Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Disepelekan, Ini Gejala dan Cara Mengatasi Depresi pada Pria

KOMPAS.com - Wanita memang lebih mudah mengalami depresi. Tapi, bukan berarti pria bebas dari gangguan kesehatan mental ini, ya!

Pasalnya pria juga bisa mengalami depresi walaupun persentase risikonya tidak sebesar wanita.

Depresi pada umumnya memengaruhi kesehatan mental yang menyebabkan kehidupan sehari-hari terganggu.

Sehingga penderitanya -terkhusus pria- merasa kosong, sedih, mudah tersinggung, bahkan kehilangan minat pada hal-hal yang mereka sukai.

Lalu, bagaimana kita bisa mengetahui apabila pria menderita depresi?

Tanda depresi pada pria

Depresi pada pria bisa diketahui dari sejumlah tanda. Tetapi paling sering akan memengaruhi perasaan, pemikiran, atau perilaku. Berikut tandanya.

Penyebab depresi pada pria

Penyebab depresi pria biasanya berasal dari tantangan kehidupan, seperti kehilangan pekerjaan, perceraian, atau kematian dalam keluarga.

Penyebab lainnya adalah stres di tempat kerja atau pelecehan fisik dan emosional di masa lalu atau saat ini.

Meski begitu, konsumsi obat-obatan dan alkohol juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko depresi pada pria.

Perlu diketahui bahwa depresi pada pria dipengaruhi oleh faktor bawaan alias genetika.

Sejak dahulu, "warisan" depresi sudah dibawa secara turun temurun dan pria mewarisi sekitar 29 persen risiko ini.

Aktor Hollywood Jim Carrey pernah mengatakan bahwa salah satu tanda depresi adalah enggan menerima diri sendiri.

Itulah yang menurut Carrey menjadi pembeda antara depresi dengan kesedihan.

Penyebab depresi yang sudah disebutkan sebaiknya diwaspadai oleh pria sendiri.

Karena risiko mereka untuk melakukan bunuh diri jika tidak mendapat penanganan terbilang tinggi.

Di negara maju sekelas Australia, 7 pria setiap harinya meninggal dunia karena bunuh diri.

Sementara di dunia, 1 dari 8 pria terpengaruh oleh depresi sepanjang hidup mereka.

Kapan harus ditangani?

Pria sebaiknya berkonsultasi ke dokter apabila merasakan tanda depresi seperti yang sudah disebutkan selama 2 minggu atau lebih setiap harinya.

Biasanya dokter akan membimbing pasien untuk menilai dirinya sendiri mengalami depresi dan meresepkan obat serta perawatan jangka panjang.

Perawatan depresi yang disarankan dokter mungkin meliputi konsultasi dengan psikolog, psikiater, atau terapis.

Tujuannya supaya pria dengan depresi dapat terbantu untuk mengatasi pikiran yang dialami.

Selain itu, penanganan depresi pada pria sebaiknya dilakukan oleh diri sendiri.

Misalnya dengan berbicara kepada teman atau keluarga ketika merasa sedih atau tidak cukup baik.

Membantu pria yang depresi

Cara untuk membantu pria yang mengalami depresi adalah dengan berbicara dengan mereka.

Hal itu penting dilakukan karena pria cenderung diam ketika terjadi masalah.

Di samping itu, bantuan medis menjadi cara lain mengatasi pria depresi yang meliputi pengobatan, bantuan psikologis, atau terapi stimulasi otak.

Obat

Obat untuk mengatasi depresi disebut antidepresan. Medical News Today menyebut obat ini punya fungsi khusus.

Yaitu, memperbaiki ketidakseimbangan kimiawi neurotransmiter di otak setelah dikonsumsi.

Antidepresan yang digunakan untuk pengobatan depresi terdiri dari beberapa macam, seperti:

  • Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs): antidepresan paling umum yang diresepkan untuk membantu mengobati depresi.
  • Antidepresan trisiklik (TCA)
  • Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs): bisa diresepkan jika SSRI tidak memiliki efek apa pun
  • Noradrenalin dan antidepresan serotonergik spesifik (NaSSA).

Perawatan

Ada beberapa macam perawatan depresi pada pria. Namun, paling umum adalah yang berikut ini:

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/07/13/115846320/jangan-disepelekan-ini-gejala-dan-cara-mengatasi-depresi-pada-pria

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke