Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Khawatir soal Tinggi Badan Anak? Begini Cara Memprediksinya

KOMPAS.com - Sebelum bayi lahir, mungkin sang ibu pernah membayangkan tentang bagaimana warna rambut, mata, dan tinggi badan anaknya kelak, berdasarkan ciri fisik kedua orangtua.

Walaupun tidak bisa diprediksi dengan pasti, ada petunjuk yang dapat membantu orangtua memprediksi seberapa tinggi anaknya mungkin tumbuh.

Tinggi anak di masa depan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa di antaranya meliputi:

Jenis kelamin

Anak laki-laki cenderung memiliki tinggi badan lebih tinggi dibandingkan anak perempuan.

Faktor genetik

Tinggi badan cenderung diwariskan dalam keluarga. Orang-orang dalam keluarga tertentu biasanya memiliki tinggi yang serupa dan pertumbuhan yang sebanding. Tetapi, ini tidak berarti orang tua yang pendek mungkin tidak memiliki anak yang sangat tinggi.

Kesehatan

Kondisi kesehatan anak dapat memengaruhi pertumbuhan mereka. Contohnya, sindrom marfan, kelainan genetik yang membuat seseorang menjadi sangat tinggi. Beberapa kondisi seperti radang sendi, penyakit celiac, atau kanker bisa membuat anak lebih pendek.

Anak-anak yang mengonsumsi obat tertentu, seperti kortikosteroid dalam jangka panjang juga mungkin tidak tumbuh setinggi potensi maksimalnya.

Nutrisi

Anak yang kelebihan berat badan cenderung tumbuh lebih tinggi, sedangkan anak yang kurang berat badan atau kekurangan nutrisi mungkin lebih pendek. Namun, faktor ini tidak selalu dapat memprediksi tinggi badan akhir anak.

Metode untuk memprediksi tinggi badan anak

Ada beberapa rumus yang dapat memperkirakan seberapa tinggi seorang anak. Meskipun tidak ada yang terbukti secara pasti memprediksi tinggi badan anak namun rumus ini bisa membantu memberikan perkiraan kasar.

Metode tinggi badan di usia muda

Bagi anak laki-laki, kita bisa mengalikan tinggi badannya saat usia 2 tahun dengan 2. Sedangkan untuk anak perempuan, kalikan tinggi badannya saat usia 18 bulan dengan 2.

Misalnya, jika seorang anak perempuan memiliki tinggi 78 sentimeter pada usia 18 bulan. Maka, 78 dikali 2 hasilnya 156 sentimeter.

Rata-rata tinggi badan ibu dan ayah

Dikutip dari laman IDAI.or.id, kita bisa memprediksi potensi tinggi badan anak.

Tinggi Potensi Genetik (TPG) adalah perkiraan tinggi akhir (tinggi dewasa) anak yang dihitung berdasarkan tinggi badan orang tua.

TPG anak laki-laki = ((TB ibu (cm) + 13 cm) + TB ayah (cm))/2 ± 8,5 cm
TPG anak perempuan = ((TB ayah (cm) - 13 cm) + TB ibu (cm))/2 ± 8,5 cm

Sebagai contoh, jika TB ayah 172 dan TB ibu 160, maka TGP anak laki-laki saat dewasa antara 164-181 cm.

Rontgen usia tulang

Gambaran sinar-X ini pada tangan dan pergelangan tangan anak dapat menunjukkan lempeng pertumbuhan tulang anak. Seiring bertambahnya usia anak, lempeng pertumbuhan ini menjadi lebih tipis.

Setelah anak selesai tumbuh, lempeng pertumbuhan ini akan menghilang. Dokter dapat menggunakan analisis usia tulang untuk mengestimasi berapa lama lagi dan seberapa tinggi anak dapat tumbuh.

Kapan tinggi badan anak akan berhenti

Anak perempuan dan laki-laki biasanya akan mengalami lonjakan pertumbuhan yang cukup besar saat memasuki masa pubertas. Ini terjadi pada usia yang berbeda untuk setiap jenis kelamin.

Biasanya anak perempuan mulai mengalami pubertas antara usia 8 dan 13 tahun. Pada periode ini, mereka akan mulai mengembangkan payudara dan mengalami menstruasi. Sementara itu, anak laki-laki umumnya memasuki masa pubertas antara usia 9 dan 14 tahun.

Selain itu, biasanya anak perempuan mengalami percepatan pertumbuhan lebih awal, mereka juga cenderung berhenti tumbuh pada usia yang lebih muda, biasanya sekitar 16 tahun. Sebaliknya, anak laki-laki akan terus tumbuh hingga mencapai usia 18 tahun.

Jika kita merasa cemas soal tinggi badan anak, ada baiknya kita berbicara dengan dokter. Mereka akan menunjukkan grafik pertumbuhan rata-rata berdasarkan usia dan jenis kelamin anak kita.

Grafik ini membantu dokter memantau perkembangan pertumbuhan anak. Jika tiba-tiba grafiknya tampak melambat, dokter mungkin akan merujuk anak ke ahli endokrinologi.

Contoh faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak meliputi:

  • Masalah penyerapan nutrisi dari makanan
  • Gangguan pada ginjal
  • Pola makan berlebihan dan status gizi
  • Gangguan pada kelenjar tiroid
  • Ketidakseimbangan hormon pertumbuhan
  • Gangguan pada jantung atau paru-paru

Ahli endokrinologi dapat melakukan tes darah dan uji lainnya pada anak untuk memahami faktor-faktor apa yang mungkin mempengaruhi pertumbuhannya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/08/22/165536120/khawatir-soal-tinggi-badan-anak-begini-cara-memprediksinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke