Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Jenis Minyak Goreng yang Sebaiknya Dihindari demi Kesehatan

Namun, tetap saja ada beberapa jenis minyak yang justru memiliki dampak negatif bagi tubuh kita, terutama jika sering digunakan.

"Penting untuk diingat bahwa tidak semua minyak goreng dibuat sama."

"Sayangnya, beberapa minyak malah membahayakan kesehatan dengan meningkatkan peradangan di tubuh."

"Kita pasti ingin menghindari minyak, terutama minyak nabati," ujar ahli diet Carrie Gabriel, seperti dilansir laman Real Simple.

Nah, berikut ini ada enam minyak goreng yang sebaiknya dihindari.

  • Minyak canola

Minyak canola adalah minyak goreng kerap diperdebatkan jika menyangkut masalah kesehatan.

Umumnya, yang menjadi perdebatan adalah bahwa sebagian besar minyaknya diproduksi dari tanaman rekayasa genetika.

Sehingga memerlukan bahan kimia yang disebut heksana untuk diproses, dan mengandung sejumlah kecil lemak trans.

Dari sudut pandang ahli gizi, menghilangkan lemak trans, bahkan dalam jumlah kecil, bermanfaat bagi kesehatan. Karena itulah minyak canola dianggap “tidak sehat.”

"Meskipun saya tidak akan menganggap minyak canola sebagai hal terburuk yang dapat kita konsumsi, tetapi ada minyak yang lebih sehat, seperti minyak zaitun, alpukat, atau wijen."

"Jadi, saya sebisa mungkin memilih minyak lainnya,” ujar ahli diet Liz Cook.

  • Minyak kedelai

Ahli diet Mehak Naeem, yang juga bukan penggemar minyak canola, rupanya memiliki pemikiran serupa tentang minyak kedelai.

"Minyak kedelai harus dihindari karena mengandung lemak tidak stabil yang akan merusak nilai gizi dalam makanan," ujarnya.

Selain itu, Naeem berpendapat, minyak kedelai memiliki titik asap yang sangat rendah.

Artinya, minyak ini dapat dengan mudah membakar makanan kita.

  • Minyak sawit

Menurut Andrea Canada, Kepala Ahli Diet di Square Fare, minyak sawit umumnya digunakan sehari-hari sebagai pengganti lemak trans yang lebih tidak sehat.

Memang, minyak ini mengandung trigliserida rantai menengah (MCT) layaknya minyak lainnya. Namun, MCT di dalamnnya itu berbeda dari MCT yang memiliki manfaat kesehatan.

Selain itu, sebagian besar lemak dalam minyak sawit adalah lemak jenuh rantai panjang yang tidak sehat, karena meningkatkan kolesterol jahat.

  • Minyak kelapa

Meskipun ada beberapa ahli diet yang menyetujui penggunaan minyak kelapa, tak sedikit pula yang menyarankan agar tidak terlalu sering menggunakannya.

"Saya tidak merekomendasikan minyak yang padat pada suhu kamar. Minyak tropis, seperti minyak kelapa, termasuk di dalamnya."

Demikian ungkap Keith-Thomas Ayoob, profesor klinis asosiasi emeritus dari Departemen Pediatri di Fakultas Kedokteran Albert Einstein.

Menurut dia, minyak kelapa mengandung lebih dari 90 persen lemak jenuh, dan penelitian pun menemukan, minyak kelapa dapat meningkatkan kolesterol LDL.

Bahkan, minyak kelapa memiliki lebih banyak lemak jenuh jika dibandingkan dengan lemak babi.

“Beberapa koki menyukainya, tetapi saya tidak menyarankan penggunaannya,” ujar dia.

  • Minyak bunga matahari

Menurut Ellie Busby, ahli gizi terdaftar dan pendiri Vojo Health, minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) umumnya tidak stabil saat dipanaskan, dan tidak boleh digunakan untuk menggoreng.

Nah, canola, minyak jagung, dan minyak bunga matahari termasuk di dalamnya.

"Minyak bunga matahari tampaknya menjadi yang paling buruk untuk menggoreng."

"Sebab, minyak ini memiliki tingkat senyawa beracun yang lebih tinggi setelah digoreng dibandingkan dengan minyak rapeseed," ujar dia.

  • Minyak jagung

Selain minyak nabati "buruk" yang disebutkan di atas, Gabriel juga menyarankan agar kita tidak menggunakan minyak jagung.

"Banyak orang berpikir bahwa minyak ini terbuat dari sayuran asli, tetapi kenyataannya minyak ini berasal dari tanaman yang dimodifikasi secara genetik."

"Minyak ini mengandung asam lemak omega-6 dalam jumlah tinggi yang dapat menyebabkan peradangan kronis."

"Kandungannya dapat memicu masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, penyakit alzheimer, dan radang sendi,” ujar dia.

Isa Kujawski, pendiri serta pemilik Mea Nutrition pun menambahkan, sebagian besar minyak nabati juga mengalami pemrosesan berat pada suhu tinggi.

Proses itu menghancurkan senyawa bioaktif yang bermanfaat dan menyebabkan perubahan struktural. Akibatnya, produksi radikal bebas dalam tubuh pun meningkat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/07/150000820/6-jenis-minyak-goreng-yang-sebaiknya-dihindari-demi-kesehatan

Terkini Lainnya

Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com