Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sederet Manfaat Kurma, untuk Usus, Otak, hingga Bantu Persalinan

Selain disantap dalam bentuk buah utuh, kurma pun dapat ditemukan dalam bentuk kemasan, di mana buah tersebut telah dikeringkan.

"Kurma sarat dengan gula alami. Mengeringkannya hanya akan meningkatkan rasa manisnya yang seperti karamel," kata ahli diet terdaftar Gillian Culbertson, RD, LD.

"Tapi hanya karena kurma mengandung gula, bukan berarti kurma tidak baik untuk kesehatan."

"Sebaliknya, kurma memiliki banyak manfaat dan penuh dengan nutrisi yang dibutuhkan tubuh," kata Culbertson.

Manfaat kesehatan dari kurma

Buah kecil ini memiliki kandungan nutrisi besar. Culbertson lantas menjelaskan enam manfaat kurma bagi kesehatan:

1. Meningkatkan kesehatan usus

Penelitian menunjukkan, manfaat serat bagi kesehatan lebih dari sekadar menjaga agar saluran pencernaan tidak tersumbat.

Mendapatkan banyak serat dari sayuran dan buah-buahan seperti kurma juga dapat membantu:

  • Meningkatkan kesehatan jantung.
  • Menjaga kadar gula darah tetap stabil.
  • Menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan kolesterol total.
  • Mencegah penambahan berat badan dan obesitas.
  • Mengurangi risiko kanker kolorektal, stroke, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

2. Membantu mencegah penyakit kronis

Kurma kaya akan senyawa tanaman yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan melindungi sel-sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.

Radikal bebas adalah masalah dalam tubuh yang mencuri elektron dari sel-sel sehat untuk menstabilkan diri.

Pencurian ini harus dibayar dengan kerusakan sel dan risiko yang lebih tinggi untuk penyakit kronis.

Studi menunjukkan, radikal bebas berperan dalam perkembangan:

  • Penyakit autoimun.
  • Kanker.
  • Penyakit kardiovaskular.
  • Katarak.

"Karena antioksidan melawan radikal bebas, antioksidan membantu mencegah efek domino dari perkembangan penyakit," ujar Culbertson.

Nah, kurma mengandung beberapa jenis antioksidan, termasuk:

  • Karotenoid.
  • Flavonoid.
  • Lignan.
  • Asam fenolik.
  • Polifenol.

3. Meningkatkan kesehatan otak

Beberapa penelitian menghubungkan kurma dengan peningkatan fungsi otak, berkat kandungan antioksidannya.

Antioksidan mencegah peradangan di seluruh tubuh, termasuk di otak.

Peradangan otak dikaitkan dengan perkembangan penyakit seperti penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan amyotrophic lateral sclerosis (ALS), yang juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig.

"Satu studi pada model di laboratorium menyimpulkan, ingatan yang lebih baik, pembelajaran yang lebih baik dan berkurangnya perilaku yang berhubungan dengan kecemasan merupakan manfaat dari makan kurma," kata Culbertson.

"Kurma juga dikaitkan dengan lebih sedikitnya protein amiloid beta di otak. Plak yang dibentuk oleh protein ini dikaitkan dengan perkembangan Alzheimer," kata dia.

Namun Culbertson memperingatkan, meskipun hasil riset ini menjanjikan, namun masih membutuhkan pendalaman dalam riset lanjutan. 

"Berapa lama kita harus memakannya masih harus ditentukan, tapi satu penelitian menunjukkan perbedaan ketika orang memakannya setiap hari sekitar sebulan terakhir kehamilan."

"Dan kurma juga dapat membantu memperpendek waktu persalinan," sebut dia.

Bagaimana kurma dapat berdampak pada proses biologis yang rumit ini?

Senyawa dalam kurma tampaknya merangsang reseptor oksitosin, yang secara normal merupakan tugas hormon oksitosin.

Kehadiran oksitosin adalah kunci dari kontraksi persalinan yang produktif.

Sementara, karena kurma merupakan sumber karbohidrat sehat yang sangat baik dan tinggi gula alami, memakannya membantu tubuh menyimpan energi yang cukup untuk proses persalinan.

5. Meremajakan kulit 

Seperti hormon manusia, hormon tanaman (fitohormon) membantu tanaman tumbuh dan berkembang biak. 

Kandungan ini mungkin juga memiliki manfaat anti-penuaan untuk kulit kita. Karena alasan itu, fitohormon terkadang digunakan dalam produk perawatan kulit.

Nah, kurma kebetulan mengandung banyak sekali fitohormon.

Dalam sebuah penelitian kecil, para peneliti membuat krim kulit dengan ekstrak biji kurma sebanyak 5 persen.

Wanita paruh baya menggunakan krim tersebut di sekitar mata selama dua kali sehari selama lima minggu.

"Terungkap, krim biji kurma mengurangi ukuran dan kedalaman kerutan," kata Culbertson.

"Meskipun penelitian ini hanya melibatkan 10 wanita, hasilnya signifikan secara klinis dan menunjukkan banyak hal yang menjanjikan."

6. Alternatif yang lebih sehat untuk gula rafinasi

Ingin mengurangi konsumsi gula? Buatlah pasta kurma manis dengan mencampurkan kurma dengan air dalam blender.

Untuk menggunakannya sebagai pengganti gula, gantilah dengan perbandingan 1:1 - jadi jika resep kita membutuhkan 1 cangkir gula, gunakan 1 cangkir pasta kurma sebagai gantinya.

"Kita tidak akan kehilangan rasa manis, namun tetap mendapatkan antioksidan dan serat," kata Culbertson.

Kurma pun dianggap sebagai makanan indeks glikemik rendah dengan indeks glikemik sekitar 42, yang dapat menjaga gula darah tetap stabil.

Kita juga dapat menggunakan kurma cincang sebagai pengganti permen dan keping cokelat yang lebih bergizi dalam resep makanan penutup.

Atau, tambahkan kurma untuk menyeimbangkan hidangan gurih seperti kubis Brussel panggang dengan hazelnut dan kurma.

Untuk para penyuka makanan manis, kurma dapat memuaskan hasrat tersebut. Tapi jangan berlebihan - sebab kurma kaya akan kalori dan juga nutrisi.

Jadi, tubuh kita akan berterima kasih karena telah memasukkan buah serbaguna ini ke dalam menu makanan harian.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/08/18/081617420/sederet-manfaat-kurma-untuk-usus-otak-hingga-bantu-persalinan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke