KOMPAS.com - Rasa nyeri pada penis bisa dialami pria setelah melakukan hubungan seks.
Ada banyak kemungkinan penyebab nyeri penis, misalnya karena aktivitas seksual tertentu, infeksi, dan kondisi yang mendasarinya.
Berikut adalah beberapa penyebab yang bisa membuat penis terasa nyeri.
1. Gesekan
Gesekan saat hubungan seks dapat menyebabkan penis terasa sakit sesudahnya.
Hal ini bisa menjadi lebih parah, bila seks dilakukan dengan kasar atau terlalu semangat.
Gesekan juga dapat menyebabkan lecet dan perubahan warna pada penis.
Gesekan bisa menjadi lebih buruk jika pelumasan tidak mencukupi saat berhubungan seks.
Sebenarnya ada banyak produk pelumas di pasaran yang bisa digunakan untuk meminimalisir gesekan yang menyebabkan rasa perih ini.
2. Reaksi alergi
Seseorang mungkin memiliki reaksi reaksi terhadap barang-barang yang mereka gunakan saat berhubungan seks, seperti kondom lateks, spermisida, atau mainan seks.
Mereka mungkin akan mengalami nyeri atau iritasi pada penis dan sekitarnya.
Reaksi alergi bisa langsung muncul atau berselang beberapa waktu.
Menurut Asthma and Allergy Foundation of America, kurang dari 1 persenborang di Amerika Serikat memiliki alergi lateks.
3. Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan pada prostat dan sekitarnya. Prostatis bisa akut atau kronis.
Pembengkakan dan peradangan pada prostat dapat menyebabkan seseorang mengalami nyeri atau ketidaknyamanan pada penis, terutama setelah ejakulasi.
Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal mencatat bahwa penyebab pasti prostatitis tidak diketahui, tetapi mungkin terjadi karena:
Phimosis adalah suatu kondisi di mana kulup terlalu ketat untuk ditarik ke atas kepala penis.
Phimosis hanya dialami orang yang belum menjalani sunat, dan ini lebih sering terjadi pada masa kanak-kanak.
Kemungkinan penyebabnya termasuk infeksi, iritasi kulit, dan kondisi kulit tertentu.
Saat hubungan seks, phimosis dapat menyebabkan rasa sakit, kulit pecah, atau sensasi lainnya.
Mengenakan kondom dan menggunakan pelumas dapat membantu membuat hubungan seksual lebih nyaman.
4. Balanitis
Balanitis adalah peradangan pada kepala penis, yang dapat menyebabkan perubahan warna, pembengkakan, dan nyeri seperti tertekan.
Orang juga mungkin mengalami gatal dan iritasi.
Gejala ini dapat terjadi di bawah kulup dalam beberapa hari setelah melakukan hubungan seksual.
Seks tanpa kondom, kebersihan yang buruk, alergi, dan bahan kimia dapat meningkatkan risiko balanitis.
Seseorang juga dapat menderita balanitis jika mereka melakukan aktivitas seksual dengan seseorang yang menderita sariawan vagina.
Orang dengan kecenderungan balanitis setelah hubungan seks dapat mengurangi risikonya dengan mencuci bersih penis setelah melakukan aktivitas seksual.
5. Infeksi menular seksual
Dalam beberapa kasus, penis yang sakit atau teriritasi dapat mengindikasikan infeksi menular seksual (IMS).
Beberapa IMS yang umum termasuk herpes kelamin, klamidia, gonore, dan sifilis.
Gejala IMS lainnya dapat mencakup:
Jika ada bakteri di sistem pencernaan saluran kemih, mereka dapat berkembang biak dan menyebabkan ISK.
Infeksi ini dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada penis.
Gejala ISK dapat meliputi:
Diagnosa
Jika kamu tidak yakin apa yang menyebabkan nyeri pada penis, lakukan konsultasi dengan dokter.
Dokter akan mendiagnosis dengan melihat riwayat medis, gejala yang kamu alami dan melakukan pemeriksaan fisik.
Kamu juga akan diminta untuk menjalani tes darah, sampel urin, dan sampel cairan dari penis yang dapat membantu dokter mendiagnosis IMS atau infeksi lainnya.
Untuk mendiagnosis prostatitis, dokter mungkin memasukkan jari bersarung yang dilumasi ke dalam rektum untuk memeriksa prostat.
Yang bisa dilakukan di rumah
Orang mungkin dapat mengobati beberapa kasus sakit penis di rumah.
Langkah-langkah berikut dapat membantu meredakan iritasi atau nyeri ringan:
Pencegahan
Nyeri pada penis setelah berhubungan seks sebenarnya bisa dicegah, berikut cara yang bisa kamu coba:
Kapan harus ke dokter
Kamu mungkin ingin ke dokter jika tidak yakin apa yang menyebabkan penis menjadi sakit setelah berhubungan seks, terutama jika perawatan di rumah sudah tidak lagi efektif.
Jika gejala makin parah, rasa nyeri semakin hebat atau memiliki gejala kondisi seperti prostatitis atau IMS kamu harus menemui dokter untuk diagnosis dan pengobatan.
Terlebih jika hal berikut ini kamu alami:
https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/26/140318420/penyebab-penis-nyeri-setelah-bercinta-dan-cara-mengatasinya