Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tren Kosmetik "Indie" yang Sedang Naik Daun...

Merek kosmetik pun kian marak bermunculan. Geliat produk kosmetik dalam negeri semakin menjadi. Indikator paling sederhana dapat dilihat dari media sosial.

Kita bisa melihat banyak sekali bermunculan produk kosmetik "indie" alias yang diproduksi sendiri. Kini, produk tersebut menjadi barang yang juga dilirik oleh industri retail.

Lotte Department Store salah satunya. Mereka mulai mempertimbangkan untuk memberi tempat bagi kosmetik indie.

"Kami selalu riset brand mana saja yang potensinya bisa kami gali lagi."

"Department store kan brand-nya itu itu saja. Jadi kami sebagai key merchandising berpikir, apa sih yang bisa jadi traffic puller di mana orang bisa datang dengan alasan yang beda."

Demikian dipaparkan MD Cosmetics Lotte Department Store, Fathma Anugrah Utami di Jakarta.

"Pasar kosmetik indie lagi besar banget," cetus dia lagi, hari Jumat kemarin.

Fathma mencontohkan, By Lizzie Parra (BLP), merek kosmetik indie milik beauty blogger Lizzie Parra menjadi kosmetik indie pertama yang masuk ke Lotte Shopping Avenue.

Fathma menjelaskan, saat ini industri retail sedang lesu. Terlihat dari sejumlah retail yang berguguran dan penjualannya yang melemah.

Untuk itu, industri retail harus pandai-pandai mencari jalan keluar.

Di sisi yang sama, mereka melihat antusiasme pasar muda di usia 15-35 tahun cenderung menyukai merek lokal.

Mulai dari baju, kosmetik, dan produk-produk lainnya.

Hal ini pun dilihat oleh pihak industri retail untuk menawarkan sesuatu yang berbeda kepada para pengunjung mereka.

"Jadi sudah enggak kayak dulu lagi yang harus international brand, harus beli yang harganya mahal."

"Sekarang bisa (mencari yang) dengan harga setengahnya tapi sama bagusnya," tutur Fathma.

Tren produk indie juga dilihat oleh mereka dari pihak produsen.

"Memang sekarang industri lokal sedang sangat naik daun. Kalau retail melesu, beauty masih naik terutama merek lokal," kata Direktur Bisnis BLP Beauty, Monica Christa.

BLP sebelumnya sudah berjualan secara online di website resminya serta beberapa toko online yang bekerjasama. Salah satunya Tokopedia.

Christa menyebut penjualan BLP di Tokopedia bisa nencapai 3.000-an buh per harinya.

Tokopedia juga membuka penjualan resmi bagi merek internasional. Namun, penjualannya tak setinggi merek lokal.

"Mereka (Tokopedia) cukup 'surprais' karena dibandingkan dengan brand luar negeri ternyata kami berkali-kali lipat lebih tinggi antusiasme-nya," ujar Christa.

Tren kosmetik indie ini pun di sisi lain memunculkan persaingan yang ketat dan membuat banyak orang semakin ingin membuat kosmetik sendiri.

Meski begitu, Christa melihat dampak positif di balik itu. Semakin besar pasar kosmetik indie, maka semakin banyak orang yang melihat.

Termasuk industri retail yang mulai mempertimbangkan masuknya merek lokal ke toko-toko mereka.

"Karena kalau bergeraknya satu-dua merek, belum tentu dilihat. Begitu ada 100 merek lokal yang memulai kami jadi lebih dilihat sama orang-orang dan pihak lain," kata dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/25/152316220/tren-kosmetik-indie-yang-sedang-naik-daun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke