Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Plus Minus Punya Anak di Usia 20-an bagi Perempuan

KOMPAS.com - Menikah di usia 20an, bisa jadi merupakan tantangan karena kita memasuki usia dewasa awal dan seringkali masih merasa bimbang dalam banyak hal.

Di satu sisi, terutama bagi perempuan, ada keinginan untuk melanjutkan pendidikan, memulai karier, atau bahkan membangun bisnis sambil mengurus keluarga kecil.

Namun yang harus dicatat saat menikah di usia 20an adalah sudah siapkah kita jika diberi momongan?

Sebagaimana dikutip Your Tango, berikut beberapa plus minus memiliki anak di usia 20an.

Meski sebenarnya keputusan ada di tangan kita, tapi setidaknya ulasan berikut bisa memberikan gambaran tentang memiliki anak di usia muda.

Keuntungan punya anak di usia 20an

Keuntungan memiliki anak di usia muda berkaitan dengan sistem reproduksi perempuan. Berikut tiga keuntungannya, mulai dari waktu biologis, risiko kesehatan janin dan memiliki lebih banyak energi.

1. Jam biologis tubuh perempuan

Jika bicara jodoh, maut dan rezeki sudah diatur Tuhan, mendapatkan momongan juga demikian.

Seiring bertambahnya usia, perempuan akan makin sulit hamil. Karena itu kita perlu mempertimbangkan jam biologis tubuh.

Sayangnya, waktu biologis akan terus berjalan. Jika kita khawatir dengan kondisi sistem reproduksi, mencoba punya anak di usia yang tepat, seperti umur 20-an, akan lebih baik.

2. Risiko keguguran lebih rendah

Di usia 20an, sistem reproduksi perempuan termasuk ke dalam masa emas untuk kehamilan.

Risiko cacat dan kelainan bayi saat lahir juga lebih rendah. Memiliki anak di usia 20an memiliki peluang kehamilan yang lebih sehat.

3. Punya lebih banyak tenaga

Sebagian besar ibu yang memiliki anak di usia muda memiliki energi yang lebih prima. Mengurus anak sambil melakukan banyak pekerjaan akan terasa lebih mudah.

Berbeda jika memiliki anak di usia 30 atau bahkan 40an. Perempuan cenderung merasa kewalahan menjalani peran barunya sebagai ibu.

Kekurangan memiliki anak di usia 20an

Rasanya kurang kalau belum bahas kekurangan punya anak di usia 20an. Dalam hal ini berkaitan dengan masalah finansial hingga ketidakstabilan emosi.

1. Masalah finansial

Pernikahan di usia 20an masih cenderung mengalami masalah finansial. Pasalnya, kebanyakan orang baru memulai bekerja atau membuka usaha di usia ini dan gajinya masih kecil.

Selain itu, baik pria atau perempuan, biasanya masih senang nongkrong, berpesta atau menghabiskan uang hanya untuk memenuhi keinginan sendiri.

Terlepas dari itu, mungkin kita lupa kalau anak juga punya kebutuhan yang lebih penting. Pikirkan kembali soal dana cadangan demi masa depan anak yang lebih cerah.

2. Hilangnya kebebasan

Kebiasaan di masa lajang sepertinya perlahan akan menghilang, apalagi jika kita tidak bisa mengatur waktu dengan tepat.

Mungkin dulu kita bebas pergi ke salon, belanja atau nongkrong bareng teman-teman. Tapi ketika sudah memiliki anak, pastikan ke mana pun kita pergi tujuannya harus yang ramah anak.

Bahkan untuk bertemu sahabat di waktu mendadak kemungkinan juga tidak akan bisa terwujud.

3. Emosi yang belum stabil

Secara emosional, kita harus lebih kuat untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Usia 20an emosi masih tergolong belum stabil.

Seiring dengan bertambahnya usia, tingkat kematangan emosi akan lebih mudah dikontrol bagi mereka yang punya anak di usia 30 atau 40an.

Perlu diketahui, terlepas dari memutuskan untuk memiliki anak di usia berapa, setidaknya plus minus yang sudah dijelaskan di atas mungkin bisa menjadi gambaran dalam mengambil keputusan.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/27/091216120/plus-minus-punya-anak-di-usia-20-an-bagi-perempuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke