Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tips Tumbuhkan Kebiasaan Bersyukur demi Hidup Lebih Sejahtera

Bersyukur terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup dengan berbagai cara, mulai meningkatkan kebahagiaan, mengurangi stres dan depresi, hingga memperkuat hubungan dengan orang lain.

Dan, ketika dihadapkan pada kesulitan, rasa syukur juga bisa memberikan kita ketangguhan untuk mengatasi tantangan terberat sekalipun.

Penelitian tentang bersyukur

Penelitian tentang rasa syukur sebagai sebuah konstruksi psikologis dimulai dengan sungguh-sungguh pada awal tahun 2000-an.

Sejak saat itu, banyak penelitian yang meneliti efek bersyukur terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan.

Manfaatnya pun meluas ke berbagai domain fungsi psikologis, termasuk kesejahteraan emosional, hubungan interpersonal, dan proses kognitif.

• Kesejahteraan emosional

Rasa syukur secara konsisten dikaitkan dengan tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup yang lebih tinggi.

Dalam sebuah penelitian, para responden diminta untuk membuat jurnal rasa syukur.

Mereka mencatat hal-hal yang mereka syukuri. Ternyata, cara ini mengakibatkan tingkat kesejahteraan yang jauh lebih tinggi daripada mereka yang tidak membuat jurnal.

Temuan ini lalu direplikasi dalam penelitian lain, yang menunjukkan bahwa rasa syukur memiliki efek yang kuat dan bertahan lama pada emosi positif.

Rasa syukur juga dapat menjadi pelindung terhadap perkembangan gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.

Para peneliti menemukan, tingkat rasa syukur yang lebih tinggi dikaitkan dengan tingkat depresi dan kecemasan yang lebih rendah.

Hubungan ini menunjukkan bahwa rasa syukur dapat berfungsi sebagai faktor pelindung, yang memberi proteksi pada individu dari dampak buruk dari peristiwa kehidupan yang penuh tekanan.

• Hubungan interpersonal

Rasa syukur juga memainkan peran penting dalam mengembangkan dan memelihara hubungan interpersonal yang positif.

Bersyukur dapat memupuk ikatan sosial, meningkatkan empati, serta meningkatkan komunikasi.

Ketika seseorang mengungkapkan rasa syukur, mereka akan menciptakan lingkaran umpan balik positif yang mendorong orang lain untuk lebih mendukung dan membantu.

Proses timbal balik ini dapat memperkuat hubungan dan berkontribusi pada jaringan sosial yang suportif, sebuah faktor kesehatan mental dan kebugaran yang sangat penting.

Selain itu, rasa syukur juga berkaitan dengan peningkatan kepercayaan dan kerja sama dalam interaksi sosial.

Penelitian menunjukkan, mengungkapkan rasa syukur meningkatkan kemungkinan individu untuk berperilaku kooperatif, bahkan dengan mengorbankan diri sendiri.

Hal ini menunjukkan, rasa syukur dapat meningkatkan perilaku prososial, menumbuhkan rasa memiliki dan dukungan sosial.

• Proses kognitif

Rasa syukur juga dapat memengaruhi proses kognitif, yang mengarah pada pandangan hidup yang lebih optimis dan meningkatkan ketahanan.

Ketika individu mempraktikkan rasa syukur, mereka lebih cenderung fokus pada aspek-aspek positif dalam hidup mereka, yang dapat menangkal kecenderungan alami untuk terus memikirkan pengalaman-pengalaman negatif.

Pergeseran perspektif ini dapat membantu individu membingkai ulang situasi yang menantang dan mengembangkan strategi penanganan yang adaptif.

Di samping itu, rasa syukur mampu meningkatkan ketahanan psikologis, yang memungkinkan individu untuk mengatasi kesulitan dengan lebih baik dan pulih dari pengalaman negatif.

Sebuah studi tahun 2013 menemukan, rasa syukur dikaitkan dengan peningkatan ketahanan setelah peristiwa traumatis.

Peserta yang melaporkan tingkat rasa syukur yang lebih tinggi mengalami gejala gangguan stres pascatrauma yang tidak terlalu parah dan lebih mungkin untuk pulih dari waktu ke waktu.


Tips menumbuhkan kebiasaan bersyukur

Karena bersyukur memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan fisik maupun mental, maka penting untuk menumbuhkan kebiasaan dengan mengikuti beberapa tips berikut.

1. Buatlah jurnal rasa syukur

Luangkan waktu setiap hari untuk menuliskan beberapa hal yang kita syukuri.

Latihan ini bisa membantu kita fokus pada aspek positif dalam hidup dan menumbuhkan rasa penghargaan atas hal-hal baik yang kita miliki.

2. Berlatihlah meditasi yang berfokus pada rasa syukur

Luangkan waktu beberapa menit setiap hari untuk berfokus pada rasa syukur.

Kita dapat melakukan ini hanya dengan memikirkan hal-hal yang kita syukuri atau memvisualisasikan pengalaman positif dan mengungkapkan rasa syukur untuk itu.

3. Tulislah sebuah surat ucapan terima kasih

Luangkan waktu untuk menulis surat kepada seseorang yang telah memberikan dampak positif dalam hidup kita.

Ungkapkan rasa terima kasih atas kebaikan dan dukungan mereka, lalu jelaskan bagaimana tindakan mereka telah membuat perbedaan dalam hidup kita.

4. Ungkapkan rasa syukur dalam interaksi kita sehari-hari

Berusahalah secara sadar untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang lain dalam interaksi kita sehari-hari.

Hal ini bisa sesederhana mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang membukakan pintu untuk kita atau mengapresiasi rekan kerja yang telah membantu kita dalam sebuah proyek.

5. Merefleksikan hari

Luangkan waktu beberapa menit setiap malam untuk merenungkan hari yang kita lewati dan mengidentifikasi hal-hal yang kita syukuri yang terjadi sepanjang hari.

Refleksi ini bisa membantu mengakhiri hari dengan catatan positif dan menumbuhkan rasa penghargaan atas hal-hal baik dalam hidup kita.

Dengan menjadikan rasa syukur sebagai kebiasaan, kita dapat meningkatkan kemampuan untuk mengatasi kesulitan dan meningkatkan ketahanan yang mengarah pada kehidupan yang lebih memuaskan dan sejahtera.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/04/09/180000720/5-tips-tumbuhkan-kebiasaan-bersyukur-demi-hidup-lebih-sejahtera

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke