Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Kata Dokter tentang Bahaya Pemberian Makanan Padat pada Bayi

KOMPAS.com— Meninggalnya bayi AH, bayi perempuan berusia 40 hari karena tersedak pisang saat disuapi oleh ibu kandungnya di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, disayangkan oleh banyak pihak. Apalagi sebelum disuapi pisang, kondisi bayi AH sehat-sehat saja.

Sang ibu YS (27) diduga tak memahami bahaya memberikan makanan padat pada bayi berusia di bawah empat bulan.

Menurut dokter spesialis anak, dr. Lucia N. Simbolon, MSc., Sp.A, pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) untuk bayi sebaiknya melalui rekomendasi dokter.

Dalam dunia MPASI, ada dua jenis MPASI yang bisa diberikan pada bayi menurut usia dan kebutuhannya. Yang pertama, MPASI cair yakni, susu formula, yang bisa diberikan pada bayi di bawah usia empat bulan dan MPASI padat (solid) yang diberikan pada bayi di atas empat bulan.

“Kalau misalnya memang ASI ibu tidak cukup, pasti dokter akan menyarankan (alternatifnya). Karena setiap bulan kan bayi akan ditimbang, kalau berat badannya tidak cukup, dokter akan menyarankan untuk diberi susu formula,” kata Lucia kepada Kompas.com saat dihubungi, Selasa (10/12/2019).

“Tapi lagi-lagi ini sudah dlakukan pemeriksaan oleh dokter ya. Karena nutrisi paling tepat untuk bayi sebenarnya ya ASI,” imbuh dokter dari RSAB Harapan Kita Jakarta ini.

Bahaya MPASI padat dini

Lucia menjelaskan bahwa pemberian makanan padat pada bayi di bawah usia empat bulan berbahaya bagi si kecil. Bayi belum dirancang untuk mengonsumsi sesuatu yang padat, sehingga ia akan mudah tersedak.

“Kalau bayi kan lehernya masih pendek, jadi gampang tersedak,” ujar Lucia.

Selain tersedak, bayi juga bisa menderita invaginasi pada usus. Hal ini terjadi karena usus pada bayi yang seharusnya masih mendapatkan MPASI cair, tiba-tiba harus mencerna makanan padat.

“Bisa invaginasi, yakni usus yang ada di bagian depannya masuk di usus bagian dalam. Jadi usus kayak selang yang terlipat,” ujar Lucia.

Selain itu, tanda bayi yang sudah siap MPASI adalah ia sudah bisa memposisikan makanan yang diberikan ke bagian kanan dan kiri mulutnya dengan lidahnya. Sedangkan bayi di bawah empat bulan belum bisa melakukan hal itu.

“Kalau di usia empat bulan, kepala bayi sudah tegak, jadi dia sudah bisa untuk menelan,” kata Lucia.

Lucia juga menyayangkan masih adanya orangtua yang belum mengerti informasi seputar pemberian MPASI untuk bayi.

“Agak disayangkan sih sebenarnya, dia kan tinggal di Jakarta, di kota besar. Di mana tempat bertanyanya itu banyak. Dia tidak harus ke dokter pun, bisa ke puskesmas yang gratis,” ungkap Lucia.

Ia pun menyarankan untuk calon orangtua agar mau secara aktif mencari informasi dari sumber-sumber yang kredibel.

“Ya harusnya tanya sama dokter sejak dalam kandungan. Dan sekarang kan banyak informasi dari internet atau buku, pilih yang sumbernya terpercaya. Dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) juga punya websitenya,” kata Lucia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/12/11/061500820/ini-kata-dokter-tentang-bahaya-pemberian-makanan-padat-pada-bayi

Terkini Lainnya

Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com