Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasanganmu Abusive? Tinggalin Aja!

SERINGKALI dalam menjalin suatu hubungan, kita dibutakan oleh kata ‘cinta’ yang membuat kita terus membenarkan perilaku pasangan, meski hal tersebut menyakiti diri sendiri.

Kekerasan dalam suatu hubungan bisa dialami oleh pria atau wanita, dengan beragam bentuk.

Selain masuk ke dalam kategori beracun atau toxic, hubungan yang di dalamnya terdapat kekerasan tentu dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, baik secara fisik maupun mental.

Namun pada kenyataannya, sering kali kita tidak bisa melepaskan pasangan karena merasa yakin bahwa ia akan berubah.

Abusive relationship merupakan suatu hubungan yang disertai kekerasan kepada pasangan. Ini mencakup kekerasan secara fisik, emosional, finansial, verbal, maupun seksual.

Mengutip laman KPPPA, ada lima bentuk kekerasan dalam hubungan yang kerap terjadi dalam menjalin suatu hubungan.

Pertama, kekerasan fisik seperti memukul, melempar, menendang, atau mencengkram dengan kuat, yang bisa menimbulkan sakit fisik pada korban seperti lebam hingga cacat permanen.

Kedua, kekerasan secara emosional atau psikologis berbentuk ancaman, marah berlebih, hingga menjelek-jelekan pasangan.

Ketiga, kekerasan secara ekonomi, seperti meminta pasangan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Keempat, kekerasan seksual seperti memeluk, mencium, hingga memaksa untuk melakukan hubungan seksual di bawah ancaman tanpa persetujuan.

Kelima, kekerasan pembatasan aktivitas oleh pasangan seperti terlalu posesif, sering menaruh curiga, terlalu mengatur kegiatan pasangan, dan mudah mengancam jika pasangan tidak menuruti kemauannya.

Dari berbagai alasan yang membuat kita tak bisa lepas dari pasangan yang abusive, salah satunya adalah takut dengan masa depan.

Kekhawatiran akan masa depan yang belum pasti terus menghantui, terlebih jika membayangkan masa depan kita tanpanya.

Tak jarang kita merasa takut kehilangan pasangan dan tidak memikirkan nyawa akibat tindakan yang dilakukannya.

Melansir Kompas.com, berikut tanda pasangan yang abusive dan harus kamu tinggalin!

Merasa tidak aman

Jika kita sudah merasa tidak aman berada di dekat pasangan, maka pertanda ada masalah dalam hubungan.

Hal ini juga dirasakan oleh mereka yang punya pasangan dengan sifat emosional, eksplosif, impulsif, bahkan mengintimidasi.

Mayra Mendez, seorang psikoterapis asal California menuturkan, ketika pasangan marah dan agresif terhadap perbedaan pendapat, pemikiran, keyakinan, atau sudut pandang, itu adalah tanda peringatan kemungkinan ia memiliki kecenderungan akan melakukan kekerasan.

Menyalahkan diri sendiri

Target individu yang kasar, cenderung memilih pasangan dengan harga diri rendah dan selalu melihat kebaikan orang lain.

Faktanya, orang tersebut terlihat mudah untuk dimanipulasi. Orang yang kasar perlu orang lain untuk disalahkan alias menjadi kambing hitam atas perbuatannya.

Wanita cenderung percaya bahwa mereka bertanggung jawab atas kesalahan pasangannya.

Pasangan abusive mudah membuat kita merasa bersalah karena meninggalkan dia, seolah hanya kita yang mampu mengubahnya.

Rekam jejak jelek

Sebelum memulai suatu hubungan serius dengan seseorang, ada baiknya kita telusuri rekam jejak orang tersebut dalam menjalin hubungan.

Jika orang tersebut menyebut semua pasangan masa lalunya sebagai sosok yang tidak masuk akal, egois, jahat, dan selalu menyalahkan orang lain, menjadi sinyal bagi kita untuk terus berhati-hati.

Masa lalu pasangan yang melibatkan kekerasan terhadap orang lain atau hewan peliharaan, merupakan tanda bahwa bisa saja hal tersebut juga terjadi pada kita. Hal itu bisa menjelaskan ketidakmampuan dirinya untuk mengelola emosi.

Jika sudah terperangkap dalam hubungan yang abusive, sudah saatnya untuk berpikir logis terhadap perbuatan yang dilakukan oleh pasangan.

Misal, ketika ia mengaku cinta tetapi tidak bisa mengendalikan emosinya, maka hal yang patut dipertanyakan ke diri sendiri adalah, “Apa saya bisa memaklumi perilaku dia, meskipun bentuknya kekerasan?”

“Apa saya bisa menerima perlakuan kekerasan tersebut sebagai bentuk dari cinta?”

Coba ajak pasanganmu untuk berpikir dan sadar, jika perbuatannya salah dan bisa menyakiti dirimu.

Mengutip jurnal The Process of Leaving an Abusive Relationship, hampir semua wanita yang dipukuli menganggap tidak ada kemungkinan untuk kembali ke pelaku yang abusive.

Untuk bisa bijak dalam menghadapi permasalahan hubungan yang abusive, memang sulit.

Kita sering kali gagal mengendalikan pikiran karena kalah pada perasaan atau sebaliknya. Lalu bagaimana cara menyatukan keduanya, ya?

Simak pembahasan bagaimana cara menyeimbangkan antara pola pikir dengan perasaan, melalui siniar Anyaman Jiwa dengan tajuk “Masalah Dalam Diri (Pikiran VS Perasaan” bersama psikolog klinis, dra. Astrid Regina Sapiie.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/16/084500620/pasanganmu-abusive-tinggalin-aja-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke