Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Premier, Mimpi Breitling Membuat Jam Tangan Elegan Sehabis Perang

KOMPAS.com - Breitling dulu pernah dikenal sebagai merek jam tangan untuk para pilot dan mereka yang bekerja di dunia penerbangan.

Hal ini bukan tanpa alasan karena sekitar tahun 1943, Willy Breitling, cucu dari Leon Breitling, pendiri merek ini, memang fokus membuat jam untuk instrumentasi pesawat terbang serta jam tangan yang memenuhi kebutuhan fungsional pilot di masa perang.

Tapi Willy rupanya juga memimpikan masa-masa setelah perang, ketika orang tidak hanya mementingkan fungsi namun juga ingin tampil lebih elegan lewat jam tangannya.

Dengan pertimbangan itu, dia merancang serangkaian kronograf memakai bahan premium, finishing yang halus, dan kaliber terbaik. Dia menamai produk barunya itu Premier.

Karenanya Premier dianggap koleksi Breitling yang ideal bagi mereka yang ingin tampil klasik, tidak terlalu mencolok, namun tetap bergaya dengan rasa mewah yang hanya terlihat bila kita memperhatikan hingga detail.

Menyusul koleksi tersebut, pada tahun 2023, pembuat jam asal Swiss itu menambahkan enam referensi baru dalam Premier, semuanya ditenagai oleh mesin otomatis buatan Breitling dengan cadangan daya sekitar 70 jam, yakni Kaliber 01.

Koleksi ini diperlihatkan di Indonesia pada Rabu (12/4/2023) dalam acara dengan Alvin Soon, Presiden Breitling Asia.

“Premier menggambarkan energi harapan yang muncul pascaperang, dan kami bangga melanjutkan tradisi itu dengan versi modern-retro untuk masa kini.”

Sejak memulai bisnisnya pada tahun 1884, Leon Breitling mengasah keahliannya dalam menyempurnakan pencatatan waktu arloji saku. Putranya, Gaston, memperkenalkan jam pertama yang dikenakan di pergelangan tangan, yang sekarang kita kenal sebagai jam tangan.

Gaston juga memperkenalkan pusher atau tombol pada pukul 2. Lalu cucu Leon, Willy menambah petombol kedua pada angka 4. Bentuk kronograf ini masih dipakai pada banyak arloji sampai saat ini.

Willy kemudian melangkah lebih jauh dengan memberikan gaya pada arloji tanpa meninggalkan fungsi kronograf, lewat seri Premier.

Mesin yang dirilis pada tahun 2009 ini adalah salah satu kronograf yang mendapat sertifikasi COSC untuk akurasi dalam kisaran -4 dan +6 detik per hari.

Premier juga tidak lepas dari uji ketahanan, mencakup pengujian kejut (sekitar 60.000 kejutan pada 500 G), pengujian crown atau kenop (lebih dari 100.000 putaran), osilasi (3.456.000 putaran dengan beban) dan pengujian tombol kronograf (sekitar 5.840 ditekan start-stop-reset).

Premier terbaru juga memiliki daya tahan air hingga 100 m (10 bar).

Diameter case dibuat 42 mm, sedikit lebih besar dari model B09 (manual-wind) yag diameternya 40 mm.

Kristal safir melengkung anti-reflektif melindungi dial-nya, sementara di bagian belakang juga dilengkapi dengan kristal safir agar kita bisa melihat gerakan mesin otomatisnya.

Subdial dengan kronograf menit pada pukul 3 dan detik pada pukul 9 memberikan gaya retro, sedangkan dial dalam warna salmon, biru, hijau, hitam, dan krem menambah sentuhan kontemporer pada model stainless steel. Breitling juga merilis satu versi berbahan emas 18K dengan dial warna krem klasik.

Kita bisa memilih tali jam dari kulit buaya yang terkesan klasik atau gelang logam 7 baris yang ramping.

Versi stainless steel dari Breitling Premier B01 Chronograph 42 dijual dengan harga 9.100 USD atau sekitar Rp 135 juta dengan tali kulit dan 9.500 USD --sekitar Rp 141 juta-- untuk gelang loham.

Sementara versi emas olid 18k harganya 20.200 USD, sekitar Rp 300 juta dengan tali kulit dan 39.700 USD atau sekitar Rp 590 juta jika pembeli memilih gelang emas sebagai pelengkapnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/04/18/124143020/premier-mimpi-breitling-membuat-jam-tangan-elegan-sehabis-perang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke