Beyonce Bangun Sarang Lebah di Rumahnya, Apa Tujuannya?

KOMPAS.com - Beyonce selama ini dikenal dengan julukan Queen Bee sedangkan penggemarnya dikenal dengan nama Beyhive, plesetan dari kata beehives alias sarang lebah.

Namun, rupanya keterkaitan antara istri Jay Z dan lebah ini tak hanya sekedar nama untuk melabeli popularitasnya. Baru-baru ini, ia mengaku membangun budidaya madu dengan menciptakan sarang lebah asli di rumahnya selama masa pandemi.

"Saya bahkan punya sarang lebah di atap rumah," ujarnya, seperti dikutip dari Instyle.

Apa yang ia lakukan memang tergolong tidak biasa namun Beyonce melakukannya bukan tanpa alasan. Menurutnya, ia dan anak-anaknya sudah merasakan khasiat penyembuhan madu sehingga memutuskan untuk membuat ladangnya sendiri.

Dua anak kembarnya, Blue dan Rumi, punya masalah alergi yang parah dan hanya bisa disembuhkan dengan madu.

Madu yang berhasil dipanen dari sarang lebah di rumahnya dipakai untuk mencukupi kebutuhannya dan keluarganya. Dalam wawancara terpisah, ia mengaku memelihara 80.000 ekor lebah yang bisa menghasilkan ratusan botol madu setiap tahunnya.

Pelantun Crazy in Love ini memakai madu sebagai salah satu treatment perawatan kecantikannya, termasuk untuk kulit. Manfaat menyembuhkan madu juga dirasakannya untuk berbagai masalah yang dihadapinya dari bertahun-tahun tur konser musik yang dijalaninya.

"Saya pribadi telah berjuang dengan insomnia dari tur selama lebih dari setengah hidup saya," ujarnya.

Masalah lain yang dihadapinya ialah otot yang aus karena sering menari dengan sepatu hak tinggi, kulit dan rambut yang kering akibat pewarnaan maupun penggunaan alat pengeriting rambut.

Kebutuhan untuk memakai riasan tebal di atas panggung sambil berkeringat juga memberikan efek buruk pada kondisi kulitnya.

"Saya tahu bahwa untuk memberikan yang terbaik dari diri saya, saya harus menjaga diri sendiri dan mendengarkan tubuh saya," jelas ibu tiga anak ini.

Selama masa karantina, mantan anggota Destiny Child's mengaku beralih dari kebiasaan pemanjaan berlebihan ke upaya untuk menciptakan ritual positif yang terinspirasi dari perilaku generasi sebelumnya.

Ia berusaha membangun ritmenya sendiri untuk mengisi waktu dengan melakukan berbagai hal yang bermanfaat. 

"Saya sangat senang bahwa putri saya akan memiliki contoh ritual itu dari saya,” katanya.