Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perusahaan Swiss Ubah Kantong Semen Jadi Tas Trendi

KOMPAS.com - Jika tas kulit keluaran rumah mode sudah jadi hal biasa, mungkin kamu tertarik dengan tas keren yang sebenarnya dibuat dari "sampah". Kini memang semakin banyak merek fashion menjual gaya yang unik dan di luar perkiraan kita.

Sebuah perusahaan Swiss menggunakan kantong semen Thailand dan mengubahnya menjadi item fashion yang trendi.

Gambar tas tersebut telah beredar luas di media sosial Thailand dan menjadi hiburan tersendiri bagi orang-orang lokal. Bagaimana tidak, logo yang biasa mereka temukan sebagai bahan bangunan kini telah menjelma sebagai item fashion yang kekinian.

"Teman saya di Jerman mengirimi saya foto-foto ini. Barang-barang tersebut terlihat sangat familiar," tulis salah satu pengguna akun facebook yang turut memposting foto tas tersebut.

"Kantung semen dari rumah kami (di Thailand) telah berubah menjadi produk yang dijual di mal perbelanjaan [Eropa]. Pelanggan menyukai ini dan menganggap tasnya sangat berkualitas."

Yang lain menanggapi dengan mengatakan bahwa ini adalah hal yang lucu. Bahkan, beberapa netizen berkelakar agar perusahaan semen tersebut seharusnya menuntut hak cipta merek.

Tas yang dikombinasikan dengan bahan kulit dari Italia ini dijual oleh perusahaan Swiss Elephbo yang mengklaim memiliki teknik ramah lingkungan dalam menciptakan produk fashionnya.

Tapi, meskipun ransel buatan mereka terlihat sederhana. Harga untuk satu tas kecil dibandrol hingga 191 poundsterling atau setara 3,6 juta rupiah.

Tas fungsional ini bukan satu-satunya item fashion yang mereka ciptakan. Perusahaan tersebut juga membuat dompet yang dibandrol dengan harga 68 poundsterling atau 1,2 juta rupiah, topi bisbol seharga 37 poundsterling atau 700.000 rupiah, atau bahkan celana olahraga seharga 191 poundsterling atau berkisar 3,6 juta rupiah yang semuanya terbuat dari kantong semen.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/02/105129820/perusahaan-swiss-ubah-kantong-semen-jadi-tas-trendi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke