Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Minum Air Putih Dingin Bikin Gemuk?

Namun, apakah anggapan tersebut benar?

Ahli gizi Pooja Makhija, misalnya, pernah mengungkapkan melalui Instagram bahwa air putih memiliki 0 kalori.

Oleh karena itu, air putih dalam suhu berapapun tidak menyebabkan kenaikan berat badan.

Ia kemudian menyertakan sebuah studi dari Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism yang menyebutkan bahwa minum air dingin malah bisa membantu menurunkan berat badan.

Tubuh peelu membakar sejumlah kalori untuk menghangatkan air ini dan menurunkannya hingga 36,6 derajat Celcius, yang merupakan suhu tubuh.

"Jadi, ini sebenarnya meningkatkan laju metabolisme, menghangatkan air untuk mencapai suhu tubuh," katanya, seperti dilansir NDTV.

Sementara itu, laman Healthline menjelaskan, minum air putih dingin bisa menjadi alternatif bagi kamu yang suka dengan minuman dingin berasa, misalnya es teh manis, es sirup, dan minuman dingin lainnya.

Bagi orang yang baru selesai berolahraga, air putih dingin bisa mencegah tubuh dari overheat atau suhu tubuh yang terlalu panas setelah berolahraga.

Terlepas dari suhunya, minum air putih bisa memberikan tubuh energi lebih untuk menjalani hari.

Meski begitu, bukan berarti air putih tak secara langsung membuat berat badanmu turun. Air putih sebenarnya hanya berperan dalam membantumu mengubah perilaku makan yang kurang sehat.

Risiko
Meski air putih dalam segala suhu cenderung menyehatkan, tetapi ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai untuk jangka panjang dari kebiasaan minun air putih dingin.

Minum air putih dingin akan membuat perut terkontraksi, yang membuat tubuh lebih sulit mencerna makanan.

Beberapa ahli juga meyakini bahwa tubuh perlu bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu internalnya jika meminum air bersuhu es atau kurang dari 4 derajat Celcius.

Pada kondisi tertentu, air dingin mungkin memengaruhi tubuh lewat cara yang mungkin tidak kita antisipasi atau inginkan.

Sebuah studi lama dan kecil dari tahun 1978 yang melibatkan 15 orang, misalnya, menemukan bahwa minum air dingin membuat lendir hidung lebih kental dan lebih sulit untuk melewati saluran pernapasan.

Sebagai perbandingan, para peneliti menemukan bahwa sup ayam dan air panas membantu orang bernapas lebih mudah.

Jika kamu sedang pilek, minum air dingin bisa membuat hidung semakin mampet.

Penderita migrain juga mungkin akan mengalami kekambuhan jika minum air dingin.

Dalam pengobatan China kuno, minum air dingin dengan makanan panas dianggap menciptakan ketidakseimbangan.

Itulah mengapa, umumnya masakan dalam budaya China disajikan dengan air hangat atau teh panas.

Keyakinan ini tercermin dalam beberapa budaya lain di seluruh dunia, saah satunya tradisi India pada pengobatan Ayurveda.

Tradisi tersebut juga meyakini bahwa air dingin menyebabkan ketidaksembangan dalam tubuh dan memperlambat proses pencernaan.

Praktisi Ayurveda meyakini tubuh perlu mengeluarkan energi tambahan untuk memulihkan suhu tubuh setelah minum air dingin.

Dalam tradisi Ayurveda, air dingin dapat meredam "api", atau Agni, yang menjadi bahan bakar semua sistem dalam tubuh dan penting untuk kesehatan.

Dalam pengobatan Barat, hanya ada sedikit bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa air dingin berdampak buruk bagi tubuh atau pencernaan.

Minum banyak air dapat membantu tubuh mengeluarkan racun, membantu pencernaan, dan mencegah sembelit.

Sebuah studi kecil dari 2013 menyelidiki efek air minum pada suhu yang berbeda pada enam orang yang mengalami dehidrasi, setelah berolahraga ringan, serta berada di ruangan yang panas dan lembab.

Para peneliti menyimpulkan bahwa minum air pada suhu 16 derajat Celcius mungkin merupakan suhu terbaik untuk rehidrasi pada atlet yang mengalami dehidrasi.

Jika kamu termasuk orang yang mempertimbangkan risiko minum air dingin namun tidak selalu bisa minum air hangat, minum air putih dalam suhu ruangan tersebut mungkin bisa menjadi solusi moderat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/31/090911420/benarkah-minum-air-putih-dingin-bikin-gemuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke