Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

HIIT Bisa Bikin Sembelit, Apa Alasannya?

Kita cenderung memandang rutinitas olahraga sebagai sesuatu yang membantu menyehatkan tubuh. Kecuali jika dilakukan dengan cara yang salah atau terlalu sering.

Namun, faktanya beberapa jenis olahraga bisa membuat tubuh kaget, dan proses internal yang terjadi di dalam tubuh bisa menimbulkan masalah serius.

Kondisi usus setiap orang berbeda. Namun, fakta berikut ini mungkin bisa membuatmu mengubah pola olahraga.

Ternyata, olahraga tertentu bisa menyebabkan konstipasi atau sembelit.

Sebetulnya, kamu bisa saja mendengar pengalaman yang berbeda-beda soal sembelit, tergantung dengan siapa kamu bicara.

Ada banyak sekali jenis olahraga, tingkatan dan intensitas. Sehingga kita tidak bisa begitu saja memukul rata semua olahraga, atau tidak satu pun olahraga menyebabkan sembelit.

Ini juga bergantung pada diri masing-masing.

Namun, sejumlah pakar meyakini bahwa melakukan latihan interval intensitas tinggi (HIIT) secara konsisten bisa membuat perut merasa tidak nyaman.

Mengapa HIIT menyebabkan sembelit?

HIIT membuat kita melakukan banyak gerakan secara intensif. HIIT tidak membutuhkan ruangan yang luas dan tidak butuh waktu lama untuk melakukannya.

HIIT memberi sejumlah manfaat kesehatan, antara lain meningkatkan kemampuan metabolisme tubuh, membantu menurunkan berat badan, dan meningkatkan level kebugaran.

Namun, seperti yang kita ketahui, HIIT bisa sangat intens dan jika kita melakukan sesuatu dengan sangat intens dalam jangka waktu lama atau sering, tidak mengherankan jika ada dampak yang akan dirasakan.

Instruktur program gizi dan anggota kolektif Mind, Body, Green, Robin Berzin, M.D mengaku telah bertemu dengan banyak pasien yang secara rutin melakukan HIIT menderita sembelit.

Salah satu pasiennya melakukan HIIT hampir setiap hari dan hal itu rupanya membuat tubuhnya stres.

"Apa yang kita tahu adalah usus harus punya waktu untuk bergerak pada kondisi rileks."

"Jika tubuh dalam kondisi stres setiap harinya dan kita melakukan olahraga intensif terus menerus, kondisi ini sama dengan tidak memberikan usus kita waktu untuk beristirahat, mencerna dan bergerak," kata Berzin.

Dengan kata lain, HIIT adalah aktivitas yang berat untuk tubuh. Aktivitas itu mungkin bisa meningkatkan kekuatan dan performa kita, namun tidak ideal bagi organ pencernaan.

Jika kamu saat ini melakukan HIIT dan tidak merasakan gejala apapun, artinya bagus dan kamu bisa melanjutkan rutinitas tersebut.

Namun, jika kamu rutin menjalankan HIIT namun memiliki masalah konstipasi, artinya kamu perlu melakukan perubahan.

Yang harus dilakukan

HIIT adalah olahraga yang sangat intens dalam jangka waktu pendek.

Aktivitas ini bisa membawa masalah kesehatan bagi sebagian orang. Maka masuk akal jika obatnya adalah dengan melakukan hal sebaliknya.

Seperti yang dijelaskan oleh Berzin, sistem pencernaan kita membutuhkan waktu untuk bergerak dan rileks.

Artinya, olahraga intensitas ringan dan berdampak ringan adalah yang dibutuhkan, terutama olahraga restoratif.

Lakukan lebih banyak olahraga restoratif, pilates, yoga, dan jalan kaki.

"Dianjurkan pula untuk berhenti melakukan HIIT dekat dengan waktu makan untuk memberikan sistem pencernaan cukup waktu untuk mencerna," katanya.

Jadi, ingatlah bahwa kamu tidak dilarang melakukan HIIT. Namun disarankan untuk tidak melakukannya terlalu sering dan terus menerus.

Sembelit adalah kondisi yang tidak nyaman bagi perut dan kadang menyebabkan sakit.

Kamu mungkin bisa mencoba ikut kelas yoga atau jalan kaki di akhir pekan. Intinya, cobalah untuk mengurangi stres.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/04/24/080000820/hiit-bisa-bikin-sembelit-apa-alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke