Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingin Kurangi Kopi dan "Pindah" ke Teh? Begini Caranya...

Tapi, terlalu banyak menyeruput kopi juga bisa mendatangkan dampak yang tidak baik. Kopi dikenal bisa meningkatkan tekanan darah, mendatangkan masalah lambung, dan juga jantung.

Bahkan, bila sudah kecanduan, jika tidak menenggak segelas kopi, maka seseorang akan mudah marah, dan sulit berpikir.

Sebenarnya, ada beberapa tipe peminum kopi: mereka yang baru menyukai, yang sudah kecanduan hingga membeli berbagai alat penyeduh kopi, dan yang kini beralih ke teh.

Untuk tipe terakhir, salah satunya adalah Gilbert Tsang, yang memiliki Mem Tea Imports.

Tsang memulai Mem pada tahun 1999.

Dia dan timnya membantu para peminum teh menemukan campuran baru yang belum mereka coba sebelumnya, dan memberi peminum kopi sesuatu yang baru untuk dicoba.

Produk ini terutama ditujukan kepada mereka yang ingin menurunkan asupan kopi. Tsang juga mengaku menjadi salah satu peminum kopi.

Bagi peminum teh pemula

Kalau Kamu peminum teh pemula, disarankan untuk mencoba campuran teh hitam terutama yang dipadukan dengan flavour tertentu.

“Beberapa campuran teh ini memiliki aroma yang sangat mirip bergamot, yang bisa memberikan efek menenangkan,” kata Suanne Scalise.

Scalise adalah salah seorang yang memberikan pelatihan dan pengajaran di Mem Tea.

Nah, untuk pilihan lain yang lebih bernuansa timur, Kamu juga bisa mencicipi teh hijau beraroma melati (jasmine pearl). Aroma dari teh ini sejak lama diklaim dapat memengaruhi kebiasaan minum teh.

Tsang menggambarkan jasmine pearl sebagai bunga, lembut, dan manis.

Oleh karena itu, jasmine pearl merupakan pembuka yang baik untuk seseorang yang ingin menjadi peminum teh.

Sedangkan untuk yang suka bertualang dalam rasa, Kamu bisa mencicipi teh oolong milk. Oolong berada di antara teh hijau dan hitam, dan bisa beraroma woody atau kayu, sekaligus manis.

Varietas ini juga bisa menarik perhatian seorang peminum teh baru yang menginginkan sesuatu selain campuran sederhana teh hitam atau hijau.

Bagi pecandu kopi garis keras

“Aku pernah berada di industri kopi, dan aku adalah pecandu minuman tersebut. Chai adalah pembuka pelarian aku ke teh,” kata Scalise.

Agar tidak kaget, peminum kopi yang baru beralih ke teh bisa menambahkan sedikit susu pada teh-nya seperti krimer pada kopi. Ini akan membuat peralihan lebih mulus.

Kandungan kafein chai juga paling banyak di antara teh lain, namun hanya sekitar setengah dari secangkir kopi. Teh Assam juga bisa jadi pilihan bila ingin teh dengan kafein tinggi.

Bagi mereka yang ikut tren

Tak dipungkiri kalau teh matcha tengah populer saat ini.  Oleh karena itu, Tsang dan Scalise merekomendasikan jenis teh ini bagi mereka yang menginginkan teh yang Instagrammable.

Mereka juga biasa bertanya bila seseorang memesan teh matcha.

"Kami bertanya apa yang mereka inginkan, menambahkan ke smoothie, yogurt, atau original?” kata Scalise.

Kalau ingin yang original, dia merekomendasikan ceremonial grade matcha.

Penting juga untuk tidak menggunakan air mendidih saat Kamu membuat matcha sendiri karena akan mengubah rasanya.

Bagi mereka ingin teh "out of the box"

Beberapa tahun lalu, teh putih menjadi primadona. Peminum teh saat itu terpesona pada manfaat teh putih yang disebut mirip teh hijau yang diklaim kaya antioksidan, menurunkan stres dan baik untuk pencernaan.

"Sebelumnya kebanyakan orang berpikir hanya ada teh hijau dan hitam, serta mungkin teh oolong, bila memiliki pengetahuan lebih,” ungkap Tsang.

Hanya saja, teh ini seringkali dicampur dengan perasa tambahan.  Beberapa perusahaan besar mencampur teh putih dengan perasa buah dan lain-lain.

“Tapi, kebanyakan teh putih memiliki rasa tanah kuat, sehingga sulit bagi pemula. Oleh karena itu, kami menyarankan agar menikmati teh putih yang manis dan ringan bila Kamu termasuk pemula,” kata Scalise.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/01/19/131533120/ingin-kurangi-kopi-dan-pindah-ke-teh-begini-caranya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke