Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anak Kegemukan Berisiko Depresi

Menurut psikolog anak Aurora Lumbantoruan M.Psi, obesitas atau kegemukan memiliki stereotip negatif.

"Dari sudut pandang anak-anak, mereka akan dipandang tidak enak diajak bermain karena gerakannya lambat dan tidak selincah yang lain," ujar Aurora dalam acara media diskusi "Dampak Jangka Panjang Obesitas pada Anak" yang diadakan oleh Forum Ngobras di Jakarta (20/11/2017).

Ia menjelaskan, memang ada anak gemuk yang percaya diri, tetapi kecenderungannya mereka memiliki self-esteem rendah.

"Anak merasa malu akan tubuhnya dan tidak percaya diri akan kemampuannya," ujar psikolog dari lembaga psikolog Keara ini.

Karena merasa ditolak, anak yang mengalami obesitas seringkali mencari kenyamanan atas kondisi emosinya dengan cara makan. Padahal, hal ini justru akan memperburuk kondisinya karena ia akan semakin pasif.

"Anak akan semakin menarik diri dan kesepian. Risiko depresi pun semakin besar," paparnya.

Untuk mencegah efek negatif pada mental anak, Aurora mengatakan bahwa perubahan pola hidup harus dilakukan dengan dukungan keluarga. Misalnya menjalankan pola makan yang sehat dalam keluarga, mendorong aktivitas fisik, dan memberikan reward untuk perubahan positif yang dilakukan anak.

Aurora menjelaskan, yang dibutuhkan anak adalah hubungan yang dekat dengan orangtua dan memiliki perasaan diterima secra sosial.

"Orangtua juga harus memberi batasan dan kedisiplinan, misalnya soal makanan yang boleh dikonsumsi atau waktu bermain gadget," katanya.

Anak juga perlu diyakinkan bahwa ia memiliki masa depan yang positif dan produktif dengan mengajaknya mengenali kelebihan lain yang ia miliki.

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/11/23/120000720/anak-kegemukan-berisiko-depresi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke