Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Penyebab Berat Badan Susah Turun di Usia 40 Tahun

Banyak orang di usia 40 tahun mulai merasa berat badan susah turun daripada saat lebih muda. Apa penyebabnya?

Namun, menurut Healthline, penyebab berat badan susah turun di usia 40 tahun utamanya adalah karena metabolisme tubuh yang melambat seiring bertambahnya usia.

Faktor lainnya juga termasuk perubahan hormon, terutama pada wanita jelang menopause.

Selain itu, faktor terkait gaya hidup juga bisa menjadi penyebab berat badan susah turun di usia 40 tahun. Pria dan wanita cenderung lebih stres dan memiliki tantangan fisik lebih untuk berolahraga memasuki usia 40 tahun daripada ketika mereka lebih muda.

Berikut penjelasan tentang penyebab berat badan susah turun di usia 40 tahun:

Ini dijelaskan oleh sejumlah peneliti menjelaskan dalam ulasan yang dipublikasikan dalam jurnal Current Opinion in Clinical Nutrition & Metabolic Care.

Ketika seseorang dengan usia 40 tahun tidak menerapkan pola hidup aktif, risiko kehilangan massa otot akan betambah karena berkaitan dengan masalah kesehatan terkait usia, seperti radang sendi.

Meski tidak menyebabkan penurunan massa otot yang signifikan, tapi secara kumulatif ini akan terjadi.

Otot tanpa lemak menggunakan lebih banyak kalori daripada lemak. Jadi, kecuali kita rutin melakukan latihan beban, tubuh hanya akan membutuhkan lebih sedikit kalori setiap harinya.

Kondisi itu menyebabkan kenaikan berat badan lebih mungkin terjadi, apalagi jika kita juga mengonsumsi jumlah kalori yang sama seperti ketika masih muda.

"Banyak orang tidak menyesuaikan asupan kalorinya."

"Mereka terus makan dalam jumlah yang sama. Namun, karena lebih sedikit massa otot dan aktivitas fisik untuk membakar kalori, akhirnya seiring waktu berat mereka terus bertambah," kata ahli endokrinologi dari Cleveland Clinic Ohio, Marcio Griebeler, MD.

Wanita akan memasuki masa menopause di usia 40 tahun. Ini menyebabkan penurunan estrogen yang signifikan dan menyebabkan berat badan gampang naik, terutama di sekitar perut.

Pergeseran penyimpanan lemak ini tak hanya membuat kenaikan berat badan lebih terlihat, tetapi juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe 2.

Menurut Griebeler, fluktuasi kadar estrogen selama perimenopause, atau periode jelang menopause, dapat menyebabkan fluktuasi suasana hati, membuat seseorang lebih sulit untuk disiplin menerapkan pola diet sehat dan olahraga.

Banyak wanita mengalami kenaikan berat badan rata-rata 2,5 kg pada periode ini.

Sementara itu, pria mengalami penurunan testosteron yang signifikan seiring bertambahnya usia. Testosteron mulai menurun bertahap di sekitar usia 40 tahun. Menurut Harvard Health, kecepatannya sekitar 1-2 persen per tahun.

Adapun testosteron bertanggung jawab untuk mengatur distribusi lemak serta kekuatan dan massa otot.

Itulah mengapa, penurunan testosteron membuat tubuh menjadi kurang efektif dalam membakar kalori.

Produksi hormon pertumbuhan (GH) kelenjar pituari juga menurun dari usia 40 tahun dan seterusnya. Salah satu fungsi GH adalah membangun dan mempertahankan massa otot.

Jadi, ketika GH menurun, tubuh akan lebih sulit mempertahankan otot, sehingga berdampak pula pada kalori yang dibakar.

Adapun metabolisme adalah sebuah proses kompleks yang membantu tubuh mengubah kalori menjadi energi.

Dengan lebih banyak lemak dan lebih sedikit otot, pembakaran kalori tubuh menjadi berkurang.

Apalagi, banyak orang usia 40 tahun menjadi kurang aktif seiring bertambahnya usia. Ini juga menjadi faktor lainnya yang memperlambat metabolisme tubuh.

Usia bukanlah satu-satunya hal yang menentukan tingkat metabolisme tubuh kita. Beberapa faktor lainnya yang menentukan tingkat metabolisme seperti ukuran tubuh, jenis kelamin, hingga kondisi kesehatan, seperti menderita hipotiroidisme.

Selain itu, aktivitas fisik yang lebih sedikit menjadi faktor lainnya dari penyebab berat badan susah turun di usia 40 tahun.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Peptides, stres yang lebih banyak juga dapat meningkatkan kadar hormon ghlerin, yang membuat kita lebih mudah lapar.

Misalnya, karena sudah memiliki anak, waktu yang dihabiskan untuk berolahraga jadi berkurang karena dialihkan untuk bermain dengan anak. Ketika anak sekolah atau bermain, kita harus bekerja atau mengerjakan pekerjaan rumah.

Orang-orang yang berada di usia 40 tahun seolah-olah tak punya lagi waktu untuk dirinya sendiri.

Akibatnya, niat diet dan berolahraga pun bisa kandas sehingga berat badan susah turun.

Menurut WebMD, beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi berat badan susah turun di usia 40 tahun antara lain:

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/15/111708920/5-penyebab-berat-badan-susah-turun-di-usia-40-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke