Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Demi Masa Depan, Berikut 6 Trik Jaga Kebersihan Area Vital

KOMPAS.com - Ketika membicarakan perawatan tubuh, para pria biasanya lebih berfokus pada wajah atau rambut.

Mereka kerap lupa untuk merawat "simbol kejantanan" yang merupakan "investasi" penting untuk kehidupan rumah tangga kita.

Kebersihan organ intim juga penting untuk kita jaga. Selain menunjang kenyamanan, kebersihan area vital ini juga turut menentukan kesehatan jangka panjang.

Menurut John Zampella, asisten profesor dermatologi di Pusat Kesehatan Pria di Tisch Center NYU Langone, area bawah tubuh yang hangat, lembap dan gelap membuat kuman berkembang biak dengan subur.

"Kehadiran bakteri di daerah ini dapat menyebabkan bau, infeksi kulit, dan kerusakan kulit," ucap dia.

Infeksi kulit tersebut bisa berupa beberapa penyakit seperti kurap, staph, dan ragi. Jika infeksi kulit di area intim disebabkan oleh jamur, kita bisa mencoba krim seperti lamisil. Menjaga kebersihan ara intim sangat membantu kita untuk mengatasi sekaligus mencegah risiko tersebut.

Namun, jika obat apapun dirasa tidak membantu, sebaiknya kita berkonsultasi dengan dokter. Merawat area intim dengan tepat sangat membantu untuk mencegah risiko tersebut.

Infeksi area intim yang terlalu parah juga bisa menyebabkan risiko baru seperti kutil dan penyakit menular seksual.

“Memeriksa area intim Anda sangat penting," ucap Zampella.

Zampella memperingatkan, kanker testis adalah salah satu yang paling umum di kalangan pria muda.

"Jika Anda melihat ada sesuatu yang salah, bicarakan dengan dokter," saran dia.

Tak hanya disebabkan oleh kebersihan yang buruk, Zampella mengatakan infeksi tersebut juga bisa disebabkan karena perawatan yang kurang tepat. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan area vital, berikut triknya:

1. Bersihkan area intim setiap hari

Setiap kali mandi, pastikan untuk membersihkan area intim kita dengan baik. Setidaknya, kita harus membersihkannya sekali sehari dan setiap usai berolahraga. Jika tidak dibersihkan dengan baik, area intim bisa menjadi sarang kuman.

"Membersihkan area intim dengan baik akan membantu menghilangkan minyak berlebih dan kotoran yang bisa menumpuk," kata Zampella.

Bakteri dan jamur tumbuh subur pada daerah berminyak, jika dibiarkan tumbuh, ini bisa menyebabkan bau dan infeksi.

Pastikan untuk membersihkan pangkal paha dan seluruh area intim secara efektif untuk memastikan bakteri tidak tumbuh subur.

2. Perhatikan sabun yang kita pakai

Kulit di sekitar area intim lebih tipis dan lebih halus daripada tempat lain di tubuh, yang membuatnya rentan terhadap iritasi.

Zampella menyarankan untuk menggunakan sabun yang lembut dan bebas pewangi karena bahan-bahan keras dan banyak pewangi dapat menyebabkan iritasi pada area sensitif.

"Sabun antibakteri cenderung keras pada kulit dan bahan-bahan seperti mentol dan minyak tea tree mungkin tidak nyaman untuk area intim," katanya.

3. Keringkan area intim sebaik mungkin

Membersihkan area intim setiap hari adalah langkah pertama, tetapi bukan yang terakhir. Setelah kita membersihkannya, pastikan untuk mengeringkannya dengan baik dan lembut.

Zampella menyarankan untuk mengeringkannya menggunakan handuk bersih dengan cara menepuk-nepuk, bukan dengan menarik-narik atau menggosok.

Sisa air bisa bertahan di area intim dam menyebabkan lembab, terutama setelah kita berpakaian. Kelembapan tersebut bisa menjadi sarang kuman.

4. Gunakan bedak

Meski telah mengeringkan area intim dengan sebaik mungkin, keringat tetap bisa membuatnya lembab. Keringat bisa membuat area intim terasa lengket, gatal, radang serta penumpukan kuman.

Untuk itu, Zampella menyarankan untuk menaburkan bedak sebelum mengenakan pakaian. Jadi, pastikan menaburkan bedak di seluruh area, termasuk paha bagian dalam.

Cara ini akan membantu menyerap keringat sepanjang hari dan melindungi simbol kejantanan dari peradangan.

"Banyak perawatan untuk keringat berlebih, seperti yang termasuk aluminium klorida, bisa sangat menjengkelkan," katanya.

Zampella juga menyarankan agar kita mengenakan pakaian dalam yang memungkinkan untuk sirkulasi udara dan menyerap kelembapan yang baik agar agar kulit bisa bernafas.

Bawalah pakaian dalam tambahan yang bsia kita gunakan sewaktu-waktu saat berkeringat. Jika kita merasa berkeringat dalam jumlah yang tidak normal, konsultasikan dengan dokter.

5. Keringkan dalam batas normal

Menjaga area intim untuk tetap kering itu memang baik. Tapi jika area tersebut terasa gatal atau terkelupas, bisa jadi itu terjadi karena area vital kita terlalu kering.

Zampella mengatakan, area sensitif yang terlalu kering juga bisa mendatangkan masalah.

"Selain rasa gatal yang disebabkan oleh infeksi jamur dan ragi, area sensitif yang terlalu kering juga bisa menyebabkan psoriasis, eksim dan rasa gatal di area selangkangan," ucapnya.

Langkah pertama yang harus kita lakukan saat ini terjadi adalah dengan melihat deterjen dan mesin pengering yang biasa kita gunakan. Deterjen yang terlalu wangi juga mempengaruhi area intim kita.

"Mendapatkan produk untuk kulit sensitif, yang biasanya bebas pewangi, adalah jalan terbaik untuk mencegah risiko tersebut," katanya.

Kita juga bisa mengganti bubuk deterjen dengan krim lembut yang lebih memberi nutrisi untuk kulit kering dan mengandung bahan-bahan yang bisa mengunci kelembapan.

Gunakan deterjen bebas talek dan alumunium serta bahan-bahan yang bisa membuat area intim terasa sejuk, seperti oatmeal koloid.

Jika gatal disebabkan oleh jamur, cobalah krim gatal atletik seperti Lamisil. Namun, jika semua obat tersebut tak membantu, segera hubungi dokter.

6. Hati-hati saat mencukur rambut di area intim

Lebih dari separuh laki-laki mencukur rambut di area kemaluan dengan alasan kenyamanan dan kebersihan. Namun, mencukur juga bisa mendatangkan risiko.

“Mencukur jauh lebih mungkin menyebabkan luka yang menyebabkan pendarahan dan terinfeksi," ucap Zampella.

Mencukur rambut di area kemaluan juga bisa menyebabkan rambut tumbuh ke dalam dan radang folikel rambut yang disebut folliculitis.

Untuk itu, Zampella menyarankan untuk memotong daripada mencukur rambut di area kemaluan.

Ia juga merekomendasikan penggunaan acne wash dengan asam salisilat sebelum dan sesudah pencukuran untuk membantu mengontrol rambut yang tumbuh ke dalam.

Apa pun alat yang kita gunakan, jagalah agar tetap bersih sehingga tidak mengandung bakteri.

Jika kita menggunakan alat pencukur untuk area kemaluan ke bagian tubuh lain, bersihkan terlebih dahulu untuk menghindari kontaminasi silang. Zampella merekomendasikan kita untuk membersihkan alat cukur dengan alkohol.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/15/160650220/demi-masa-depan-berikut-6-trik-jaga-kebersihan-area-vital

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke