Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali Gejala Rabies pada Kucing dan Pencegahannya

KOMPAS.com - Di Indonesia rabies disebut sebagai penyakit anjing gila, sehingga banyak dikaitkan dengan anjing. Nyatanya, rabies merupakan virus yang dapat menyerang semua mamalia, termasuk kucing.

Mengutip dari WebMd, di Amerika Serikat kasus rabies justru lebih banyak menyerang kucing dibanding anjing.

Bahkan hingga tahun 2018, tercatat setidaknya ada 241 laporan kasus rabies pada kucing.
Paling sering kucing terkena rabies setelah digigit hewan liar seperti rakun, kelelawar, hingga rubah.

Sementara itu kasus rabies di Indonesia sebagian besar berasal dari anjing liar. 

Tanda kucing terinfeksi rabies

Rabies merupakan virus yang menyerang sistem saraf otak dan dapat menyebabkan kematian. Virus ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala rabies pada kucing peliharaan agar dapat mencegah penularannya.

Secara umum, ada tiga tahapan virus rabies yang muncul pada kucing, di antaranya:

  • Tahap prodromal

Pada tahap ini, kucing yang terinfeksi rabies biasanya menunjukan perubahan pola perilaku yang berbeda dari kepribadian aslinya.

Kucing pemalu biasanya akan menunjukan perilaku yang lebih agresif, begitupun sebaliknya.

  • Tahap akut

Kucing yang terinfeksi rabies pada tahap ini akan menunjukan gejala yang lebih ganas, seperti gelisah, mengeong secara berlebihan, lebih agresif, kejang hingga kehilangan nafsu makan.

Virus rabies pada tahap ini sudah mulai menyerang sistem saraf yang membuat kucing sulit untuk menelan dan terus-terusan mengeluarkan air liur dari mulutnya.

  • Tahap lumpuh

Pada tahap terakhir, biasanya kucing yang terinfeksi rabies akan mengalami kelumpuhan hingga koma.

Tahap ini sering terjadi sekitar tujuh hari setelah gejala awal muncul pertama kali, dan kematian biasanya terjadi setelah tiga hari mengalami kelumpuhan.

Meski sudah terinfeksi rabies, kucing tidak selalu langsung menunjukan tanda-tandanya, karena gejala inkubasi bisa berlangsung selama delapan hari, bahkan satu tahun.

Kecepatan munculnya gejala rabies tergantung pada letak dan seberapa parah gigitan, gigitan yang terletak di area kepala dan tulang belakang biasanya akan menunjukan gejala yang lebih cepat.

Cara mencegah kucing dari rabies

Penyakit rabies pada kucing dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi rabies secara rutin.

Vaksinasi rabies biasanya dilakukan ketika kucing sudah berumur 20 minggu, dan diulangi setahun sekali setelahnya.

Selain itu, jangan biarkan kucing terlalu sering main di luar, karena akan meningkatkan risiko tertular oleh hewan pembawa virus rabies lain.

Dengan pemberian vaksin dan menjaga kucing di rumah, maka kucing kesayangan akan terhindar dari penyebaran virus rabies.


https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/04/103100820/kenali-gejala-rabies-pada-kucing-dan-pencegahannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke