Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Langkah Mudah Menanam Cabai di Pot dan Wadah Bekas

Tanaman ini bisa ditanam di dalam wadah seperti pot atau polibag, bahkan bissa memanfaatkan wadah bekas yang ada di rumah.

Selain efisien, tanaman cabai di pot juga bisa diletakkan di mana saja bahkan di sudut-sudut di dalam rumah.

Menanam cabai sendiri juga bikin kita tak perlu khawatir ketika harga cabai sedang tinggi.

Mengutip buku Budidaya Cabai: Panen Setiap Hari yang ditulis oleh Prof Dr Ir Muhamad Syukur, SP, MSi, Dr Rahmi Yunianti, SP, MSi, dan Rahmansyah Dermawan SP, MSi (2014), langkah menanam tanaman cabai adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan wadah

Tanaman cabai bisa ditanam di pot atau wadah-wadah lain, seperti polibag, plastiik, kaleng bekas, drum, atau ember.

Hal terpenting yang perlu diperhatikan ketika menyiapkan wadah adalah memastikan wadah tersebut telah diberi lubang pada bagian dasarnya dan dapat bertahan selama lima hingga enam bulan.

Lubang tersebut berguna sebagai drainase agar air tidak menggenang di dasar wadah sehingga menyebabkan akar dan batang busuk.

Adapun spesifikasi wadah yang dibutuhkan antara lain:

2. Menyiapkan media tanam

Gunakan tanah dengan lapisan atas yang subur, gembur, dan banyak mengandung bahan organik.

Pasir memiliki beberapa keunggulan sebagai media tanam karena mudah digunakan dan dapat meningkatkan aerasi serta drainase media.

Pasir yang digunakan harus yang memiliki butiran agak kasar dan lebih besar.

Ini dimaksudkan untuk membantu sirkulasi udara dan membuang kelebihan air.

Sayangnya, kelemahan media tanam pasir adalah memerlukan penyiraman dan pemupukan yang intensif sehingga perlu dikombinasikan dengan media tanah dan pupuk kandang.

Sekam padi bakar umum digunakan sebagai campuran media tanam.

Fungsinya adalah untuk menyimpan air atau unsur hara, porositas tinggi, sistem aerasi, dan drainasenya yang baik.

Kelebihan sekam bakar adalah tidak memerlukan sterilisasi karena patogen penyebab penyakit telah mati selama prosees pembakaran. Media tanam ini juga mengandung banyak karbon.

Kita juga memerlukan pupuk kandang untuk memperbaiki struktur media tanam dan meningkatkan jumlah organisme media yang berguna dalam proses penguraian bahan organik menjadi bahan yang tersedia bagi tanaman.

Pupuk kandang juga berguna untuk menahan air di dalam tanah.

Pupuk kandang yang digunakan adalah yang telah terdekomposisi. Cirinya adalah memiliki tekstur remah, kering, berwarna cokelat, tidak berbau, dan tidak panas.

Pupuk kandang juga bisa berupa kotoran ayam, kotoran sapi atau kotoran kambing.

Namun, pupuk ini perku disterilkan terlebih dahulu dengan mengukusnya selama setengah hingga satu jam.

Persiapan media tanam untuk menanam tanaman cabai di pot adalah sebagai berikut:

3. Waktu dan cara tanam

Menanam tanaman cabai di dalam pot tidak bergantung pada waktu dan musim, melainkan didasarkan oleh siklus dan manajemen pemanenan.

Jika ingin panen setiap hari, misalnya, maka perlu dilakukan pengaturan waktu tanam.

Cara menanam tanaman cabai di dalam pot, yakni:

4. Pemeliharaan

Kegiatan pemupukan susulan di pot adalah sebagai berikut:

Larutkan NPK 15.15.15 sebanyak lima sendok makan ditambah satu sendok makan pupuk daun, seperti Gandasil D (fase vegetatif) atau Gandasil B (fase degeneratif) dalam 10 liter air atau satu ember besar. Kemudian, kocorkan sebanyak 250 mlililiter atau satu gelas pada setiap rumpun tanaman. Berikan pupuk kocor tersebut setiap minggunya.

Semprotkan pupuk daun, seperti Gandasil D (fase vegetatif) dan Gandasil B (fase generatif) dengan konsentrasi 2 gram/liter setiap minggu. Berikan pupuk daun tersebut tiga hari setelah pemberian pupuk kocor.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/16/200800120/4-langkah-mudah-menanam-cabai-di-pot-dan-wadah-bekas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke