Mempercantik Bentuk Pusar atau Bekas Tindikan dengan Bedah Pusar

Ahli bedah plastik tersertifikasi asal New York, Darren Smith mengatakan bahwa bedah pusar menjadi hal yang penting bagi tampilan perut yang dianggap sempurna.

"Ada peningkatan pasien yang tertarik dengn bedah pusar estetika," kata Smith.

Namun, seperti apa sebetulnya bedah pusar. Smith menjelaskan, prosedur bedah pusar bisa memperbaiki penampilan pusar, misalnya setelah kehamilan atau penindikan. Bisa pula mengubahnya menjadi nampak keluar, ketimbang terlalu masuk.

Bedah pusar atau umbilicoplasty akan mengubah ukuran atau bentuk bagian pusar.

"Pusar yang dianggap terlalu besar ukurannya bisa dibuat menjadi lebih kecil dengan membuang bagian lebihnya dan merapatkan bagian pinggir kulit perut di sekitar pusar," kata Smith.

Ia menjelaskan, bedah terhadap pusar yang terlalu kecil dianggap lebih sulit meskipun bisa dilakukan dengan membuang sebagian kulit perut yang ada di sekelilingnya.

Setelah itu, dengan perlahan menarik sel pusar agar pinggirannya bisa lebih memanjang. Ini bisa dilakukan karena sebagian kulit perut di sekitarnya telah dibuang.

Prosedur ini cocok dilakukan bagi ibu yang baru melahirkan, sebab bagian perut yang sempat membesar pada masa kehamilan bisa tertinggal di balik pusar.

Para ahli bedah juga bisa memperbaiki kulit yang tersisa pada kulit bekas tindikan.

Eric Chang, ahli bedah plastik bersertifikasi dari The Institute for Advance Reconstruction, menjelaskan bahwa ada prosedur yang lebih sulit dilakukan kepada mereka yang ingin memperbaiki kulit bekas tindikannya.

Karena prosedur yang dilakukan minimal, maka tidak perlu banyak waktu untuk pemulihan. Biasanya, pemulihan membutuhkan beberapa hari untuk pulih total.

Seperti bedah lainnya, bedah ini juga memiliki risiko di antaranya luka, infeksi dan pendarahan.

Prosedur bedah pusar bisa berkisar antara USD 2.500 hingga 5.000 atau sekitar Rp 33 hingga 68 juta.

Sementara, perbaikan umbilical repair bisa membuat pusar menjadi "keluar" (bodong) atau "masuk". Bedah ini disebut umbilical hernia.

Smith menjelaskan, kondisi ini terjadi ketika jaringan, biasanya lemak, menonjol keluar melalui celah kecil pada dinding perut. Terdiri dari jaringan yang terhubung dengan otot six-pack. Ini membuat pusar tertonjol keluar.

Posisi pusar bodong juga bisa disebabkan hal lain, misalnya kehamilan. Ini bisa dibenahi dengan memperbaiki lubang pada bagian dinding perut.

Prosedur ini lebih dari sekadar estetika, melainkan menunjang manfaat medis.

"Pada kasus lainnya, umbilical hernia bisa sangat menyakitkan dan berdampak pada fungsi tubuh," jelas Smith.

Prosedur umbilical hernia lebih rumit dari bedah biasa dan memiliki risiko yang besar.

Di samping bedah yang lebih lama, banyak juga hal yang harus dihindari. Presiden The American Society of Plastic Surgeons, Alan Matarasso menjelaskan, area perut pascabedah akan menjadi lebih lemah dan harus dijaga untuk beberapa minggu.

Untuk beraktivitas mungkin bisa dilakukan beberapa hari setelah bedah. Namun tidak untuk kegiatan seperti yoga.

Seperti prosedur bedah lainnya, risiko seperti infeksi, pendarahan dan luka bisa saja terjadi. Menurutnya, salah satu risiko terberatnya bahkan umbilical hernia bisa kembali.

Namun, hal itu sangat jarang terjadi selama dilakukan dengan prosedur medis yang profesional.

Mengurangi lemak

Prosedur bedah pusar juga kerap dikaitkan dengan bedah perut, misalnya pengencangan otot perut yang kendur (tummy tuck).

Matarasso menjelaskan, dirinya banyak bertemu perempun yang ingin melakukan bedah ini seusai melahirkan.

Saat dokter bedah membuang bagian kulit atau menyatukan kembali otot-otot perut, bisa juga sekalian melakukan pembentukan pusar dan memperbaiki umbilical hernia.

Seperti kebanyakan bedah, ada waktu pemulihan. Rata-rata enam minggu sebelum kembali beraktivitas. Prosedur ini bisa memakan biaya mulai USD 10.000 atau Rp 135 juta. Hasil akhirnya baru akan terlihat beberapa minggu kemudian.