Terobsesi Kurus, Kelly Tandiono Pernah Lakukan "Crash Diet"

Kelly bercerita, dirinya sempat terobsesi ingin menguruskan tubuh ketika mau mengikuti  London Fashion Week.

Kompetisi yang ketat menjadi pemicunya. Meskipun menurut Kelly saat itu dirinya sebetulnya sudah tergolong ramping.

"Saat itu sudah kurus banget tapi karena kompetisinya tinggi aku pernah crash diet."

Demikian diungkapkan Kelly seusai peluncuran Nivea MicellAIR Skin Breathe Xpert di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Jumat (16/11/2018) kemarin.

Crash diet adalah pola makan yang memangkas banyak kebutuhan kalori menjadi sangat rendah, serta mengakibatkan penurunan berat badan yang sangat cepat dan drastis.

Meski begitu, banyak pihak menilai pola ini tidak efektif karena biasanya hanya bertahan dalam jangka waktu pendek.

Perempuan yang memulai karir modelling di usia 18 tahun itu menambahkan, pada periode tersebut ia hanya mengonsumsi air lemon dan cayyenne pepper.

Hal itu dilakukannya selama dua minggu hingga beratnya mencapai 49kg dengan tinggi 176cm.

Padahal, tak ada pihak panitia yang meminta Kelly menurunkan berat badan agar bisa tampil di London Fashion Week.

"Tapi aku pikir, aku model dari Asia yang akan tampil di London. Sebenarnya enggak usah begitu sih, kita seharusnya merasa beruntung dengan diri sendiri," tutur dia.

Namun, Kelly kini tak lagi khawatir soal ukuran tubuhnya dan makan dengan bahagia. Berat badannya kini stabil di 56-57kg.

Meski makan dengan bebas, namun Kelly tergolong seorang penggila olahraga.

Sejumlah olahraga dijajalnya. Mulai dari bersepeda, lari, renang, martial art, hingga thriathlon.

Bagi masyarakat luas, Kelly juga menyarankan untuk menerapkan pola hidup sehat dengan cara mengatur pola makan serta olahraga teratur.

"Kalau untuk yang lain aku saranin seminggu tiga kali udah cukup," tutur dia.