Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Demi Hidup Tanpa Stres, Menangislah Seminggu Sekali..."

KOMPAS.com - Menangis selalu identik dengan kesedihan atau rasa sakit. Bukan sekadar luapan emosi, periset telah menemukan manfaat lain dari menangis.

Akademisi Jepang mengklaim cara paling ampuh untuk menghilangkan stres adalah menangis.

Bahkan, menangis dinilai lebih ampuh sebagai pereda stres dibandingkan tertawa, tidur atau secangkir kopi hangat.

Hidefumi Yoshida, adalah akademisi yang telah membuktikan manfaat dari menangis.

Ia juga menyelenggarakan lokakarya dan ceramah rutin untuk mengedukasi masyarakat Jepang mengenai manfaat psikologis dari menangis.

"Menangis lebih efektif daripada tertawa atau tidur dalam mengurangi stres," ucap dia.

Yoshida menjelaskan, mendengarkan musik yang bersifat emosionial, menonton film sedih dan membaca buku yang membuat air mata menetes dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan mental.

Ini terjadi karena adanya rangsangan untuk aktivitas saraf parasimpatis, yang memperlambat denyut jantung, yang dapat memiliki efek menenangkan pada pikiran.

"Menangis seminggu sekali mampu membuat kita menjalani hidup tanpa stres,” tambah dia.

Yoshida bukan orang pertama yang percaya akan khasiat menangis.

Judith Orloff, Ahli Psikiatri dari Amerika Serikat, menuliskan manfaat menangis di laman Psychology Today.

Selama lebih dari 20 tahun pengalamannya berkarir sebagai dokter, ia telah menyaksikan kekuatan penyembuhan dari air mata.

Menurut Orloff, air mata adalah katup pelepas tubuh dari stres, kesedihan, kesedihan, kecemasan, dan frustrasi.

"Menangis adalah cara untuk menghilangkan emosi yang terpendam sehingga tidak bersarang di tubuh yang mengakibatkan munculnya gejala stres, seperti kelelahan atau rasa sakit," ucapnya.

Atas alasan itu pula, Orloff kerap mendorong pasiennya untuk menagis. 

Orloff juga menegaskan, air mata dapat melumasi mata, menghilangkan iritasi dan mengurangi hormon stres.

Air mata juga mengandung antibodi yang melawan mikroba patogen.

Tubuh kita menghasilkan tiga jenis air mata yaitu refleks, kontinyu, dan emosional.

Setiap jenis memiliki peran penyembuhan yang berbeda.

Misalnya, air mata refleks memungkinkan mata untuk membersihkan partikel berbahaya ketika terganggu oleh asap atau knalpot.

Jenis kedua, air mata "kontinyu" merupakan air mata yang diproduksi secara teratur untuk menjaga mata kita tetap terlumasi.

Air mata yang keluar pada jenis ini mengandung zat kimia yang disebut "lisozim" dan berfungsi sebagai anti bakteri yang melindungi mata kita dari infeksi.

Air mata juga mengalir ke hidung melalui saluran air mata untuk menjaga hidung tetap lembap dan bebas bakteri.

Biasanya, setelah menangis, pernapasan dan detak jantung menurun, kemudian kita memasuki keadaan biologis dan emosional yang lebih tenang.

Tahun 1981, riset berjudul "Tear Expert" yang dilakukan Dr William Frey di University of Minnesota juga membuktikan manfaat menangis.

Menurut riset tersebut, menangis melepaskan endorphin yang meningkatkan perasaan bahagia dan kesejahteraan.

Penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2008 terhadap lebih dari 3.000 orang menemukan menangis membuat orang merasa jauh lebih baik dalam situasi yang sulit.

Bahkan, peneliti menyarankan menangis agar dipakai sebagai bentuk terapi.
 

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/10/29/073000420/-demi-hidup-tanpa-stres-menangislah-seminggu-sekali--

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke