Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pola Makan yang Harus Dijauhi untuk Menurunkan Berat Badan di Masa Tua

KOMPAS.com - Banyak orang meyakini peningkatan berat badan yang terjadi seiring bertambahnya usia adalah fakta yang tidak dapat dihindari.

Berangkat dari pemikiran tersebut, mereka mengubah kebiasaan makan dengan mengonsumsi lebih banyak makanan berkalori tinggi untuk memeroleh efek menenangkan.

Pada akhirnya, kebiasaan makan itu membuat apa yang mereka yakini menjadi nyata. Berat badan mereka naik.

Demikian temuan dari studi terbaru yang dimuat dalam International Journal of Environmental Research.

Dalam studi tersebut, para peneliti mewawancarai delapan pria berusia 35-58 tahun.

Peneliti mengajukan pertanyaan seputar bagaimana hubungan peserta dengan makanan dan diet, serta pemikiran mereka mengenai apa yang membuat berat badan mereka bertambah.

Masing-masing peserta juga diberikan pertanyaan apakah mereka mengkhawatirkan kondisi kesehatan mereka dan pernah berusaha menurunkan berat badan atau tidak.

Ada juga pertanyaan mengenai bagaimana perasaan peserta ketika mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.

Dari wawancara itu terungkap kebanyakan peserta merasa putus asa saat menyadari kondisi berat badan mereka dan kehilangan harga diri.

Apalagi, jika berat badan mereka lebih rendah ketika masih muda.

Sikap inilah yang membuat banyak orang beralih ke makanan berkalori tinggi, sehingga berat badan mereka semakin meningkat.

Namun, kecenderungan mengonsumsi makanan berkalori tinggi bukan satu-satunya hal yang patut dikhawatirkan.

Begitu penjelasan penulis utama studi, Mark Cortnage, PhD, dosen senior di Anglia Ruskin University, Inggris.

"Meskipun mereka sering menyebutkan soal kenyamanan makan, peserta juga menunjukkan kesadaran yang buruk tentang faktor lain yang memicu kenaikan berat badan," katanya.

"Padahal kita bisa mendapat manfaat dari pengetahuan seputar makanan, seperti pemilihan makanan, integrasi diet, dan praktik manajemen berat badan berkelanjutan."

"Ini adalah cara untuk mengembangkan pemahaman yang lebih lengkap tentang hubungan antara makanan dan gaya hidup," lanjut Cortnage.

Kendati studi ini hanya difokuskan pada pria, banyak wanita juga cenderung meyakini penambahan berat badan tidak dapat dihindari di usia lanjut.

Kemungkinan, pola pikir ini juga menyebabkan wanita menjadi pasrah dan malah beralih ke makanan berkalori tinggi.

Persepsi atau pandangan mengenai peningkatan berat badan seiring bertambahnya usia meluas di masyarakat, menurut pelatih Ronnie Lubischer, CSCS.

"Apa yang kebanyakan saya lihat adalah frustrasi mental belaka dan perasaan bahwa mereka gagal jika berat badan mulai naik seiring bertambahnya usia," terangnya.

"Daripada merasa putus asa, pendekatan yang lebih baik adalah melihat saat ini sebagai kesempatan untuk mengatur ulang kesehatan kita."

"Termasuk kebiasaan makan kita, untuk mendukung diri kita selama beberapa dekade mendatang."

"Hal itu lebih penting daripada hanya berfokus pada penurunan berat badan."

Selain mengubah pola pikir, Lubischer menganjurkan pria dan wanita melakukan berbagai upaya.

Misalnya, melakukan latihan kekuatan demi membangun massa otot, berfokus mendapatkan tidur yang berkualitas, dan mengurangi stres.

Di samping itu, Lubischer merekomendasikan kita untuk berkonsultasi dengan ahli diet. Ahli diet dapat membantu kita mengembangkan strategi untuk makan secara sehat.

Meskipun berat badan kita belum berkurang, mengubah komposisi tubuh bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan massa otot dan menurunkan lemak tubuh.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/01/113545720/pola-makan-yang-harus-dijauhi-untuk-menurunkan-berat-badan-di-masa-tua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke