Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inilah Perilaku yang Tak Dilakukan Orang-orang Kaya

Faktanya, mereka justru bisa saja sangat cermat. Kamu mungkin belum tahu bahwa ada beberapa kebiasaan belanja yang hampir pasti tak dilakukan atau barang-barang yang tak akan mereka beli. Apa sajakah?

1. Belanja impulsif

Bisa membeli barang-barang mewah yang jadi impian banyak orang mungkin memang menyenangkan. Namun, orang-orang kaya justru tidak punya perilaku belanja impulsif seperti orang biasa.

"Jika kamu membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan, dalam waktu dekat kamu harus menjual barang-barang yang kamu butuhkan," kata investor Warren Buffet.

Bukan berarti mereka tidak suka berbelanja barang mewah. Mereka juga membelinya, hanya saja mereka memikirkan betul-betul sebelum mengeluarkan uang untuk itu.

2. Memberi uang warisan sangat besar

Kita mungkin ingin memberikan harta yang tak ada habisnya pada anak dan cucu agar mereka tak perlu lagi susah seperti kita.

Namun, hal itu justru tak dilakukan oleh kelompok orang terkaya di dunia. Bill Gates dan Mark Zuckerberg, misalnya, keduanya ingin anak-anak mereka menemukan jalannya sendiri untuk bertahan hidup alih-alih hanya bergantung pada kekayaan orangtua.

Mereka justru memberikan sebagian besar hartanya untuk keperluan amal.

3. Channel TV dan game

Orang-orang kaya tidak membuang waktunya duduk di depan televisi sepanjang hari. Itulah mengapa kebanyakan dari mereka tidak membuang uang untuk membeli paket channel televisi atau membeli video game.

Menurut data Nielsen di 2015, orang dewasa dengan pendapatan di bawah Rp 350 juta per bulan cenderung lebih senang mengkonsumsi media hiburan, seperti televisi, video game atau radio, ketimbang mereka dengan pendapatan di atas itu.

4. Barang mewah

Orang-orang dengan kekayaan miliaran dan triliunan bisa membeli barang mode apapun dari para desainer ternama, namun mereka justru berhati-hati ketika membelanjakan tiap sen uangnya.

Faktanya, founder IKEA, Ingvar Kamprad mengatakan dirinya tidak menggunakan pakaian apapun selain dari pasar loak. Ia melakukannya untuk memberi contoh yang baik.

Sementara Bill Gates mengatakan bahwa dirinya masih memilih menggunakan jam tangan seharga Rp 150 ribu alih-alih menghabiskan uang untuk membeli jam tangan sekelas Rolex.

Meskipun alokasi anggaran mereka tinggi, namun para orang kaya masih mencoba mencari cara terefisien. Mereka ingin setiap uang yang mereka habiskan layak dan tidak tertipu.

Mereka bisa saja menghabiskan uang triliunan rupiah, tapi mereka akan berupaya untuk menawar harga itu terlebih dahulu.

Beberapa orang kaya bahkan memilih tidak tinggal di rumah yang terlalu mewah. Warren Buffet, misalnya, meski menjadi orang terkaya ketiga di dunia namun masih tinggal di rumah yang dibelinya pada 1958 dengan harga Rp 444 juta.

6. Menyewa rumah

Beberapa orang kaya tidak mau membeli rumah dan memilih menyewa. Menurut pembawa acara Extra's Mansion and Millionaire, Michael Corbett mengatakan, sewa rumah menjadi lebih populer di antara orang-orang kaya.

Meskipun membeli rumah adalah hal mudah bagi mereka, namun banyak yang memilih tidak melakukannya.

7. Perawatan diri

Setiap orang butuh merawat diri sesekali dalam beberapa waktu. Misalnya, mencukur rambut. Namun, para orang kaya sebetulnya hampir tak mengalokasikan uang untuk hal tersebut.

Pebisnis dan milyarder, John Caudwell mengatakan dirinya lebih memilih mencukur rambutnya sendiri. Sementara founder IKEA Ingvar Kamprad memilih mencukur rambut ketika dirinya sedang berkunjung ke negara berkembang sebagai bagian dari memberi.

8. Banyak kartu kredit

Mudah dipahami jika orang-orang kaya tidak mau membawa banyak uang tunai ketika bepergian. Namun, jangan berpikir mereka punya banyak kartu kredit di dompet mereka. Penulis buku "Rich Habits: The Daily Habits of Successful People", Tom Corley mengatakan, hanya 8 persen orang kaya yang menggunakan lebih dari satu kartu kredit.

Namun, 77 persen orang-orang miskin justru memiliki kartu kredit lebih dari satu. Semakin banyak kartu kredit, akan semakin banyak uang yang dikeluarkan dan semakin besar kemungkinan kita membeli barang-barang yang tidak perlu.

9. Menunda bayar tagihan

Tidak ada yang mau terlambat dalam membayar tagihan, terutama orang-orang kaya. Menurut penulis "Smart Women Finish Rich", itulah mengapa mereka rajin mengatur agar tagihan-tagihan mereka dibayar secara otomatis, mulai dari pajak rumah, mobil, kartu kredit, asuransi, dan lainnya.

10. Hal yang tidak awet

Menurut CEO, co-Founder dan Partner Horizon Wealth Management, Peter Bush, orang-orang kaya memahami bahwa hal-hal yang murah tidak selalu yang paling layak.

"Mereka bisa memikirkan sangat mendalam dan mencari tahu apakah uang yang mereka keluarkan hari ini layak untuk waktu lama," katanya.

11. Membeli barang

Riset menunjukkan bahwa uang dan materi bisa memberi kebahagiaan. Namun, pengalaman yang berarti lah yang bisa membuat hidup kita lebih terisi.

Menurut penulis "The Eventual Millionaire", Jaime Tardy, orang-orang kaya lebih memilih pengalaman langka daripada barang-barang.

12. Pensiun

Bagi orang-orang kaya, masa pensiun tak menjadi fokus. Sebab, mereka tak berencana untuk berhenti. Sebuah studi dari Barclay's Wealth pada 2010 mengungkapkan bahwa 54 persen orang kaya tetap ingin bekerja di usia pensiun mereka dan 60 persennya ingin bekerja tak peduli berapapun usia mereka.

13. Judi

Orang-orang kaya tentu saja tak perlu main judi karena sudah punya banyak uang. Namun, mereka memang punya pendirian tidak menghabiskan uang untuk berjudi.

Warren Buffet meletakan mesin slot di rumahnya untuk membuat anaknya belajar bahwa menghabiskan uang yang diberikan orangtuanya sangatlah mudah, namun mereka akan kehilangan uang yang mereka habiskan dalam sehari tersebut.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/01/160000620/inilah-perilaku-yang-tak-dilakukan-orang-orang-kaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke