Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspada, Anjing Juga Bisa Keracunan Makanan

KOMPAS.com - Keracunan makanan tidak hanya dapat dialami oleh manusia. Anjing peliharaan kita juga dapat mengalami kejadian tersebut.

Kondisi anjing mengalami keracunan makanan biasanya terjadi ketika hewan berkaki empat itu ditinggal sendirian di rumah.

Saat tidak dalam pengawasan, anjing bisa saja bermain-main dengan makanan atau bahan-bahan berbahaya, dan pada akhirnya tidak sengaja menelan makanan atau bahan itu.

Pada sebagian besar kasus, gejala keracunan makanan pada anjing tidak disebabkan oleh makanan yang tercemar, tetapi karena anjing mengonsumsi makanan yang tidak layak dikonsumsi hewan tersebut.

Misalnya saja, kita memberikan keju atau produk berbahan susu lain kepada anjing ketika ia menghampiri kita di meja makan.

Padahal, beberapa jenis anjing tidak toleran terhadap laktosa atau produk susu.

Menurut Lenore Harrison, manajer praktik di Lake Austin Boulevard Animal Hospital, anjing juga bisa keracunan makanan akibat mengonsumsi makanan basi.

Apabila kita membuang sisa makanan ke tempat sampah tanpa menutup sampah tersebut, anjing bisa mengonsumsi sisa makanan yang sudah tercemar bakteri dari sampah lain.

Beberapa makanan yang aman bagi manusia bisa memicu masalah pencernaan pada anjing, seperti:

  • Bawang merah, bawang putih dan daun bawang
  • Kopi, teh, dan produk berkafein
  • Cokelat
  • Kacang macadamia
  • Jagung rebus
  • Alpukat
  • Xylitol atau pemanis buatan dalam permen
  • Alkohol
  • Tulang atau lemak yang dimasak
  • Anggur dan kismis
  • Susu dan produk susu lainnya

"Beberapa anjing memiliki genetik yang menyebabkan anjing menjadi sensitif atau alergi makanan," sebut Harrison.

"Beberapa ras dengan tanda genetik ini adalah maltese, labrador, golden retriever, cocker spaniel, bull terrier, boxer, brussels griffon, bichon frize dan American pit bull terrier."

Gejala keracunan makanan pada anjing

Menurut Harrison, tanda-tanda keracunan makanan atau masalah pencernaan lain yang dialami anjing bisa bervariasi.

"Gejalanya termasuk muntah, diare, mual, terengah-engah, hipersalivasi (mengeluarkan air liur berlebihan, pusing, peningkatan rasa haus atau buang air kecil," lanjut dia.

Gejala umum anjing keracunan makanan adalah muntah dan diare, di mana gejala ini akan langsung terlihat setelah hewan tersebut mengonsumsi makanan yang bermasalah itu.

"Dalam kasus yang parah, gejala keracunan bisa berupa kejang, gemetar, hingga kematian," tutur Harrison.

Kita perlu memahami gejala yang sudah disebutkan di atas dan mengambil tindakan jika anjing tidak bertingkah seperti biasa.

Apabila kita menduga anjing keracunan makanan, bawalah anjing ke dokter hewan. "Segera pergi ke dokter hewan atau rumah sakit hewan," tegas Harrison.

Langkah pencegahan

Pastikan anjing tidak memeroleh makanan apa pun yang seharusnya tidak dimakan oleh hewan tersebut.

Berikut sejumlah tips untuk menjaga anjing tetap aman dan bebas dari keracunan makanan:

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/30/071204420/waspada-anjing-juga-bisa-keracunan-makanan

Terkini Lainnya

Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com