tentu mempertajam permukaan bawah rahang jika struktur tulangnya tidak ada, dan belum pasti akan menghasilkan rahang berbentuk persegi atau lebih lebar.

Meski demikian foto-foto before and after yang diposting di media sosial tampak menjanjikan perubahan yang nyata. Terkait ini Dr. Frank menduga ada faktor lain yang berperan.

“Kalau tidak di-photoshop, maka ada perbedaan pencahayaan yang dramatis, memberikan kesan definisi yang lebih tajam,” ujarnya usai melihat gambar di profil Instagram Jawliner.

Saran dari dr. Frank adalah agar para remaja bersabar. Berikan waktu beberapa tahun agar tulang rahang terbentuk sempurna. "Memiliki wajah baby face di masa muda bukanlah hal yang buruk."

“Orang yang lebih muda cenderung memiliki lebih banyak volume lemak alami di wajahnya,” jelas Frank. “Bagi pria yang bertubuh langsing dan bugar, saat mereka memasuki usia 20-an dan 30-an, wajahnya secara alami cenderung menjadi lebih tegas dan terdefinisi.”

Baca juga: Ketahui, Dampak Buruk Kebiasaan Mengunyah Permen Karet

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com