Es Krim Jamu dan "Atraksi" Nitrogen Cair di Makaron Pullman

"Liquid nitrogen itu suhunya minus 198 (derajat celcius), ya tepatnya (minus) 196 koma sekian. (Jadi) dia akan bekuin segala sesuatu yang berkontek dengan dia," kata Ron -demikian dia biasa disapa, sesaat kemudian.

Ron adalah seorang paktisi kuliner yang memanfaatkan nitrogen cair dalam pembuatan es krim. Ketel yang ada di tangannya ternyata berisi cairan nitrogen.

Dia diundang oleh Hotel Pullman Jakarta untuk berkolaborasi dengan pastry chef Makaron Bakeshop, Feri Sulfian dalam membuat ragam menu dessert, bertajuk "Fire and Ice Dessert".

Nah, empat ragam menu dessert yang dibuat oleh Ron dan Feri ditawarkan bagi pelanggan Makaron Bakeshop, dalam rangka Jakarta Dessert Week 2019, 7-20 Oktober 2019.

Atraksi yang ditampilkan Ron tersebut adalah bagian dari usaha dia untuk mengenalkan liquid nitrogen sebagai alat dalam membuat ragam makanan.

"Kalo (nitrogen cair) kena tangan, misalnya kayak gini (dia menumpahkan cairan nitrogen ke tangannya), karena sebentar Gak apa apa."

"Tapi, kalo lama. Pernah nonton film Terminator, yang dikasih liquid nitrogen trus didorong pecah? Itu akan terjadi," kata dia.

Lewat penjelasan itu, Ron ingin mengungkapkan, bahwa nitrogen cair aman digunakan untuk memasak, tak beda dengan memasak mengunakan api.

"Karena pada dasarnya kan kuman mati di suhu yang panas, dan juga suhu yang dingin sekali," sebutnya.

Ron lalu memberi contoh -tak hanya es krim, dia pernah membuat scrambled egg dengan nitrogen cair.

"Saya kocok telur ditambah bacon oil, lalu masukkan. Jadinya kering, dimakan pakai roti," ujar dia sambil tersenyum.

Sehingga pada dasarnya, kata Ron, ada banyak kreasi masakan yang bisa dibuat dengan menggunakan liquid nitrogen.

"Jadi, kalo kita bikin es krim atau apapun juga, perlakukan nitrogen/dry ice seperti masak pakai api, silahkan mengolah produk menggunakan mereka, tapi jangan dimakan apinya, jangan nitrogennya, jangan dimakan co2 nya," tegas dia.

Menu es krim yang ditawarkannya terbilang unik. Salah satunya adalah es krim coklat dengan jamu.

"Saya pake jamu sasetan yang bisa dibeli di mana aja, dengan bubuk coklat buatan sendiri," kata Ron.

Selain itu, dua rasa es krim lain yang dikreasikan Ron pada kesempatan ini adalah Salted Butterscotch, dan Sale Pisang.

"Sale pisang, terinspirasi dari sirup jaman dulu, Tjampolai. Nyarinya rada 'PR' sekarang, semoga gak ilang kebungkus sama masa," kata Ron.

Cruffin, -semacam kreasi perpaduan croissant dan muffin, dipadukan dengan isi es krim di bagian tengahnya.

Demikian pula dengan Macaron with Nitrogen Ice Cream. Camilan bundar yang renyah tersebut disuguhkan dengan es krim serupa di bagian tengah.

Pelanggan hanya tinggal memilih satu dari tiga es krim yang ditawarkan, dengan harga masing-masing Rp 35.000 dan Rp 40.000 per porsi.

Ketika Bacardi yang telah dipanaskan dituang ke atas es krim, uap alkohol yang keluar mengeluarkan jilatan api di atas suguhan es krim tersebut.

Terakhir, kreasi Ron adalah Brown Sugar Panna Cotta with Coffee, yang ditawarkan seharga Rp 55 ribu per porsi.

Panna cotta disuguhkan bersama es krim, dan juga kristal espresso, --yang dihasilkan dari kopi panas yang dituangkan ke dalam nitrogen cair, hingga mengering, dan menjadi butiran yang renyah.