Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beruntus gara-gara Sering Pakai Masker Wajah, Bisakah Diatasi?

Di tengah fenomena itu, masalah kulit pun mulai bermunculan, seperti beruntus atau jerawat.

"Ketika digunakan dengan tepat dan pas di wajah, masker akan memberikan tekanan pada area wajah tertentu dan menahan udara yang masuk."

"Kondisi ini meningkatkan suhu dan kelembapan di sekitar area hidung dan mulut."

Demikian diungkapkan Direktur Kanker Kulit di Mount Sinai Hospital, New York, Dr Orit Markowitz, seperti dilansir laman Today.

Kondisi itu menyebabkan keringat di wajah mengiritasi kulit, sehingga menimbulkan beruntus, jerawat, garis trauma, hingga perubahan warna kulit.

Rachael Pontillo, seorang ahli estetika kecantikan, penata rias, dan penulis Love Your Skin, Love Yourself memberikan penjelasan senada.

Masker bedah dan respirator dapat menyebabkan iritasi fisik, karena tekstur kasar masker yang bergesekan dengan kulit.

Selain itu, bagi para tenaga medis, iritasi bahan kimia juga bisa menyebabkan iritasi karena berkontak dengan mikroba ketika menghirup udara luar.

Sementara, masker kain atau masker non-bedah, meskipun cenderung lebih lembut teksturnya, tetapi dapat menyebabkan kekeringan.

Kondisi kering ini yang lalu menyebabkan iritasi, karena kebanyakan kain juga menyerap minyak alami pada wajah.

Sisa dari deterjen juga dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan iritasi akibat kontak.

Mengatasi masalah kulit

Jika kamu mengalami permasalahan serupa, cobalah solusi berikut sesuai dengan kondisi kulitmu:

1. Kulit berminyak atau rentan jerawat

Ahli kecantikan selebritas, Cinthia Lomeli menjelaskan, mengenakan masker bisa menyebabkan wajah berkeringat dan menimbulkan beruntus.

Kondisi ini terjadi terutama pada mereka yang wajahnya rentan. Salah satu cara terbaik adalah menggunakan spot treatment.

"Produk spot treatment dengan krim seng akan membantu mengurangi kemerahan dan peradangan karena jerawat," kata dia.

2. Kulit kering atau sensitif

Orang dengan kulit sensitif mungkin rentan terhadap wajah yang kekeringan dan kemerahan.

Kondisi tersebut bisa menimbulkan rasa gatal, kulit kering, dan ruam (mirip eksim) serta paparan kimia dan mikroba yang tidak familiar.

Sesampainya di rumah, lepaskan masker sesegera mungkin. Bersihkan wajah dan aplikasikan pelembap yang berfungsi menenangkan kulit, seperti lidah buaya.

3. Peradangan

Orang-orang yang sudah mengalami peradangan atau kondisi kulit kronis, seperti rosacea, eksim, psoriasis, dan lainnya cenderung akan mengalami peningkatan peradangan kulit.

Jika wajah membengkak karena tekanan dari masker saat mengenakannya dalam waktu lama, aplikasikanlah kompres dingin.

"Gunakan kompres dingin dengan kain basah dan air es untuk menyeka kulit," kata Lomeli.

Ulangi selama beberapa kali untuk mengurangi bengkak.

4. Memar

Jika kamu mengalami memar karena penggunan masker dalam waktu lama, maka cobalah mengaplikasikan arnica cream atau gel.

Demi melindungi kulitmu, lakukanlah tahapan berikut:

- Menggunakan masker bersih. Jika tidak memungkinkan, semprotkan alkohol ke area dalam masker setiap setelah digunakan, dan biarkan kering sebelum mengenakannya kembali.

- Sebelum mengenakan masker, gunakan pelembap berbasis minyak terlebih dahulu.

Carilah kandungan bahan seperi shea butter, cocoa butter, atau jojoba oil untuk perlindungan tambahan antara kulit dan masker.

- Pastikan menghapus riasan wajah sesegera mungkin, karena mengenakan masker pada kulit yang telah dirias bisa menimbulkan penyumbatan pori-pori wajah.

- Pastikan produk perawatan kulit yang kamu gunakan lembut.

Carilah produk dengan kandungan susu atau lotion pembersih, pembersih minyak, toner berbasis lidah buaya, dan pelembap.

Hindari produk iritan, bebas pewangi atau menggunakan pewangi dari essential oil.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/04/24/125546020/beruntus-gara-gara-sering-pakai-masker-wajah-bisakah-diatasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke