Ibu Bekerja Terbukti Beri Manfaat untuk Anaknya di Masa Depan

KOMPAS.com - Ibu yang bekerja masih kerap mendapatkan stigma negatif karena dianggap mengabaikan anak-anaknya.

Daripada ibu rumah tangga, mereka dinilai lebih mengutamakan karier dibandingkan tumbuh kembang buah hatinya.

Faktanya, riset di tahun 2018 membuktikan jika ibu bekerja memberikan manfaat tersendiri untuk anak-anaknya hingga di masa depan.

Anak dari ibu yang bekerja memiliki keunggulan di masa depan

Tim peneliti dari Amerika Serikat dan Inggris menganalisis data lebih dari 100.000 pria dan wanita di 29 negara untuk memastikan hal ini.

Hasilnya, anak perempuan yang dibesarkan di rumah dengan ibu yang bekerja lebih cenderung tumbuh untuk memiliki karier yang sukses.

Sedangkan anak laki-laki dari ibu yang bekerja cenderung meluangkan lebih banyak waktu untuk merawat anggota keluarganya termasuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Selain itu, penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara status pekerjaan ibu dengan perasaan bahagia anak ketika tumbuh dewasa.

Dengan kata lain, anak-anak di masa dewasa sama bahagianya memiliki ibu bekerja maupun ibu rumah tangga.

"Penelitian ini tidak mengatakan bahwa anak-anak dari ibu yang bekerja adalah orang yang lebih bahagia atau lebih baik, dan tidak mengatakan ibu yang bekerja lebih baik," terang Kathleen McGinn, seorang profesor di Harvard Business School dan penulis utama studi tersebut.

“Apa yang disampaikan adalah, anak perempuan lebih mungkin berkarier dan memegang tanggung jawab pengawasan dan anak laki-laku menghabiskan lebih banyak waktu di rumah" jelasnya.

Studi dilakukan berdasarkan data yang dilaporkan sendiri dari dua survei sosial lintas negara dari tahun 2002-2013.

Dalam pengukuran ini, anak perempuan yang memiliki ibu bekerja lebih mungkin dipekerjakan hingga 1,21 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang ibunya tidak bekerja.

Lalu, wanita karier yang dibesarkan oleh ibu pekerja juga 1,29 kali lebih mampu mengawasi orang lain di tempat kerja.

Mereka juga  menghabiskan sekitar 44 menit tambahan di pekerjaan mereka dan melaporkan pendapatan tahunan yang jauh lebih tinggi, menurut data tersebut.

Meski demikian, laki-laki yang dibesarkan oleh ibu yang bekerja menghabiskan sekitar 50 menit tambahan setiap minggu untuk merawat anggota keluarga mereka daripada mereka yang ibunya tidak bekerja.

McGinn mengakui penelitian ini masih sangat terbatas karena didasarkan pada data yang dilaporkan sendiri.

Dibutuhkan masih banyak penelitian untuk mengungkap detail lainnya.

Akan tetapi, temuan ini memberikan dukungan positif untuk para perempuan yang selama ini kerap dicitrakan negatif karena berkarier di luar rumah.

"Temuan ini menambah semakin banyak penelitian yang memberikan tandingan terhadap keyakinan dan retorika yang terus-menerus bahwa wanita yang bekerja secara negatif mempengaruhi keluarga dan masyarakat mereka," pungkas McGinn.