Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Hal yang Bisa Dilakukan Orangtua Lindungi Anak dari Virus Corona

KOMPAS.com - Kabar terkonfirmasinya dua warga negara Indonesia terinfeksi corona menjadi berita utama dua hari belakangnan.

Semua orang waspada dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi karena virus ini.

Beberapa orang memilih memborong masker dan berbelanja bahan pokok yang awet, agar tak lag perlu sering-sering keluar dari rumah.

Namun rupanya, bukan hal itu yang seharusnya dilakukan. Lalu bagaimana kita mempersiapkan diri dan anak-anak untuk menghadapi virus ini?

Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan.

“Ini bukan saatnya untuk takut. Ini adalah waktu untuk mengambil tindakan sekarang untuk mencegah infeksi dan menyelamatkan hidup sekarang,” ujarnya.

Sekarang adalah waktunya untuk bertindak, bukan kecemasan, inilah lima hal yang dapat dilakukan orangtua :

1. Persiapkan rumah untuk wabah virus corona

Rebecca Katz, direktur Pusat Ilmu Pengetahuan dan Keamanan Kesehatan Global di Universitas Georgetown mengatakan, bahwa tempat terbaik untuk memulai adalah dengan perencanaan darurat umum.

"Ini berarti tidak hanya perencanaan darurat, tetapi juga perencanaan kesiapan yang sudah turun-temurun dilakukan yang tentunya baik untuk keluarga," kata Katz.

Jika wabah terjadi, kita tentu tidak bisa terlalu sering pergi ke pusat perbelanjaan atau mungkin tidak dapat memesan makanan.

Beli dan berbelanja bahan makanan yang secukupnya yang sekiranya bisa dikombinasikan, agar tak terasa bosan.

Jangan terlalu banyak menyimpan makanan instan yang biasanya tak bernutrisi dan kurang bergizi. Pasalnya untuk menghadapi virus ini, tubuh harus ternutrisi agar tetap fit.

Untuk itu lebih baik kita membeli makanan yang bisa kita awetkan seperti membuat daging ham sendiri, membuat nugget sendiri dan menyimpannya di lemari pendingin.

2. Simpan persediaan air dan makanan selama dua minggu

Di Amerika, untuk menghadapi virus ini, Federal Emergency Management Agency (FEMA) dan agen-agen lain merekomendasikan mengemas kit kesiapsiagaan darurat untuk menyiapkan diri menghadapi COVID-19 dan membuat kamu dan keluarga merasa lebih aman.

Berikut adalah rekomendasi FEMA yang dilakukan orangtua untuk mempersiapkan pandemi:

- Simpan persediaan air dan makanan selama dua minggu.

- Periksa secara teratur obat atau resep tertentu (untuk yang mengonsumsi obat rutin) untuk memastikan pasokan terus ada di rumah.

- Sediakan obat-obatan tanpa resep dan persediaan kesehatan lainnya, termasuk penghilang rasa sakit, obat diare, obat batuk dan pilek, cairan dengan elektrolit, dan vitamin.

- Dapatkan salinan dan simpan versi elektronik dari catatan kesehatan dari dokter, rumah sakit, apotek dan sumber lainnya dan simpan, untuk referensi pribadi. Dapatkan bantuan untuk mengakses catatan kesehatan elektronik.

- Bicaralah dengan anggota keluarga dan orang-orang terkasih tentang bagaimana mereka akan dirawat jika mereka sakit, atau apa yang dibutuhkan untuk merawat mereka di rumah.

- Periksa agen asuransi mu (jika punya): Kamu mungkin harus mendapatkan persetujuan perpanjangan pasokan obat dari yang disediakan oleh asuransi.


3. Buat rencana pengasuhan anak

Direktur Pusat Nasional untuk Imunisasi dan Penyakit Pernapasan, Dr. Nancy Messonnier, mengatakan, ia ingin orangtua mempersiapkan kemungkinan bahwa sekolah bisa saja ditutup.

Menutup sekolah akan sangat mengganggu bagi banyak keluarga, tetapi kita bisa mulai maju dengan melakukan hal berikut:

- Bicaralah dengan sekolah dan penyedia penitipan anak tentang rencana mereka untuk kemungkinan wabah atau penutupan.

- Bicaralah dengan atasan tentang apakah pekerjaan jarak jauh bisa menjadi pilihan.

- Diskusikan rencana darurat dengan pasangan atau orangtua kita dan bagaimana kita akan membagi tugas pengasuhan anak jika sekolah tutup, tetapi kamu harus tetap bekerja.

4. Berhati-hatilah terhadap penipuan dan berita hoaks

Di Amerika, beberapa penipuan yang memanfaatkan kepanikan masyarakat terjadi.

Seperti penjual minyak ular yang menggunakan pandemi untuk mengurangi konsumen, kata Komisi Perdagangan Federal.

"Mereka membuat situs web untuk menjual produk palsu, dan menggunakan email, teks, dan pos media sosial palsu sebagai tipu daya untuk mengambil keuntungan dan mendapatkan informasi pribadimu,” catat Spesialis Pendidikan Konsumen FTC, Colleen Tressler.

Beberapa email penipuan mengklaim berasal dari CDC, tetapi orangtua harus tahu bahwa informasi yang paling mutakhir sebenarnya ada di situs web Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Di Indonesia sendiri, berita hoaks tentang virus corona kerap kali menyebarkan ketakutan. Untuk itu, orangtua dihimbau untuk mencari informasi dari sumber yang kredibel.

5. Jangan panik

Ingin tahu apakah masker wajah akan melindungi kita dari COVID19? CDC saat ini tidak merekomendasikan masyarakat umum Amerika menggunakan masker untuk melindungi diri dari virus corona.

CDC selalu merekomendasikan tindakan pencegahan sehari-hari, seperti tinggal di rumah saat sakit dan mencuci tangan dengan sabun dan air, untuk membantu mencegah penyebaran infeksi virus pernapasan.

Virus corona memang bisa menjadi sangat serius, terutama untuk orang lanjut usia.

“Tetapi, tidak ada bukti bahwa anak-anak lebih rentan," menurut CDC.

"Faktanya, sebagian besar kasus COVID-19 yang dikonfirmasi yang dilaporkan dari Tiongkok terjadi pada orang dewasa," catat CDC.

CDC hanya ingin orang-orang dipersiapkan untuk gangguan terhadap kehidupan sehari-hari, yang mungkin terjadi jika ada kasus dalam suatu komunitas.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/03/03/194350220/5-hal-yang-bisa-dilakukan-orangtua-lindungi-anak-dari-virus-corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke