Nike Bantah Bantalan Joyride Bakal Picu Polusi Sampah Plastik

KOMPAS.com - Dari Air, Zoom, hingga React. Biasanya, kemunculan teknologi bantalan Nike yang baru merupakan momen untuk menjadi berita utama.

Pada akhir Juli, Nike memperkenalkan Joyride, sebuah teknologi bantalan yang terdiri dari banyak manik-manik encapsulated yang terbuat dari TPE, kopolimer plastik dan karet.

Selain pujian, terobosan teknologi itu pun mendapat reaksi terkait pengunaan manik-manik plastik.

Isu plastik sendiri memang tengah panas. Kehadiran sampah plastik dianggap meracuni ekosistem, terutama di lautan.

Nah, kehadiran manik-manik plastik untuk teknologi Joyride memicu kekhawatiran akan menambah polusi plastik.

Diberitakan Highsnobiety, hal ini tak lepas dari produksi massal sepatu yang bisa dibuat Nike.

Secara teori, plastik dalam siluet baru Nike diklaim tidak lebih berbahaya bagi lingkungan daripada plastik yang digunakan dalam Air Max.

Nike pun mengklaim manik-manik Joyride, sekecil apa pun, tidak menambah masalah baru, terutama bagi hewan laut.

"(Mikroplastik) didefinisikan oleh panjang, ukuran, atau atribut tertentu di sekitar pembuatan mikroplastik," kata Vanessa Garcia-Brito, Wakil Presiden global Nike.

"Manik-manik kami tidak memenuhi spesifikasi itu, jadi mereka tidak akan termasuk dalam kategori itu."

Manik-manik Joyride diklaim tidak sesuai dengan definisi mikroplastik karena panjangnya kurang dari lima milimeter.

Nike juga memastikan, manik-manik tidak dapat bocor yang berisiko terdegradasi menjadi mikroplastik.

Manik-manik TPE diklaim terbungkus dalam pod yang terbuat dari soft-grade TPU.

Bahan itu oleh Direktur Produk Sepatu Nike-global, Kylee Barton disebut "kuat dan tangguh, menambahkan lapisan perlindungan, dan penahanan lain ketika dipasangkan dengan foam carrier dan rubber outsole."

Garcia-Brito juga menegaskan, manik-manik Joyride dapat didaur ulang 100 persen.

"Bahan itu bisa diubah menjadi sesuatu yang lain," kata dia. "Dapat diubah didaur ulang untuk dipakai lagi atau menjadi produk lain," tegas dia.