Apakah Kopi Memperparah Sakit Kepala, atau Meredakannya?

KOMPAS.com - Kopi adalah minuman yang disukai banyak orang karena rasanya yang nikmat dan khasiatnya yang membuat kita lebih bersemangat.

Kafein pada kopi merupakan zat psikoaktif yang dapat mengurangi kelelahan dan kantuk, meningkatkan waktu reaksi dan konsentrasi kita, meningkatkan kinerja tubuh, bahkan dapat mencegah gangguan pernapasan. 

Namun, secara umum banyak yang mengatakan bahwa jika sedang sakit kepala, kita sebaiknya menghindari kopi karena kopi dipercaya tidak hanya akan membuat kita dehidrasi, tetapi juga akan membuat sakit kita makin parah.

Tapi bertentangan dengan keyakinan tersebut, secangkir kopi ternyata bisa mengurangi sakit kepala atau meredakan nyeri.

Riset tahun 2011 dan 2016 atau artikel tahun 2019, menunjukkan bahwa kafein tidak hanya meredakan nyeri, tetapi juga dapat meningkatkan efektivitas obat penghilang rasa sakit, seperti aspirin, ibuprofen, atau parasetamol sebanyak 40 persen.

Itu sebabnya banyak obat penghilang rasa sakit sebenarnya memasukkan sedikit kafein dalam formulasinya.

Namun harus diingat, jika kita mengonsumsinya terlalu banyak, kita bisa saja mengalami pusing, bahkan pingsan.

Katherine Zeratsky, R.D., L.D., ahli diet terdaftar Mayo Clinic, mengatakan bahwa minum minuman yang mengandung kafein sebagai bagian dari gaya hidup normal, tidak menyebabkan kehilangan cairan melebihi volume yang dikonsumsi.

Memang minuman berkafein mungkin memiliki efek diuretik ringan, yang artinya dapat menyebabkan rasa ingin buang air kecil. Tetapi ini tidak meningkatkan resiko dehidrasi.

Meski begitu, walau kopi adalah minuman, tetapi alangkah baiknya jika kita minum air putih saja jika benar-benar mengalami dehidrasi.