Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta Penting soal Menyusui, Ibu Baru Perlu Tahu

Menyusui adalah bagian dari momen penting itu. ASI eksklusif diberikan ibu pada bayinya sejak bayi lahir hingga usia enam bulan.

Bagi ibu baru, penting untuk mengetahui hal-hal seputar menyusui sehingga keseluruhan prosesnya berjalan lancar dan menyenangkan, tak hanya bagi ibu tapi juga bagi bayi.

Berikut sejumlah fakta menyusui yang penting untuk diketahui oleh ibu baru:

1. Kondisi psikologis pengaruhi produksi ASI

Konselor laktasi, dr Sara Elisa Wijono menjelaskan, produksi ASI banyak dipengaruhi oleh faktor psikologis. Ibu yang baru melahirkan mungkin mengalami berbagai perasaan negatif, seperti stres, khawatir, masih kesakitan pasca-persalinan, hingga belum beradaptasi dengan perubahan bentuk tubuh.

Perasaan negatif tersebut dapat memengaruhi hormon oksitosin, yang pada akhirnya memengaruhi deras atau tidaknya ASI yang diproduksi.

2. Tak bisa langsung banyak

Sering kali ibu mendapat komentar negatif dari orang di sekitarnya karena tidak memproduksi ASI dalam jumlah banyak ketika melahirkan.

Padahal, volume ASI memang masih sedikit di hari-hari awal persalinan. Meski begitu, jumlah tersebut sering kali cukup untuk bayi.

"Yang bikin orangtua khawatir, menganggap ASI harus langsung banyak di hari pertama, ketika diperah langsung nyembur atau menghasilkan sebotol penuh."

"Dari segi produksi ASI, itu tidak realistis. Kadang bikin worry, padahal normal banget kalau awal masih sedikit," ucap Sara dalam peluncuran produk terbaru Mama's Choice, Rabu (25/08/2021).

Pada intinya, Sara menegaskan hal terpenting adalah ASI cukup untuk bayi kita, bukan banyak.

Apa parameter "cukup"? Cobalah pantau dua hal hal berikut:

  • Berat badan bayi bertambah. Di tiga bulan pertama, pertambahannya berkisar 750-900 gram. Namun, pertambahannya tidak akan sebanyak ini di bulan-bulan berikutnya.
  • Air seni berwarna jernih kekuningan dan tidak berbau menyengat. Bayi buang air kecil kurang lebih enam hingga delapan kali per hari, setelah hari kelima.

Jika bingung, cobalah memantau kurva pertumbuhan atau unggah aplikasi PrimaKu untuk alternatif yang lebih praktis bagi ibu menyusui dan tahap perkembangan lainnya dari anak.

3. Menyusu dilakukan sejak bayi lahir

Menyusui bayi dianjurkan dilakukan dalam satu jam pertama setelah persalinan, jika kondisi ibu dan bayi sudah stabil.

Prinsipnya, berilah ASI semau bayi. Namun secara umum, ASI diberikan dua hingga tiga jam sekali dalam sehari atau delapan hingga 12 kali dalam sehari.

"Supaya efektif, minimal 15-20 menit per payudara. Tapi karena prinsipnya adalah semau bayi, biasanya (tandanya) ketika bayi kasih tahu dia mulai lapar dan berhenti saat bayi sudah tidak lapar," kata dokter yang berpraktik di RS Bina Medika itu.

ASI esklusif disarankan diberikan selama enam bulan. Pada periode tersebut, bayi tak perlu diberikan makanan atau minuman lain.

Setelah memasuki bulan keenam, bayi akan mulai diperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI).

4. Pahami tanda bayi lapar

Disarankan untuk memberi ASI ketika bayi sudah memberi tanda awal atau pertengahan.

Hindari memberi ASI ketika bayi sudah menangis sebab pada situasi tersebut artinya bayi sudah berada dalam kondisi kelaparan.

Ketika sudah menangis, bayi bisa menjadi kurang kooperatif untuk diarahkan menyusui secara benar. Selain itu, bayi yang menangis juga cenderung membuat orangtuanya stres dan menimbulkan kepanikan.

Adapun tanda awal dan pertengahan yang dimaksud, yakni:

Tanda awal

  • Bayi terlihat mulai gelisah.
  • Mulai membuka-buka mulut.
  • Menengokkan kepala.

Tanda pertengahan

  • Semakin banyak bergerak.
  • Tangan mulai bergerak-gerak, termasuk ke wajah atau mulut.

Berkaca pada ciri-ciri tersebut, Sara menganjurkan salah satu tangan bayi tetap dibiarkan keluar ketika dibedong. Dengan begitu, orangtua dapat melihat sinyal ketika bayi sudah minta menyusu.

Sementara untuk tanda terakhir, biasanya bayi sudah menangis. Bahkan, beberapa di antaranya mungkin menangis hingga wajahnya merah.

Pada beberapa kasus bayi yang menangis tetap menolak ketika ditawari menyusu sekalipun alasannya menangis adalah karena lapar.

5. Perhatikan posisi menyusui yang nyaman bagi bayi

Tidak ada posisi menyusui yang benar atau salah. Namun, penting untuk mementingkan kenyamanan ibu dan bayi, yakni:

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/08/26/202127220/5-fakta-penting-soal-menyusui-ibu-baru-perlu-tahu

Terkini Lainnya

Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com