Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Tanda Jatuh Cinta pada Orang yang Suka Manipulasi Emosi

Sayangnya, banyak dari kita sering kali tidak menyadari bahwa pasangan atau orang yang kita cintai ternyata telah melakukan manipulasi kepada kita.

Orang yang tahu cara memanipulasi memang agak sulit untuk dikenali, terutama saat kita ingin mengharapkan yang terbaik dan menghindari rasa sakit hati dalam hubungan percintaan.

Biasanya, manipulasi terjadi secara emosional atau psikologis, yang juga didefinisikan sebagai jenis pengaruh sosial untuk mengubah perilaku atau persepsi orang lain melalui taktik yang tidak langsung.

Dengan mengedepankan kepentingan si manipulator, yang sering mengorbankan orang lain, metode seperti itu dapat dianggap eksploitatif dan licik.

Untuk mengetahui apakah pasangan kita adalah seseorang yang suka memanipulasi emosi, simak tanda-tandanya seperti dilansir dari laman Your Tango berikut ini.

1. Hubungan yang selalu berubah-ubah
Meskipun kita sering dihujani dengan hadiah, kata-kata cinta, dan kasih sayang, tapi di dalam hati kita tidak pernah yakin di mana posisi kita dengan pasangan secara emosional dan semuanya sangat membingungkan.

Hadiah dan kasih sayang memang bagus, tetapi untuk mengetahui apakah perasaan pasangan kita nyata, dia harus bersedia membantu kita menemukan kejelasan.

2. Pasangan tampaknya memiliki agenda tertentu
Pernahkah menyadari bahwa hubungan kita tampaknya bergerak maju atau mundur sesuai dengan langkah dan rencana pasangan kita, dengan sedikit atau tanpa pertimbangan untuk kita?

Manipulator sangat nyaman minta kita untuk berkompromi dengan kebutuhan dan standar kita sendiri, selama kita memenuhi standarnya.

Sang manipulator mungkin mengatakan bahwa dia tahu apa yang terbaik untuk kita, tetapi pada kenyataannya, dia hanya percaya bahwa segala sesuatunya baik untuknya jika sesuai dengan keinginannya.

3. Kebutuhan kita dalam hubungan tidak terpenuhi
Memiliki pasangan yang suka memanipulasi juga biasanya ditandai dengan kurangnya atau tidak terpenuhinya kebutuhan kita dalam hubungan tersebut.

Sebagai contoh, si dia mungkin sering mengatakan apa yang baik untuk kita belum tentu baik untuknya.

Dia butuh kebebasannya, sementara kita hanya membutuhkan apa pun yang ingin dia berikan.

Ketika pasangan mulai membatasi kebebasan kita dan kita menerimanya, maka hubungan ini sudah toksik dan pasangan kita adalah orang yang manipulatif.

4. Mengalami pasang surut yang intens dan tak terduga
Di antara episode-episode cinta dan kasih sayang yang menggairahkan, muncul episode negatif yang menakutkan sehingga menimbulkan kebingungan kita tentang bagaimana perasaan pasangan sebenarnya.

Membiarkan pasangan terus-menerus memberikan komentar negatif tentang hal-hal seperti penampilan atau karakter kita, itu menunjukkan bahwa pasangan kita adalah seorang manipulator.

5. Hubungan yang tidak stabil
Mungkin benar bahwa semua pasangan tak lepas dari perdebatan, tapi yang penting adalah bagaimana kita masing-masing menangani tantangan ini.

Jika pasangan ada kecenderungan untuk membuat panas tiap perdebatan atau bersikap cuek sampai kita menyerah dan mengakui kekalahan, maka kita berurusan dengan seseorang yang tidak tertarik dengan pikiran atau pendapat kita, kecuali jika itu sesuai dengan pendapatnya.

6. Menjadi semakin terisolasi dan jauh dari teman-teman
Kita mungkin memiliki masa-masa di mana hanya menghabiskan waktu dengan pasangan dan jarang bertemu dengan teman-teman.

Namun, ketika kita memiliki pasangan yang manipulatif, dia berusaha mengisolasi kita sehingga semua perhatian kita hanya terfokus padanya dan membuat kita jauh dari teman-teman.

7. Pasangan menggunakan masa kecilnya yang keras sebagai alasan
Ketakutan utama pasangan kita adalah bahwa kita tidak lagi membutuhkannya.

Untuk mencegah hal itu terjadi, dia menghina kita dan menutup keintiman emosional maupun fisik sampai kita menyerah dan menerima kesalahan.

Ketika kita menegur perilaku manipulatifnya, pasangan mulai membanjiri kita dengan cerita-cerita tentang pengalaman masa lalu yang traumatis hingga kita merasa kasihan dan merasa bersalah karena telah bersikap egois.

Itu adalah tanda terbesar pasangan kita toksik dan juga manipulatif.

8. Kita merasa tidak pernah bisa melakukan sesuatu dengan benar
Mengkritik untuk hal-hal kecil dan membuat kita terus berfokus pada segala kesalahan kita adalah tanda umum kita berada dalam hubungan yang manipulatif.

Keraguan diri yang ditimbulkannya juga mengurangi kemungkinan kita untuk pergi mencari seseorang yang dapat dan akan memenuhi kebutuhan kita, karena kita menjadi yakin bahwa tidak ada orang lain yang akan menerima kita sama seperti dia.

9. Keintiman fisik dan kasih sayang menjadi hampir tidak ada
Pasangan selalu fokus pada apa yang tidak kita lakukan, sementara pada saat yang sama menahan kasih sayang dan keintiman sebagai bentuk hukuman.

Bila kita yakin bahwa dasar hubungan kita sudah tidak sehat atau toksik, segera ambil langkah untuk mundur.

Memeriksa alasan-alasan yang kita buat untuk pasangan dapat menjadi cara yang efektif untuk melihat sebuah hubungan seperti apa adanya.

Setelah melakukan ini, kita bisa mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakhiri cengkeraman manipulasinya terhadap kita dan beralih untuk menarik cinta dan kasih sayang yang layak kita dapatkan dari seseorang yang tulus.

Bukan dari pasangan yang tidak akan pernah fokus pada kebutuhan orang lain kecuali dirinya sendiri.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/13/185351520/9-tanda-jatuh-cinta-pada-orang-yang-suka-manipulasi-emosi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke