Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ibu Stres Bisa Berdampak pada Anak, Kenali Cara Menanganinya

KOMPAS.com - Menjadi seorang ibu memang bukanlah hal mudah. Bahkan faktanya, seorang ibu rawan mengalami stres.

Ya, saat menjadi menjadi ibu, ada kemungkinan seorang perempuan merasa “terisolasi,” menganggap dirinya harus lebih banyak di rumah demi anak dan keluarga, sehingga tidak punya atau hanya memiliki sedikit waktu untuk self-care atau mengembangkan dirinya.

Hasilnya, para ibu ini bisa stres, yang jika dibiarkan berlarut-larut bukan hanya dapat mempengaruhi kesehatan mental ibu, namun juga anak-anaknya.

“Ada dampaknya ya, karena mental health ibu pasti mempengaruhi pola pengasuhan pada anaknya dan mempengaruhi dinamika dalam keluarga,” ujar Psikolog Keluarga Nafisa Alif A, M.Psi dalam webinar Wonder Mama Camp Media Gathering pada Rabu (23/3/2022).

Untuk itu, Nafisa mengimbau agar para ibu yang merasa stres untuk mengatasi masalah kesehatan mentalnya terlebih dahulu sebelum terlambat dan malah membuat anak trauma.

Nafisa memberikan beberapa tips untuk menangani masalah stres berlebihan pada ibu. Berikut tipsnya.

Validasi

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menerima perasaan stres yang dirasakan.

“Kadang ibu mengatakan bahwa dia harus kuat dan tidak boleh sedih demi keluarganya, sehingga tidak menerima perasaannya sendiri. Padahal, ibu juga manusia lho, sedih itu boleh,” ujarnya.

Kelola ketidaknyamanan

Untuk menghilangkan rasa tidak nyaman yang dirasakan, seorang ibu perlu mengelolanya.

Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan melakukan relaksasi.

Perbanyak olahraga dan makan makanan seimbang

Menurut Nafisa, olahraga yang dilakukan pun tak perlu olahraga yang terlalu berat.

“Untuk working mom atau ibu yang sibuk di rumah, olahraga seperti yoga juga bisa membantu mengurangi stres,” kata Nafisa.

Makan makanan seimbang juga dibutuhkan untuk memberikan nutrisi yang cukup guna mencegah penyakit mental.

Self-worth dan self care

Ibu juga perlu self-worth (menganggap dirinya berharga) dan self-care (merawat diri) guna membuat stres tidak semakin berkepanjangan.

Nafisa memberi tips untuk meluangkan waktu me-time (waktu untuk diri sendiri) selama minimal 30 menit per hari untuk memelihara kesehatan mental.

“Coba buat jadwal me-time. Kalau khawatir pada anak, bisa titip anak pada keluarga dulu. Sampaikan secara asertif dan terbuka bahwa kita ingin titip, misal selama 1 jam,” kata Nafisa.

Nafisa juga mengatakan agar tenang selama me-time, ibu bisa menyiapkan keperluan anak terlebih dahulu.

Meminta bantuan dari ahli

Jika sudah melakukan semua hal di atas namun gejala stres yang mengganggu kehidupan sehar-hari seperti menangis dan mengalami kemarahan yang meledak-ledak, merasa putus asa, sulit tidur, atau tidak nafsu makan masih terus berlanjut, artinya ibu perlu meminta bantuan dari ahli, seperti psikolog.

Lalu, jika anak sudah terlanjur trauma karena ibunya stres, atau terjadi hal-hal yang kurang menyenangkan lainnya di rumah, sebaiknya berkonsultasi dengan didampingi oleh psikolog anak.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/23/201547820/ibu-stres-bisa-berdampak-pada-anak-kenali-cara-menanganinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke