Menguatkan Hubungan yang Mulai Renggang dengan Ibu

KOMPAS.com—Ketika kita masih anak-anak, ibu adalah segalanya. Pelindung, guru, dan sahabat terbaik. Tapi begitu kita dewasa, dinamika hubungan dengan orangtua bisa berubah.

Kita mungkin merasa orangtua terlalu ikut campur dan protektif, menganggap kita masih anak kecil. Sedangkan orangtua merasa sudah tugasnya untuk selalu menjaga buah hatinya.

Kondisi tersebut dapat memicu api pertengkaran. Jika dibiarkan lama-lama menjadi besar dan membuat hubungan jadi renggang.

Jika kamu merasa tidak akur dengan ibu, tetapi tidak mampu memberanikan diri untuk berbicara dengannya, beberapa tips berikut bisa membantumu memperbaiki hubungan. 

1. Untuk memperbaiki hubungan yang tegang, kamu perlu berinisiatif untuk membuka komunikasi dan menemukan cara yang tepat. Misalnya dengan mengajaknya makan ke restoran favoritnya agar suasana lebih santai, sehingga obrolan pun lebih mengalir.

2. Cobalah untuk memahami perspektifnya. Terkadang, cara kita memandang sesuatu berbeda dari apa yang sebenarnya ingin dikatakan sehingga akhirnya timbul kesalahpahaman. Jadi, cobalah untuk lebih pengertian dan penyayang.

3. Jangan terlalu bersemangat untuk membuktikan pendapat kita yang paling benar tanpa mendengar alasan yang sesungguhnya.

Saat sedang marah, orang lebih fokus pada menilai kemudian mendengarkan. Jadi, kali ini dengarkan dahulu untuk menghindari keadaan makin buruk.

4. Kita semua membuat kesalahan termasuk ibu. Ketika kamu masih kecil, ibu pasti telah memaafkanmu atas kesalahan yang kamu lakukan, bukankah dia layak mendapatkan setidaknya perlakuan yang sama?

5. Apakah kamu berpikir bahwa saat kamu mencapai masa sulit, menjadi tidak mungkin untuk memperbaiki hubungan?  Tentu tidak. Jika seseorang bersedia menebus kesalahan dan hal ini masih bisa dibicarakan, semua pasti bisa diperbaiki.

6. Tetapkan batasan yang sehat tentang apa yang kamu suka atau tidak suka, dan biarkan ibu menyuarakan pendapatnya juga. Menetapkan batasan baik untuk setiap hubungan, itu akan membuat ikatan lebih kuat dan lebih sehat.

Pada akhirnya, terkadang tidak apa-apa untuk bersikap defensif. Tapi itu seharusnya tidak memengaruhi perasaanmu tentang ibu.

Meskipun tampaknya sulit untuk memiliki hubungan yang diinginkan dengan ibu, berusahalah yang terbaik. Jika tidak memperbaikinya, setidaknya kamu dapat memiliki beberapa hal positif dalam hubungan tersebut.