Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perhatikan, Cara Memilih Sepatu Lari yang Tepat

KOMPAS.com - Jenis dan bahan sepatu menjadi hal yang sering diperbincangkan oleh mereka yang hobi mengoleksi sepatu, termasuk sepatu lari.

Padahal, ukuran sepatu yang benar-benar tepat dengan kaki juga sangat penting.

Ahli terapi fisik, Geoffrey Gray, mengatakan, kesesuaian panjang, lebar sepatu dengan bentuk kaki sangat penting untuk melindungi kaki.

Menurut dia, semakin cocok ukuran sepatu dengan bentuk kaki, maka semakin nyaman sepatu untuk digunakan.

Tentunya, dampaknya adalah akan membuat olahraga lari lebih menyenangkan dan menghindari risiko cidera.

"Dari sudut pandang rantai kinetik, kaki adalah titik kontak pertama dengan tanah, seluruh struktur kerangka tubuh didukung oleh kaki,” kata Allison Bowersock, ahli fisiologi.

Lalu, bagaimana cara menemukan sepatu yang cocok?

Selama ini, ada aturan konvensional yang menyarankan untuk memilih sepatu lari yang berukuran lebih besar dari kaki.

Ini demi menunjang peningkatan aliran darah dan pembengkakan selama hingga setelah berolahraga.

Sebab, kondisi tersebut terkadang membuat ukuran kaki membesar sehingga butuh alas kaki yang cenderung lebih besar pula.

Namun, dokter olahraga Kevin Vincet mengatakan, setiap jenis sepatu memiliki variasi ukuran, dan ada banyak variabel yang menentukan kesesuaian ukuran sepatu dengan bentuk kaki.

Sebagai langkah pertama, pilih sepatu yang benar-benar pas dengan kaki. Panjang dan lebar kaki memang bisa berubah karena faktor seperti penuaan, cidera, dan kehamilan.

"Ukuran yang  dikenakan saat berusia 18 tahun mungkin tidak sama dengan ukuran yang dikenakan saat berusia 42 tahun, sama seperti yang terjadi saat mengenakan celana yang ukurannya tak sama dulu-dan sekarang," kata Gray.

Menurut Gray, itu adalah kondisi yang wajar. Namun, perlu diketahui ukuran kaki secara berkala demi mengetahui perubahan yang terjadi.

Gray menyarankan untuk mengukur kaki sekali dalam setahun. Idealnya, kita bisa melakukan pengukuran ini di toko sepatu yang biasa kita kunjungi.

Namun, mereka yang membeli sepatu secara online mungkin akan sulit menemukan kesesuaian ukuran.

Penjual sepatu yang ahli memiliki sense untuk menentukan variasi ukuran dalam berbagai merek sepatu, dan bagaimana cara menentukannya.

Apalagi, mencoba sepatu yang akan kita beli adalah satu-satunya cara untuk mengetahui kenyamanan sepatu tersebut.

Menurut Vincent, kita bisa mencoba sepatu yang akan dibeli atau melakukan pengukuran setelah melakukan olahraga lari atau ketika kaki membengkak.

Untuk mendapatkan sepatu yang sesuai, kita harus melakukan pengukuran dalam posisi berdiri.

Setelah itu, kita baru mencoba sepatu untuk menentukan kenyamanannya. Sebaiknya, kita memilih sepatu yang pas saat kaki kita membesar.

"Sepatu yang sedikit kebesaran akan lebih baik karena kita bisa menyesuaikan ukuran dengan mengencangkan tali atau menambahkan kaus kaki," kata Vincent.

Biasanya, seorang tenaga penjualan akan membawakan beberapa opsi berbeda.

Nah, secara rinci, berikut cara menemukan sepatu lari yang benar-benar sesuai dengan bentuk kaki:


1. Lepaskan pengait atau tali sepatu dan cobalah dengan berdiri

Vincent menyarankan agar kita memastikan ukuran dan bentuk sepatu harus sesuai dengan kaki.

Jari-jari kaki tidak boleh melebihi bagian depan atau samping, dan pastikan ujung sepatu tidak terlalu kecil untuk jari kaki.

2. Pasang kembali tali atau pengait sepatu

Gray menyarankan agar kita memasang tali atau pengait di atas tulang navicular alias tonjulan tulang di atas titik lengkungan atau punggung kaki.

Namun, Vincent mengimbau agar kita tidak memasang tali sepatu terlalu ketat, sehingga jari kaki bergerak di antara tali dan sepatu.

3. Pastikan ukuran lebar dan panjang sepatu

Demimendapatkan ukuran panjang dan lebar yang sesuai, coba sepatu dengan berdiri.

Pilih panjang sepatu berdasarkan kesesuaian antara ukuran jari kaki terpanjang dan bagian depan sepatu.

Jari kaki terpanjang merupakan jari dengan tulang kepala tulang yang panjang.

Sementara, untuk menentukan lebar sepatu, pastikan tidak ada tekanan di jari kelingking dan jempol kaki.

4. Coba dengan jalan atau berlari

Pastikan tumit tidak tergelincir dan tidak ada gesekan pada pergelangan kaki yang membuat kita tak nyaman saat memakainya.

Selain itu periksa bahan bagian upper atau atas punggung kaki. Jika membentuk lipatan, kata Bowersock, berarti kita membutuhkan sepatu yang lebih kecil.

Sebaliknya, saat bagian upper menggembung, berarti kita perlu ukuran yang lebih besar.


5. Ulangi sampai semuanya terasa benar

Vincent menyarankan untuk memilih sepatu dengan ukuran yang benar-benar pas sejak awal.

Beberapa bagian sepatu —termasuk midsole dan bantalan, memang bisa berubah ukuran dengan pemakaian ringan.

Namun, Gray mengatakan, hal itu tidak memengaruhi ukuran atau kesesuaian.

Ada beberapa penyebab yang membuat kita membutuhkan sepatu dengan ruang ekstra di jari kaki.

Sebagaian besar sepatu dirancang dengan kelenturan saat berlari, terutama dalam lintasan menanjak.

Gerakan tersebut membuat jari-jari kaki lebih dekat ke ujung sepatu.

Tapi, sepatu yang dilengkapi dengam serat karbon tidak didesain untuk kelenturan tertentu, sehingga ukuran akan tetap konstan.

Saat membeli sepatu dengan fitur yang berbeda dari yang biasa kita gunakan, menurut Gray, bisa jadi kita membutuhkan ukuran berbeda.

Jika toko tempat kita berbelanja tidak menyediakan alat pengukur kaki otomatis, para pelayan toko sepatu biasanya tahu bagaimana cara menawarkan ukuran dasar sepatu yang cocok dengan kaki kita.

Gray juga mengatakan, kaus kaki yang kita kenakan menentukan ukuran sepatu yang tepat.

Cobalah untuk tetap menggunakan kaus kaki jenis yang sama untuk saat berlari, dan kenakan kaus kaki tersebut saat kita ingin mencoba mendapatkan ukuran sepatu yang sesuai.

Ketebalan kaus kaki turut mempengaruhi ukuran sepatu yang harus kita pakai.

Misalnya, saat memakai kaus kaki tebal untuk menghalau cuaca dingin, pasti kita membutuhkan sepatu dengan ukuran berbeda.

Efek memilih ukuran sepatu yang salah


Memakai sepatu dengan yang terlalu pendek membuat jari-jari kaki menekuk di bagian depan.

"Ini akan menyebabkan masaah seperti kuku copot atau menghitam," kata Vincent.

Menurut Vincent, ini juga dapat merusak ligamen jari kaki dan metatarsal atau kelompok tulang panjang di kaki.

Risikonya, akan menyebabkan cacat seperti melekuk tidak normal.

"Ditambah lagi, jari kaki yang menegang membuat otot-otot kaki tidak sejajar," kata Gray.

Akibatnya, ini membuat kita  lelah dan mengembangkan rasa sakit di area lengkungan kaki atau bunion, yakni benjolan di sendi pangkal jempol kaki.

Vincent mengatakan, bagian depan pergelangan kaki terdapat beberapa saraf, tendon, dan pembuluh darah.

Area tersebut dilindungi oleh ikatan jaringan yang ketat. Sepatu yang terlalu sempit dapat menekannya, menyebabkan rasa sakit di bagian atas kaki, atau mati rasa dan kesemutan di seluruh kaki.

Di sisi lain, sepatu yang terlalu besar menyebabkan kaki bergeser saat memakainya.

"Jika sepatu tidak mengunci tulang navicular, kaki bisa bergerak maju dan mundur dengan setiap langkah," kata Vincent

Menurut dia, pergeseran ini - yang ditambah dengan pemakaian kaus kaki - akan membuat kaki lecet.

"Selain itu, ini juga bisa membuat jari dan kuku kaki memar ketika jari kaki bergesekan dengan bagian depan sepatu," kata Gray.

Saat mengenakan sepatu dengan tekstur yang kaku, salah memilih ukuran dapat mengubah posisi sepatu jatuh di punggung kaki.

"Ini akan memberi tekanan pada saraf plantar yang menjalar di bagian bawah kaki," kata Vincent.

Tekanan tersebut dapat menyebabkan mati rasa, kesemutan, dan rasa sakit di bagian bawah kaki yang menyerupai kondisi atau plantar fasciitis.

Sekitar tiga perempat dari orang-orang yang diuji oleh laboratorium oleh Gray memakai sepatu ukuran yang salah.

Kebanyakan dari mereka menggunakan sepatu yang terlalu kecil.


Bowersock juga sering melihat pelanggannya memakai sepatu yang tidak pas.

“Entah mereka terbiasa dengan ukuran yang tidak pas atau mereka merasa tidak nyaman untuk sementara waktu, dan tidak pernah bisa benar-benar mengidentifikasi sumber masalah,” kata dia.

Memilih ukuran sepatu yang tepat memang membingungkan. Memilih sepatu bisa membutuhkan tenaga ekstra dibanding memilih bra yang tepat bagi seorang wanita.

"Tidak pedoman standar dalam memilih ukuran dengan angka yang pas," kata Gray.

Ukuran setiap merek pun bervariasi. Jadi, satu model sepatu yang cocok untuk kita belum sama untuk model lainnya meski berasal dari merek yang sama.

Ukuran sepatu juga bisa saja bergeser ketika produsen merilis versi baru dari sepatu tersebut.

Menrut Vincent, kadang-kadang ketidakcocokan tersebut karena bahan berubah atau bagaimana produsen melakukan konstruksi di bagian depan sepatu.

Setiap kali bagian depan berubah, otomatis panjang sepatu berubah.

Menurut Gray, pada dasarnya kaki manusia tetap sama tetapi bertambah lebar seiring waktu.

Oleh karena itu, sangat sulit menentukan sepatu dengan lebar yang benar-benar sesuai.

"Terlebih lagi, pada wanita cenderung memiliki perbedaan yang lebih besar dalam lebar tumit mereka dan pijakan depan. Tapi, wanita sering memakai sepatu yang menjepit jari kaki mereka dengan alasan estetika," tambah Vincent.

Dalam beberapa kasus, sepatu dengan ukuran lebih lebar— ditandai dengan huruf D untuk wanita, atau E untuk pria — memiliki ukuran midsole yang sama tetapi hanya diberi kain tambahan.

"Perusahaan lain terkadang menambahkan ruang ekstra untuk alas kaki demi mengakomodasi kaki yang lebih tebal dari depan ke belakang," kata Vincent.

Bahkan, beberapa merek memiliki ukuran yang lebih lebar daripada ukuran standar sehingga sangat cocok untuk mereka yang menderita bunion yang notabene membutuhkan lebih banyak ruang, namun bagian tumit masih berukuran standar.

Variabel ini bisa menjadi panduan dalam menentukan ukuran sepatu yang benar-benar sesuai.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/09/145342220/perhatikan-cara-memilih-sepatu-lari-yang-tepat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke