Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peragaan Busana Pertama Dior di India, Apresiasi untuk Perajin Lokal

Untuk pertama kalinya, label asal Perancis ini memamerkan koleksi Musim Gugur 2023 di Gateway of India yang bersejarah.

Ada pun koleksi tersebut menampilkan bordir dan kerajinan tangan yang dibuat oleh para pengrajin lokal India.

Memang sebelumnya, rumah mode besar lain pernah menyelenggarakan satu kali pertunjukan di India, seperti Pierre Cardin pada tahun 1967, lalu Yves Saint Laurent pada tahun 1989, dan Valentino pada tahun 2004.

Namun, Dior merupakan yang pertama menambahkan India ke dalam jadwal peragaan busana musiman regulernya.

Ini juga sekaligus merupakan sebuah apresiasi atas hubungan kerja sama dan persahabatan antara direktur kreatif Dior, Maria Grazia Chiuri dan Karishma Swali, direktur artistik dari Chanakya ateliers dan sekolah kerajinan nirlaba Chanakya di Mumbai.

Menampilkan kolaborasi Dior dan Chanakya

Peragaan ini menampilkan 99 busana yang mengagumkan dan banyak di antaranya merupakan hasil kolaborasi antara Dior dan Chanakya.

Bersama-sama, Grazia dan tim di Chanakya bekerja untuk memadukan kecanggihan Dior dengan warna, motif, karya cermin, payet, dan hasil karya tangan di sekolah tersebut.

Hadir pula supermodel, seperti Cara Delevingne, Simone Ashley, hingga Naomi Ackie.

"Pemilihan negara ini sangat terkait dengan sejarah dan hasrat kami yang sama," kata ketua dan kepala eksekutif Christian Dior Couture, Delphine Arnault kepada WWD.

"Kedekatan kami yang tak tergoyahkan dengan India, yang terjalin sejak awal berdirinya rumah mode ini pada tahun 1947, dan melalui berbagai peragaan busana dari berbagai penerus Monsieur Dior secara konstan digunakan dalam berbagai dialog kreatif yang memadukan inovasi dan warisan leluhur," jelas dia.

Selain memperlihatkan Gateway of India yang ikonik, aspek penting lainnya yang dimunculkan melalui koleksi ini adalah penggunaan warna merah muda rani — warna khas India — dan jamuni, warna ungu yang spesifik.

"Kami harus mengenali apa yang dimaksud dengan kualitas tingkat tinggi tentang menampilkan kesenian India," ungkap Chiuri.

"Adibusana bukan hanya apa yang dilakukan di Milan atau di Paris."

"Di negara-negara lain, kita dapat menemukan perusahaan-perusahaan tertentu yang memiliki latar belakang tingkat adibusana, seperti Chanakya. Jadi, kita harus menyadari hal ini dan berubah," terangnya.

Chiuri juga menambahkan, sangat penting untuk merayakan kreativitas dari para perajin dan budaya India sambil memberikannya cita rasa kontemporer.

"Koleksi ini merupakan hasil dari semua upaya yang telah kami lakukan untuk menghidupkan bahasa ini," katanya.

Ia menyebutkan, dirinya akan terus menambahkan sentuhan Christian Dior pada karyanya, memadukan warisan rumah dengan sejarah kerajinan India untuk menciptakan sesuatu yang ia anggap modern dan baru.

Teknik tradisional India termasuk ikat dan celup dan zari.

"Setiap koleksi saya ingin membuat referensi penting, kecintaan pada bunga yang dimiliki Christian Dior dan saudara perempuannya, Catherine Dior, dan bunga ini dibuat dengan teknik yang berbeda," terang Chiuri.

"Musim ini sangat luar biasa, karena sekolah membuat bunga 3-D. Ini luar biasa, sebuah karya seni, dibuat dengan bahan organza.

"Pada momen ini kami merayakan kemitraan yang luar biasa dan juga pekerjaan luar biasa yang kami lakukan bersama.

"Sangatlah penting untuk merayakan budaya, kreativitas yang ada di negara ini dan cara kami untuk melangkah di masa depan. Ini adalah tujuan kami," ujar dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/04/03/200000420/peragaan-busana-pertama-dior-di-india-apresiasi-untuk-perajin-lokal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke