Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hindari 4 Kesalahan Saat Gunakan Aplikasi Kencan

KOMPAS.com - Sejumlah kesalahan dilakukan para pencari jodoh ketika menggunakan aplikasi kencan.

Akibatnya kita tidak kunjung mendapatkan match, atau bahkan jodoh yang didamba-dambakan malah menjauh.

Aplikasi kencan selama beberapa tahun ke belakang memang dimanfaatkan para jomblo supaya lebih mudah mendapatkan jodoh.

Tetapi, menemukan pasangan yang match bukan hal yang mudah, sehingga kita tetap saja kesulitan mendapatkan tambatan hati di aplikasi kencan.

Nah, menurut konsultan perjodohan Lili Womble, jodoh bisa merapat jika kesalahan-kesalahan saat memakai aplikasi kencan dihindari.

Lantas, apa sajakah itu? Simak penjelasan Womble, seperti dilansir laman Insider berikut ini.

1. Terlalu banyak pilihan

Pencari jodoh terkadang berpikir semakin sering nge-swipe, berkencan, dan menggunakan aplikasi kencan mempermudah mereka mendapatkan match.

Padahal tidak demikian menurut Womble. Ia menilai cara tersebut bukanlah jaminan bahkan dapat menimbulkan kelelahan.

Aplikasi kencan dikatakan Womble membuat penggunanya terus nge-swipe dan membanjiri mereka dengan banyak pilihan.

"Namun, ketika otak kita memiliki terlalu banyak pilihan, fungsi yang lebih tinggi terhenti dan terjadi kelebihan kognitif," kata Womble.

Kelebihan kognitif yang dimaksud terjadi ketika tuntutan eksternal lebih dari yang dapat ditangani secara mental.

Karena alasan itulah, Womble meminta pencari jodoh untuk menggunakan satu aplikasi kencan saja secara aktif.

"Simpan energi untuk yang paling kita sukai dan gunakan dengan niat. Saya sarankan gunakan aplikasi kencan 20 menit sehari."

"Nge-swipe tanpa memikirkan istirahat makan siang tidak membantu kita," lanjut Womble.

2. Merasa kewalahan

Womble mengatakan pencari jodoh sangat mudah merasa kewalahan dengan aktivitas di aplikasi kencan.

Pasalnya ada jutaan pengguna yang berarti terlalu banyak pilihan orang untuk diajak bicara dan berkencan.

"Jadi ambillah tindakan yang berani dan ketahuilah bahwa kita ada untuk segelintir orang, bukan banyak orang," imbuh Womble.

Ia mengutarakan, pola pikir seperti itu membantu pencari jodoh merasa lebih baik dan senang.

Di sisi lain, Womble meminta mereka untuk mengambil langkah tanpa merasakan overthinking.

Caranya dengan menyeleksi match dan tanyakan kepada mereka hal-hal yang ingin diketahui.

"Saya suka pertanyaan, 'Apa yang paling membuat Anda gembira akhir-akhir ini?' Ini sering mengungkapkan siapa yang mengintai dan yang ingin membangun koneksi," kata Womble.

"Karena tidak ada cara mengetahui apakah seseorang tepat melalui teks saja, Anda mencari intrik, bukan kepastian."

"Meskipun kencan virtual adalah cara yang bagus untuk mendapatkan kejelasan."

Cara tersebut dikatakan Womble membantu pencari jodoh untuk menemukan match yang dianggap tidak tepat.

Dengan begitu mereka dapat melepaskan calon doi-nya dan menjadi tanda tidak berkencan dengan calon yang potensial.

3. Matikan notifikasi

Womble meminta pencari jodoh untuk tetap berfokus pada kehidupan pribadi dan mengindahkan aplikasi kencannya.

Pasalnya sebagian pencari jodoh ingin segera membuka notifikasi dari aplikasi kencan supaya match-nya tidak kabur.

"Aplikasi ini adalah kesempatan bagi kita untuk mempraktikkan batasan dengan waktu hati kita, waktu yang dihabiskan untuk kehidupan cinta," kata dia.

Di samping itu, dia juga menyarankan pencari jodoh untuk mematikan semua notifikasi atau memeriksa aplikasi kencan sebanyak 1-2 kali sehari.

Kemudian mereka perlu melakukan kegiatan yang menyenangkan dan beralih dari komunikasi teks kapan pun ketika merasa nyaman.

Ia tidak ingin orang-orang yang belum memiliki pasangan mengorbankan kesehatan mental dan emosional hanya karena ingin membalas notifikasi.

4. Menjadi orang lain

Womble menerangkan manusia secara neurobiologis mempunyai ketakutan terhadap penolakan.

Karena alasan itu pencari jodoh berusaha menjadi orang lain ketika menggunakan aplikasi kencan.

Padahal, lanjut Womble, pencari jodoh seharusnya menjadi diri sendiri sebagai sinyal kepada pengguna lain bahwa mereka memenuhi syarat menjadi jodoh.

"Kita mungkin mengalami lebih banyak penolakan, tetapi kecocokan dan pesan yang kita terima akan lebih berkualitas untuk kitaa," ujar dia.

Womble juga mengatakan, aplikasi kencan bukanlah jawaban untuk kehidupan cinta.

Itu hanyalah alat yang jika terlalu diandalkan untuk menyudahi masa lajang dapat menyebabkan ketergantungan yang tidak dapat dikendalikan.

"Untuk meminimalkan dampak negatif aplikasi kencan terhadap kesehatan mental, sebaiknya matikan notifikasi, tetapkan batasan waktu," sebut Womble.

"Tanyakan langsung apa yang kita inginkan dan lepaskan orang yang tidak cocok."

"Saat menggunakan aplikasi kencan sebagai alat, kemungkinan besar kita akan menemukan pasangan yang tepat," tegas dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/05/140000920/hindari-4-kesalahan-saat-gunakan-aplikasi-kencan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke