Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bayi Jatuh dari Tempat Tidur, Apa yang Harus Dilakukan?

Insiden tersebut tentunya membuat kita panik karena khawatir efek buruknya pada kesehatan anak.

Belum lagi kekhawatiran jika kejadian tersebut akan berdampak pada masa depan mereka.

Menurut seorang dokter spesialis anak, Laura O'Connor, MD, bayi terjatuh dari permukaan tinggi seperti tempat tidur adalah hal yang umum terjadi.

"Bahkan bayi yang belum tahu cara berguling dengan sengaja pun bisa secara spontan terjatuh," kata dia.

Dalam kondisi panik ketika bayi terjatuh dari tempat tidur, hal pertama yang mungkin kita pikirkan adalah segera mengambil bayi dari lantai dan buru-buru memeriksakan mereka ke dokter.

Harus dipahami pula, terkadang beberapa bayi lebih tangguh dari yang kita kira dan mungkin hanya membutuhkan sedikit observasi sebelum dibawa ke dokter atau rumah sakit.

Meski demikian, O'Connor mencoba menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh orangtua setelah bayinya jatuh dan kepalanya terbentur sehingga dapat mengambil keputusan tentang yang tepat.

Apa yang harus dilakukan ketika bayi jatuh dari tempat tidur?

Bayi lebih sering terjatuh dari tempat yang tinggi seperti tempat tidur atau sofa.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kasus bayi jatuh adalah salah satu penyebab utama cedera non-fatal pada anak-anak.

Sebagian besar waktu, bayi tidak terluka parah setelah jatuh dari tempat tidur, tetapi hal itu bisa saja terjadi.

"Kabar baiknya adalah tengkorak bayi sangat tangguh," kata O'Connor.

"Mereka memiliki ubun-ubun terbuka (titik lunak) yang memungkinkan banyak gerakan."

"Jadi, sangat jarang terjadi cedera yang signifikan akibat bayi jatuh dari tempat tidur, tetapi kita tidak boleh mengabaikan tanda-tanda sesuatu yang serius," ujar dia.

Mungkin sulit untuk mengetahui apakah bayi kita mengalami cedera atau kesakitan ketika dia tidak dapat berbicara.

Tetapi, ada beberapa tanda utama yang harus diperhatikan karena membutuhkan penanganan darurat.

O'Connor pun menjelaskan perbedaannya.

Situasi darurat

Sebelum menggendong bayi setelah terjatuh, periksalah tanda-tanda trauma yang jelas.

O'Connor mengatakan bahwa tanda-tanda ini mengharuskan kita untuk segera mendapatkan bantuan darurat:

- Kehilangan kesadaran

- Muntah

- Keluarnya cairan atau darah dari hidung, telinga, atau mata

- Pendarahan yang tidak terkendali

- Pembengkakan pada titik lunak

- Memar atau bengkak di sepanjang kepala, atau patah tulang tengkorak yang jelas

- Tanda-tanda patah tulang

- Kejang

- Bayi tidak dapat dihibur

Apabila bayi menunjukkan tanda-tanda cedera besar, sekeras apa pun, sebaiknya hindari untuk menegakkannya dan menghiburnya.

"Dengan trauma kepala, ada kemungkinan mereka juga mengalami cedera pada leher atau tulang belakang dan kita tidak ingin memperburuk cedera tersebut dengan menggerakkannya," terang O'Connor.

Jika bayi kita mengalami kejang setelah terjatuh, gulingkan dengan lembut ke sisinya sebelum menelepon nomor darurat setempat.

Bayi yang waspada dan menangis setelah terjatuh adalah reaksi yang normal. Jatuh itu menakutkan, bahkan jika mereka tidak terluka.

Jika kita tidak melihat tanda-tanda cedera traumatis, gendonglah bayi dengan lembut dan hiburlah.

• Perhatikan terus selama 24 jam ke depan

Gejala cedera mungkin tidak langsung terlihat jelas, jadi meskipun kita tidak merasa perawatan medis darurat diperlukan, tetap awasi perilaku bayi dengan cermat selama hari berikutnya.

Apa yang kita cari adalah apa pun yang tidak biasa bagi anak. Itu mungkin termasuk hal-hal seperti:

  • Gerakan mata yang tidak normal
  • Meningkatnya rasa kantuk atau kerewelan
  • Pembengkakan

Ketika bayi tidur setelah sempat terjatuh, maka kita bisa mencoba membangunkannya dengan lembut untuk memastikan dia masih bisa dibangunkan.

Jika bayi tidak merespons ketika kita mencoba membangunkannya atau jika bayi tampak lesu atau sangat rewel atau mengantuk, ada baiknya untuk membawanya ke dokter.

Secara umum, O'Connor mengatakan bahwa perilaku apa pun yang tidak biasa harus diperiksa oleh dokter agar lebih aman.

Jika kita memiliki alasan untuk mencurigai bahwa bayi terluka, percayalah pada naluri kita, bagaimana kita mengenal bayi kita, dan apa yang normal baginya.

"Jika orangtua memiliki kekhawatiran, tidak ada salahnya memeriksakan diri ke dokter agar lebih aman, terutama saat bayi masih berusia sangat muda," saran O'Connor.

"Bahkan jika ternyata baik-baik saja, hal ini akan lebih menenangkan pikiran orangtua," jelas dia.

Cara mencegah bayi jatuh

Untuk mencegahnya, O'Connor mengingatkan bahwa bayi tidak boleh ditinggalkan di tempat tidur orang dewasa atau di permukaan yang lebih tinggi tanpa pengawasan, bahkan jika kita berpikir mereka belum berguling.

Saran lain yang perlu diperhatikan agar buah hati tetap aman antara lain:

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/03/24/050000120/bayi-jatuh-dari-tempat-tidur-apa-yang-harus-dilakukan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke