Mengenal Patent Foramen Ovale yang Picu Stroke Hailey Bieber

KOMPAS.com - Hailey Bieber sempat mengalami stroke ringan lebih dari satu tahun lalu.

Untungnya, ia segera dilarikan ke rumah sakit sehingga nyawanya langsung tertolong.

Belakangan, supermodel itu diketahui memiliki masalah kesehatan yang menyebabkan adanya lubang di antara sisi kanan dan kiri jantungnya.

Disebut sebagai Patent Foramen Ovale (PFO), hal ini yang kemudian memicu stroke yang dialaminya.

Baca juga: Hailey Bieber Terserang Mini Stroke, Bagaimana Awalnya?

Sejak pengalaman buruknya itu, istri Justin Bieber ini lalu kerap berbagi informasi soal PFO di akun media sosialnya.

"Mengingat ini adalah satu tahun dari peristiwa yang mengubah hidup, saya ingin berbagi semua informasi yang saya pelajari tentang PFO dan berbagi sumber daya untuk disumbangkan," ujarnya di Instagram, beberapa waktu lalu.

Apa itu Patent Foramen Ovale (PFO) yang dialami Hailey Bieber?

Patent Foramen Ovale (PFO) adalah kondisi ketika kita memiliki penutup kecil atau bukaan antara bilik kanan atas dan kiri (atrium) jantung.

Sebenarnya, setiap orang memiliki lubang ini yang disebut sebagai foramen ovale, ketika masih berupa janin yang belum dilahirkan.

Namun setelah lahir, lubang ini kemudian menutup sehingga kerja jantung lebih optimal.

Baca juga: Konseling Medis Sebelum Menikah, Kunci Pencegahan Penyakit Jantung Bawaan Anak

Proses ini terjadi ketika bayi mulai bernapas dan darah mulai mengalir ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen.

Darah ini kemudian masuk ke sisi kiri jantung bayi sebelum dipompa ke seluruh tubuh mereka.

Namun dalam sejumlah kasus, seperti Hailey Bieber, lubang itu tetap bertahan sehingga memicu masalah kesehatan termasuk stroke dan stroke ringan.

Baca juga: Penyebab Stroke Ringan dan Faktor Risikonya

Ada juga orang yang memiliki PFO tapi tidak mengalami gejala atau masalah kesehatan apa pun sepanjang hidupnya.

Penyebab dan faktor risiko

Para peneliti belum bisa menyimpulkan penyebab terjadinya Patent Foramen Ovale (PFO) meskupun faktor genetik dicurigai berpengaruh.

Akan tetapi, kondisi ini dipercaya dialami oleh sekitar 25 persen orang di seluruh dunua.