Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Susah Terapkan Makan dengan Mindfulness? Coba 3 Latihan Ini

KOMPAS.com - Beberapa orang ada yang menjadi kalap ketika berhadapan dengan camilan seperti keripik, coklat, permen, biskuit, dan sebagainya. Sering kali mereka tak sadar sudah makan camilan dalam porsi besar. Apabila hal itu menjadi kebiasaan, tentunya bisa berbahaya bagi kesehatan.

Oleh karenanya, penting untuk menerapkan mindfulness ketika makan. Konsep ini membuat seseorang menjadi lebih sadar dan lebih perhatian.

Dengan begitu dirinya dapat lebih berhati-hati memilih makanan dan bisa mengetahui sedang benar-benar lapar atau tidak sehingga mencegah makan berlebihan .

“Makan dengan penuh perhatian tumbuh dari konsep kesadaran, yaitu kesadaran menggunakan semua indra saat ini,” jelas psikolog Susan Albers, PsyD seperti dikutip Cleveland Clinic.

Penelitian telah menemukan teknik mindfulness bisa mencegah makan berlebihan dan makan emosional. Bahkan dalam jangka panjang bisa membantu menurunkan berat badan.

Untuk menerapkan makan secara mindfulness, seseorang harus "hadir' pada saat ini dan fokus dengan makannnya. Hindari untuk memikirkan hal-hal lain selagi makan.

Jangan juga melakukan hal lain sambil makan seperti menonton TV, bermain ponsel, atau mengobrol. Penelitian menunjukkan orang cenderung makan lebih banyak ketika perhatian teralihkan.

“Tubuh tidak memproses makanan dengan cara yang sama saat fokus teralihkan. Hal ini membuat kita kurang dapat mengontrol porsi makan,” kata Dr. Albers.

Selain itu, hindari pula makan saat sedang merasa bosanan, stres, dan emosi lainnya karena dapat memengaruhi pola makan.

Tips makan dengan mindfulness

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk makan dengan mindfulness.

1. Duduk saat makan

Saat makan usahakan untuk duduk dan letakkan piring di atas meja. Singkirkan semua gangguan seperti matikan TV, taruh ponsel di tempat lain, dan lainnya.

Penelitian menunjukkan makan sambil duduk membantu seseorang untuk lebih memerhatikan porsi makan dan menikmatinya.

2. Gunakan semua indra

Ketika sedang makan, cobalah untuk mengamati tampilan, aroma, dan rasa makanan terlebih dahulu. Kemudian suap sedikit dan kunyah secara perlahan.

3. Perhatikan rasa lapar

Terus mengunyah membuat orang kurang bisa menyadari ia sebenarnya masih lapar atau tidak. Cobalah memberi jeda di setiap suapan atau kunyahan. Tanyakan kepada diri sendiri, apakah masih merasa lapar atau tidak.

4. Singkirkan camilan

Simpan camilan yang tidak sehat seperti keripik, kue, permen, coklat, dan lain sebagainya di tempat yang tidak terjangkau mata.

Sebaliknya, taruh camilan sehat seperti buah, kacang-kacangan, dan yoghurt di tempat yang mudah didapat.

Saat merasa lapar tapi belum waktunya makan besar, konsumsilah camilan sehat tersebut.

5. Evaluasi gaya hidup

Faktor lain seperti kurang tidur atau memiliki tingkat stres tinggi dapat memengaruhi hormon nafsu makan Anda secara signifikan.

Jadi usahakan untuk memperbaiki gaya hidup agar makan dengan mindfulness bisa diterapkan.

Latihan makan mindfulness

Bukan hal mudah untuk langsung menerapkan makan dengan mindfulness. Nah, ada beberapa latihan yang bisa membantu.

1. Tutup mata

Rasa lapar sangat dipengaruhi oleh isyarat visual. Jadi cobalah tutup mata sejenak saat menyantap makanan.

Hal ini dapat mengurangi godaan untuk memakan semua yang ada di piring dan lebih mudah untuk fokus pada makanan.

2. Makan dengan tangan lain

Makan dengan penuh perhatian berarti fokus pada proses makan dan tidak terburu-buru. Cara yang bisa membantu adalah makan dengan tangan non dominan.

Misalnya, bila biasa makan dengan tangan kanan, cobalah untuk makan dengan tangan kiri untuk beberapa suapan.

Mungkin terasa aneh pada awalnya. Tapi latihan ini akan membantu untuk memerhatikan proses makan.

3. Ubah rasa, tekstur, dan suhu makanan

Gigitan pertama sangat memengaruhi gigitan selanjutnya. Kebanyakan orang terus menerus makan karena merasa enak di gigitan pertama.

Untuk itu, cobalah mengubah rasa, tekstur, dan suhu makanan.  Contoh, apabila terbiasa makan coklat dengan suhu dingin dengan tekstur keras, cobalah makan coklat dalam suhu panas yang teksturnya lembek.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/10/27/122910020/susah-terapkan-makan-dengan-mindfulness-coba-3-latihan-ini

Terkini Lainnya

Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com