Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pakar Nutrisi Ungkap 9 Penyebab Gagal Langsing, Mau Tahu?

KOMPAS.com - Perjuangan untuk mendapatkan tubuh ideal memang tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Perlu konsistensi dalam berolahraga juga mengatur pola makan yang baik.

Banyak orang mempercayai pola diet tertentu merupakan jalan untuk mendapatkan tubuh ideal.

Awal tahun ini, misalnya, diet rendah kabohidrat menjadi sangat populer.

Padahal, pola diet semacam ini memiliki banyak dampak negatif dan dinilai tidak efektif dalam menurunkan berat badan.

Penelitian baru yang dilakukan oleh Slimming World mengungkapkan, orang-orang yang mengikuti diet jenis ini tidak menyadari pilihannya justru dapat merusak kesehatan.

Diet rendah karbohidrat, satu di antaranya diet keto, mengharuskan orang mengurangi atau menghindari konsumsi karbohidrat, seperti kentang, pasta, nasi dan roti.

Padahal, bukti ilmiah oleh WHO menunjukkan, karbohidrat sebenarnya harus menjadi bagian dari menu makanan sehat dan seimbang dalam rencana penurunan berat badan.

Pelatih nutrisi Max Lugavre pun memaparkan, untuk mendapatkan tubuh ideal yang kita butuhkan bukanlah pola diet tertentu, tetapi mengubah gaya hidup.

"Mungkin cara paling efektif untuk menurunkan berat badan adalah dengan tidak melakukan diet tetapi mengubah gaya hidup menuju kebiasaan yang lebih sehat," papar dia.

Lewat akun Instagram-nya, Max memaparkan ada sembilan hal yang membuat orang gagal menurunkan berat badan, berikut hal tersebut:

1. Terlalu banyak mengonsumsi lemak dan minyak

2. Terobsesi dengan makanan sehat tetapi masih mengonsumsi kudapan tinggi kalori

3. Memenuhi rasa lapar dengan makanan olahan dan manis

4. Kualitas tidur yang buruk

5. Stres kronis

6. Mengonsumsi lemak dan minyak yang memicu inflamasi

7. Konsumsi serat yang rendah

8. Hanya fokus membakar kalori bukan membentuk otot

9. Kurang mengonsumsi protein

Kita hanya perlu menghindari kabohidrat bertepung dan makanan olahan yang hanya memicu rasa lapar.

Di sisi lain, gaya hidup juga memainkan peran utama dalam cara kerja hormon yang mengatur berat badan.

Menurut Max, defisit kalori memang diperlukan untuk menurunkan berat badan.

Mengurangi asupan karbohidrat juga membuat rasa lapar dan gula darah terjaga, yang membuat tubuh menghasilkan hormon pertumbuhan lebih tinggi untuk menjaga kesehatan otot.

Agar proses mendapatkan tubuh ideal berjalan maksimal, Max menyarankan kita untuk meningkatkan asupan protein agar  merasa kenyang lebih lama.

Ia menjelaskan, protein akan memberikan efek kenyang lebih besar daripada lemak dan karbohidrat.

Di sisi lain, protein juga merangsang pembentukan otot dan memberi efek termal yang lebih besar untuk meningkatkan metaboliusme.

Max juga menyarankan untuk mengonsumsi lemak sehat agar kita merasa lebih kenyang dan asupan kalori harian terpenuhi.

Namun, jangan berlebihan dalam mengonsumsi lemak sehat karena bisa menyebabkan tubuh mengalami hiperkalori.

Hiperkalori adalah kondisi di mana kalori dalam tubuh lebih banyak daripada kalori yang dibakar.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/09/13/133317920/pakar-nutrisi-ungkap-9-penyebab-gagal-langsing-mau-tahu

Terkini Lainnya

Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com