Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Justin Bieber Curhat Soal Hubungan Transaksional, Ini Kata Psikolog

Kompas.com, 12 Juni 2025, 09:03 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Sumber E News

KOMPAS.com – Justin Bieber "curhat" betapa lelah dirinya akan hubungan transaksional lewat akun Instagram-nya, Senin (8/6/2025). Sebab, ia harus melakukan sesuatu agar dicintai.

Psikolog klinis dewasa dan peneliti relasi interpersonal, Dr. Pingkan C.B Rumondor, M.Psi. mengatakan, ada suatu model hubungan yang bersifat transaksional dalam ilmu psikologi yakni Systemic Transactional Model.

Baca juga:

“Itu termasuk hubungan netral. Hubungan bisa positif karena misalnya ada saling membantu, tapi bisa juga negatif kalau kayaknya satu orang merasa lebih berat daripada yang lain,” papar psikolog yang sudah memiliki pengalaman selama 14 tahun dan membuka praktik pribadi di SILC Counseling ini kepada Kompas.com, Rabu (11/6/2025).

Systemic Transactional Model berbeda dengan yang dirasakan oleh Justin Bieber. Model ini melihat sebuah hubungan seperti sebuah sistem.

Hubungan transaksional yang terjadi dalam model ini bukanlah transaksional dalam arti hitung-hitungan, tetapi saling ketergantungan atau interdependence.

Dalam hubungan yang positif, tidak ada pihak yang merasa lebih berat atau lebih terbebani untuk melakukan sesuatu agar pasangannya melakukan hal yang sama, atau bahkan lebih.

Baca juga: Hailey Bieber Beberkan Alasan Penampilannya dan Suami Jarang Serasi

“Ketika satu orang merasa lebih berat daripada yang lain, itu akan kena dampaknya, jadi merasa, ‘Aduh, ngapain aku bantuin pasangan aku? Kok aku terus yang kerja?’,” tutur Pingkan.

Menurut dia, Systemic Transactional Model adalah model hubungan yang netral, tergantung dari transaksi yang terjadi.

Pada dasarnya, ucap Pingkan, sebuah hubungan terjalin secara interdependence atau saling ketergantungan.

Apa yang dilakukan satu orang akan berdampak ke pasangannya dan hubungan yang terjalin.

“Misalnya, dalam hal ini, satu orang merasa tertekan karena pasangannya dirasa demanding. Itu akan berdampak ke pasangannya juga, pasangannya akan defensive jatuhnya, dan akan berdampak ke hubungannya. Sama-sama akan jadi enggak puas,” ujar Pingkan.

Hubungan yang sehat saling bergantian

Justin Bieber dan Hailey Bieber. Beberapa waktu lalu, Justin Bieber menyatakan lelah atas hubungan transaksional, apa kata psikolog?TANGKAP LAYAR INSTAGRAM @JUSTINBIEBER Justin Bieber dan Hailey Bieber. Beberapa waktu lalu, Justin Bieber menyatakan lelah atas hubungan transaksional, apa kata psikolog?

Pingkan menerangkan, hubungan yang sehat adalah ketika kedua belah pihak saling bergantian. Pasangan harus bergantian dalam take and give karena it takes two to tango.

Sebab, hubungan saling memengaruhi satu sama lain. Hubungan ingin jadi seperti apa tergantung pada orang-orang yang terlibat di dalamnya.

“Kalau mau hubungan ini yang ada tujuan bersama, mau sama-sama puas, harus take and give secara bergantian. Dan paham bahwa take and give dilakukan bukan cuma demi pasangan, tapi demi hubungannya juga,” jelas dia.

Baca juga: Potret Kemesraan Justin dan Hailey Bieber Rayakan 5 Tahun Pernikahan

Kebersamaan sangat ditekankan dalam Systemic Transactional Model. Sebab, apa yang dilakukan oleh satu orang akan berdampak ke pasangan dan hubungannya.

“Misalnya, yang satu stres dan yang satu akan merasakan stres. Sehingga, kalau yang satu stres, yang satu bisa membantu, dan stresnya bisa terurai,” ucap Pingkan.

Hubungan transaksional Justin Bieber

Lantas, hubungan transaksional seperti apa yang dirasakan oleh Justin Bieber?

Menurut Pingkan, hubungan yang dikeluhkan oleh Justin Bieber adalah exchange norm, ketika seseorang memandang hubungan seperti hitung-hitungan.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau