Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mana yang Lebih Susah Dihilangkan, Lemak Perut Atau Paha?


KOMPAS.com - Menghilangkan lemak tidak bisa instan, tapi perlu perjuangan. Tidak cukup hanya mengatur pola makan sehat, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, kita juga harus rutin berolahraga. Pasalnya, seringkali dua hal itu sudah dilakukan, tapi tubuh masih saja berlemak.

Secara umum ada dua jenis lemak yang sering kita temui: lemak yang menonjol di perut (viseral) dan lemak yang berada di bawah lengan atau paha (subkutan). Lantas, antara lemak perut dan lemak paha yang mana yang paling sulit dihilangkan?

Lemak viseral adalah lemak yang ditemukan dalam rongga perut. Lemak ini membungkus organ-organ internal dalam tubuh, seperti hati dan limpa.

Sulit sebenarnya untuk melihat ada berapa banyak jumlah lemak perut yang ada dalam tubuh seseorang secara kasat mata. Akan tetapi, perut yang buncit dan pinggang lebar bisa jadi tanda lemak perut yang berlebihan.

Lemak semacam ini bisa mengganggu fungsi organ-organ dalam lainnya di dalam tubuh dengan mengeluarkan zat-zat berbahaya.

Bedanya dengan lemak subkutan, lemak subkutan disimpan tepat di bawah kulit, terutama di paha. Lemak paha ini dengan mudah bisa kita cubit atau jepit dengan tangan, berbeda dengan lemak perut yang berada di dalam.

Lemak paha alias subkutan pada jumlah cukup sebenarnya diperlukan untuk menghangatkan tubuh. Sayangnya kalau terlalu banyak bisa berakibat buruk dan menjadi tanda obesitas atau berat badan berlebih.

Apa benar lemak perut lebih sulit dihilangkan?

Nah, semakin banyak jumlah lemak viseral, pembakaran lemak semakin sulit dituntaskan. Inilah yang biasanya terjadi pada orang yang sudah dewasa.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, lemak viseral termasuk jenis lemak yang jaringannya aktif. Itu artinya, lemak perut ini tidak hanya menumpuk, tetapi bisa melepaskan sesuatu ke dalam tubuh, yakni hormon dan senyawa pemicu peradangan.

Faktanya, lemak perut bisa merangsang produksi hormon dalam tubuh. Hormon utama yang dirangsang oleh lemak ini adalah hormon kortisol. Semakin tinggi kadar hormon kortisol, akan memicu tubuh untuk menyimpan lemak viseral lebih mudah lagi, plus hormon ini juga merangsang rasa lapar.

Nah, kadar hormon kortisol di dalam tubuh yang berlebihan inilah yang membuat banyak orang dengan perut buncit jadi putus asa, karena sulit untuk dihilangkan. Ditambah lagi, kalau orang tersebut sedang dalam keadaan stres. Kortisol akan semakin banyak dihasilkan.

Sekali lemak viseral ini ada, maka produksi kortisol akan selalu muncul. Semakin banyak lemak viseralnya, maka akan semakin sulit juga dihilangkan karena kortisol pun akan semakin banyak dalam tubuh.

Jadi itulah penjelasan mengapa lemak perut akhirnya lebih sulit untuk diatasi daripada lemak paha. Namun, apa pun kondisinya tentu tak ada salahnya untuk periksa ke dokter, olahraga rutin, dan hidup sehat secara keseluruhan.

Bagaimana cara menghilangkan lemak perut?

Selain itu, olahraga juga sangat penting untuk menghilangkan lemak perut ataupun lemak paha. Idealnya lakukan olahraga kardio yang bisa meningkatkan detak jantung dan latihan kekuatan yang bisa meningkatkan kekuatan otot.

Contoh olahraga kardio yang bisa dilakukan yaitu lari, bersepeda, senam aerobik, dan berenang. Contoh latihan kekuatan yang bisa dilakukan seperti squat, push up, dan angkat beban.

Yang tidak kalah pentingnya, kita juga harus mengelola stres. Stres akan membuat tubuh jadi lebih mudah menyimpan kelebihan lemak viseral. Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam dan teknik manajemen stres bisa dilakukan untuk mengurangi stres.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/08/15/094417320/mana-yang-lebih-susah-dihilangkan-lemak-perut-atau-paha

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke