Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Curhat" Kanye West kepada Presiden Trump soal Diagnosis Bipolar...

KOMPAS.com - Pesohor Amerika Serikat yang terkenal dengan kreasi sneakers=nya, Kanye West mengaku kepada Presiden AS Donald Trump, bahwa dia pernah mendapat vonis bipolar yang ternyata sebuah kesalahan.

Pertemuan suami Kim Kardashian dengan Trump membahas sejumlah masalah, termasuk peluang kerja untuk mantan narapidana.

Selama pertemuan, mereka juga berbicara tentang topik seperti krisis nuklir Korea Utara, reformasi penjara dan kesehatan mental.

Kanye West dan Presiden Trump bertemu di Ruang Oval Gedung Putih.

Pada momen itulah, rapper AS ini bercerita tentang bagaimana dokter telah melakukan kesalahan ketika mendiagnosis dia sebagai bipolar.

Bipolar adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem.

Penderitanya bisa menjadi mania dan depresi. Sebeb itulah, istilah medis untuk bipolar sebelumnya adalah manic depressive.

"Saya didiagnosis menderita gangguan bipolar. Saya berkonsultasi dengan seorang neuropsikolog yang bekerja dengan para atlet di NBA dan NFL, dan dia memeriksa otak saya," kata West.

Kanye West bercerita sang dokter mengatakan, sebenarnya ia tak menderita bipolar.

Ia hanya mengalami kurang tidur yang dapat menyebabkannya demensia (pikun) 10-20 tahun dari masa kini. Bahkan, ia tak mengingat nama puteranya.

"Saya tidak akan bisa mengingat namanya dari kesalahan diagnosis," ucap dia.

Awal tahun ini, pria 41 tahun itu menceritakan tentang kesehatan mentalnya sambil mempromosikan album terbarunya.

Dalam sebuah wawancara dengan pembawa acara radio AS, Big Boy, dia berbicara tentang bagaimana dia didiagnosis memiliki masalah mental pada usia 39 tahun.

"Semua orang punya sesuatu. Tapi, seperti yang saya katakan di album, itu bukan 'ketidakmampuan' tapi kekuatan super," ucapnya.

Kanye West juga menceritakan tentang diagnosis bipolar ini di salah satu lagunya yang berjudul "Yikes".

Dalam lagu tersebut, ia mengaku jika bipolar merupakan kekuatan supernya.

Sampul album ini juga merujuk pada kondisi kesehatan mental, dihiasi dengan teks “I hate being bipolar, it’s awesome.”

Menurut Bipolar UK, penelitian menunjukkan lima persen manusia di dunia mungkin menderita bipolar.

Mind -badan amal tentang kesehatan mental di Inggris, mengatakan gejala kondisi seperti gangguan bipolar, depresi, dan gangguan kepribadian antisosial seringkali tak bisa dibedakan.

Pihak Mind mengatakan, sangat sulit untuk memahami diagnosis mana yang paling sesuai dengan diri kita ketika kita berkonsultasi pada pakar.

Jika kita khawatir diagnosis tidak sesuai dengan perasaan kita, penting untuk mendiskusikannya dengan ahli kesehatan mental.

Ini semua untuk memastikan kita mendapatkan perawatan yang tepat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/10/14/110225920/curhat-kanye-west-kepada-presiden-trump-soal-diagnosis-bipolar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke